Gempa Besar Nepal Terjadi ketika Korban Tidur, Terburuk dalam 8 Tahun

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Minggu, 5 November 2023 15:00 WIB

Orang-orang duduk di samping api agar tetap hangat saat mereka bermalam di ruang terbuka, setelah gempa bumi di Khalanga di Jajarkot, Nepal 4 November 2023. REUTERS/Navesh Chitrakar

TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga para korban gempa terburuk di Nepal dalam delapan tahun terakhir menangis tersedu-sedu sambil duduk bersama jenazah orang-orang terkasih ketika tim penyelamat mencari korban yang masih terjebak di reruntuhan bangunan, Minggu, 5 November 2023.

Mengelilingi sekitar 10 jenazah yang diselimuti kain putih di dalam tenda terpal, para kerabat menyiapkan karangan bunga marigold untuk upacara kremasi Hindu di kemudian hari.

Baljit Mahar, 32 tahun, duduk bersila di dekat jenazah putranya yang berusia tujuh tahun, salah satu dari 157 orang yang tewas dalam gempa Jumat malam di bagian barat negara Himalaya itu, menurut hitungan terbaru pihak berwenang, bersama dengan sekitar 250 korban luka-uka.

“Kami tidak dapat menyelamatkannya, sementara enam anggota keluarga lainnya dapat segera keluar setelah gempa mengejutkan kami dari tidur kami,” kata Mahar kepada Reuters di desa terpencil Chiuri di distrik Jajarkot yang berbukit.

Dia menarik mayat itu dari reruntuhan rumah satu lantai yang terbuat dari lumpur dan batu.

Pusat Seismologi Nasional Nepal mengatakan gempa tersebut berkekuatan 6,4, sedangkan Survei Geologi Amerika Serikat memperkirakan gempa berkekuatan 5,6.

Gempa tersebut adalah yang paling mematikan di negara ini sejak 2015, ketika sekitar 9.000 orang tewas akibat dua gempa yang menghancurkan seluruh kota dan kuil-kuil berusia berabad-abad serta lebih dari satu juta rumah.

Advertising
Advertising

Setelah gempa hari Jumat, ribuan bangunan di Jajarkot dan distrik Rukum Barat yang berdekatan telah runtuh atau retak sehingga tidak dapat dihuni.

“Semua barang dan pakaian saya ada di bawah puing-puing,” kata Mahar. "Aku dibiarkan tanpa apa pun."

Juru bicara Kepolisian Nepal Kuber Kadayat mengatakan pihak berwenang akan terus mencari korban selamat, kemudian segera memberikan bantuan dan rehabilitasi bagi keluarga yang terkena dampak. Pemerintah merawat korban luka secara gratis.

Para penyintas mengatakan mereka mendengar suara keras bangunan yang runtuh segera setelah gempa terjadi.

“Ada gumpalan debu yang besar dan kami bahkan tidak bisa bernapas lega atau melihat apa pun,” kata Shanta Bahadur B.K., yang mengawasi jenazah enam anggota keluarganya. Ibunya dirawat karena luka-lukanya di rumah sakit di kota terdekat, Nepalgunj.

“Saya terkejut kehilangan hampir seluruh anggota keluarga saya,” kata pria berusia 41 tahun yang bertani millet dan jagung. “Ini adalah rasa sakit yang tak tertahankan, tapi saya harus menghadapi dan menanggungnya. Apa yang harus saya lakukan?”

Para kerabat akan menggunakan satu tempat kremasi di kawasan itu, kata B.K, “tetapi kami akan mengadakan upacara kremasi terpisah sesuai dengan tradisi dan budaya kami.”

REUTERS

Pilihan Editor PBB Kutuk Israel atas Serangan ke Konvoi Ambulans di Dekat Rumah Sakit Gaza

Berita terkait

Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Mataram dan Sekitarnya, Warga Berhamburan Keluar Rumah

1 jam lalu

Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Mataram dan Sekitarnya, Warga Berhamburan Keluar Rumah

Gempa berkekuatan 5,5 Magnitudo selama kurang dari 10 detik menggoyang wilayah Mataram, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Lonjakan UKT di UGM, Gempa di Bolaang Mongondow, dan Peringatan Dini Gelombang Laut

9 jam lalu

Top 3 Tekno: Lonjakan UKT di UGM, Gempa di Bolaang Mongondow, dan Peringatan Dini Gelombang Laut

Kekhawatiran BEM Keluarga Mahasiswa UGM mengenai lonjakan UKT menjadi artikel terpopuler Top 3 Tekno Berita Terkini, Selasa, 14 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Tektonik M5,1 di Laut Flores, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

19 jam lalu

Gempa Tektonik M5,1 di Laut Flores, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi batuan dalam slab Lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

BMKG Deteksi Gempa Magnitudo 5,8 di Bolaang Mongondow, Hasil Pergerakan Lempeng Laut Sulawesi

1 hari lalu

BMKG Deteksi Gempa Magnitudo 5,8 di Bolaang Mongondow, Hasil Pergerakan Lempeng Laut Sulawesi

Gempa M5,8 mengguncang Pantai Utara Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, pada Senin pagi, 13 Mei 2024. Tidak ada potensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Gempa Darat M3,2 Guncang Sukabumi dan Bogor, Lokasi dan Kedalamannya Mirip Lindu pada 9 Mei Lalu

1 hari lalu

Gempa Darat M3,2 Guncang Sukabumi dan Bogor, Lokasi dan Kedalamannya Mirip Lindu pada 9 Mei Lalu

Gempa tektonik bermagnitudo 3,2 mengguncang sebagian wilayah Sukabumi dan Bogor pada Ahad malam, 12 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ekspedisi Jalur Sesar Baribis, BPBD Jabar Sosialisasi Bahaya Gempa

2 hari lalu

Ekspedisi Jalur Sesar Baribis, BPBD Jabar Sosialisasi Bahaya Gempa

Ekspedisi Sesar Baribis akan tersebar ke beberapa titik untuk sosialisasi dan upaya mitigasi bahaya gempa.

Baca Selengkapnya

Potensi Gempa Sesar Lembang, Peneliti BRIN Sebut Tingkat Ancaman Besar Karena Dangkal

2 hari lalu

Potensi Gempa Sesar Lembang, Peneliti BRIN Sebut Tingkat Ancaman Besar Karena Dangkal

Sampai kedalaman 4,5 meter tanah ditemukan empat kejadian gempa yang berkaitan dengan Sesar Lembang

Baca Selengkapnya

Antisipasi Bencana Geologi, BRIN Teliti Sebaran Sesar Pemicu Gempa

4 hari lalu

Antisipasi Bencana Geologi, BRIN Teliti Sebaran Sesar Pemicu Gempa

Tim BRIN meneliti sejumlah kondisi geologi yang bisa memicu gempa bumi di Indonesia. Salah satunya soal Sesar Lembang dan sesar lain di sekitarnya.

Baca Selengkapnya

Pos Pengamatan Mencatat 94 Kali Gempa Hembusan dari Gunung Ile Lewotolok

4 hari lalu

Pos Pengamatan Mencatat 94 Kali Gempa Hembusan dari Gunung Ile Lewotolok

Pos Pengamatan Gunung Ile Lewotolok mencatat ada 94 kali gempa hembusan sejak Jumat pagi.

Baca Selengkapnya

Gempa Darat Dangkal Terjadi di Sukabumi, Ini Data dan Penjelasan BMKG

5 hari lalu

Gempa Darat Dangkal Terjadi di Sukabumi, Ini Data dan Penjelasan BMKG

Gempa darat menggetarkan wilayah Bogor dan Sukabumi, Jawa Barat, pada Kamis siang, 9 Mei 2024.

Baca Selengkapnya