Dikritik karena Pro Israel, Biden Luncurkan Program Lawan Islamofobia

Kamis, 2 November 2023 17:21 WIB

Orang-orang berkumpul dalam rapat umum yang diadakan oleh Muslim Amerika untuk Palestina menyerukan gencatan senjata di Gaza di Monumen Washington di Washington, AS, 21 Oktober 2023. REUTERS/Bonnie Cash

TEMPO.CO, Jakarta -Amerika Serikat sedang mengembangkan strategi nasional untuk melawan Islamofobia, kata Gedung Putih pada Rabu, 1 November 2023. Langkah ini diambil ketika Presiden AS Joe Biden sedang menghadapi gelombang kritik dan skeptisisme dari warga Muslim Amerika atas dukungan teguhnya terhadap serangan Israel di Jalur Gaza.

“Hari ini, saya dengan bangga mengumumkan bahwa pemerintahan Biden-Harris akan mengembangkan Strategi Nasional Pertama untuk Melawan Islamofobia,” kata Wakil Presiden AS Kamala Harris dalam video yang ia unggah di media sosial X, Kamis, 2 November 2023.

“Strategi ini akan menjadi rencana yang komprehensif dan rinci untuk melindungi umat Islam dan mereka yang dianggap muslim dari kefanatikan, kebencian, dan kekerasan.”

Selain itu, kata Harris, strategi ini juga ditujukan untuk mengatasi kekhawatiran bahwa beberapa kebijakan pemerintah mungkin mendiskriminasi umat Islam.

Contohnya adalah Perintah Eksekutif 13769 atau lebih sering disebut “Pelarangan Muslim”, diteken oleh mantan Presiden Donald Trump untuk membatasi imigran dari negara-negara tertentu. Perintah eksekutif itu dicabut oleh Biden di hari pertamanya menjabat sebagai presiden.

Strategi anti-Islamofobia ini merupakan upaya bersama yang akan dipimpin oleh Dewan Kebijakan Domestik dan Dewan Keamanan Nasional.

Gedung Putih menyatakan strategi ini mencakup pengembangan rencana bersama para pemangku kepentingan untuk melindungi umat Islam, termasuk mereka yang dianggap muslim karena ras, asal negara, dan keturunannya, dari diskriminasi, kebencian, kefanatikan, dan kekerasan.

“Pengumuman hari ini adalah langkah terbaru... untuk membentuk kelompok antarlembaga guna meningkatkan dan mengoordinasikan upaya pemerintah AS dengan lebih baik dalam melawan Islamofobia, antisemitisme, dan bentuk-bentuk bias dan diskriminasi serupa di Amerika Serikat," kata juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre dalam sebuah pernyataan.

Peluncuran upaya anti-Islamofobia ini telah diperkirakan akan diluncurkan dari beberapa bulan belakangan. Pemerintah AS pada Mei lalu merilis strategi nasional untuk memerangi antisemitisme, yang juga menyinggung upaya melawan kebencian terhadap umat Islam.

Namun, upaya ini baru mendapatkan momentum setelah Israel menggempur Jalur Gaza sebagai balasan dari serangan kelompok militan Hamas pada 7 Oktober lalu yang menewaskan setidaknya 1.400 orang dan menyandera lebih dari 220 lainnya.

Sementara serangan Israel sejak itu telah menewaskan lebih dari 8.000 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan memicu protes besar-besaran di seluruh dunia hingga kecaman dari berbagai negara.

Karena secara konsisten membela dan mendorong pendanaan untuk Israel, dukungan terhadap Biden di kalangan warga Arab-Amerika untuk Pemilihan Umum 2024 telah merosot menjadi 17 persen, menurut jajak pendapat Arab American Institute pada Selasa, 31 Oktober 2023.

Sementara, muslim Amerika Serikat dan aktivis Partai Demokrat mengatakan mereka akan berupaya memobilisasi jutaan pemilih muslim untuk menahan sumbangan dan tidak memberikan suara untuk presiden Partai Demokrat itu pada Pemilu 2024, kecuali ia mengambil langkah segera untuk menjamin gencatan senjata di Gaza.

Dewan Nasional Demokrat Muslim, yang beranggotakan para pemimpin Partai Demokrat dari negara-negara bagian yang kemungkinan akan menentukan pemilu seperti Michigan, Ohio, dan Pennsylvania, meminta Biden menggunakan pengaruhnya atas Israel untuk menengahi gencatan senjata.

“Dukungan tanpa syarat dari pemerintahan Anda, yang mencakup pendanaan dan persenjataan, telah memainkan peran penting dalam melanggengkan kekerasan yang menyebabkan korban sipil dan telah mengikis kepercayaan pada pemilih yang sebelumnya menaruh kepercayaan mereka pada Anda,” tulis dewan tersebut.

Kabar pengembangan strategi anti-Islamofobia ini juga datang setelah adanya serangan Islamofobia di negara bagian Illinois terhadap anak-ibu keturunan Palestina.

Advertising
Advertising

Seorang pria berusia 71 tahun didakwa melakukan kejahatan rasial karena menikam seorang anak laki-laki muslim berusia 6 tahun hingga tewas dan melukai ibunya pada Sabtu, 14 Oktober lalu dalam serangan yang menargetkan mereka karena beragama Islam dan sebagai tanggapan terhadap situasi di Gaza.

Pilihan Editor: Biden Salah Ucap Lagi, Sandera Hamas Disebut Tahanan

REUTERS

Berita terkait

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

2 jam lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

2 jam lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

3 jam lalu

Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

Erdogan mengatakan lebih dari 1.000 anggota Hamas dirawat di rumah sakit di Turki.

Baca Selengkapnya

Warga Israel Blokir Bantuan Makanan untuk Warga Gaza, Isinya Dirusak

3 jam lalu

Warga Israel Blokir Bantuan Makanan untuk Warga Gaza, Isinya Dirusak

Warga Israel yang marah menyerang truk bantuan berisi bahan makanan untuk pengungsi di Gaza. Mereka

Baca Selengkapnya

Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

6 jam lalu

Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB, memprotes pemungutan suara resolusi yang mendukung keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

8 jam lalu

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara lain abstain. Apa alasan mereka menolak?

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

9 jam lalu

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

Gedung Putih membantah bahwa Israel melakukan genosida di Gaza. Warga Palestina yang tewas di Gaza sudah lebih dari 35.000 orang.

Baca Selengkapnya

Staf PBB Tewas Diserang Israel di Rafah, Guterres Minta Penyelidikan Penuh

10 jam lalu

Staf PBB Tewas Diserang Israel di Rafah, Guterres Minta Penyelidikan Penuh

Seorang staf PBB tewas di Rafah setelah kendaraannya ditabrak saat sedang melakukan perjalanan ke sebuah rumah sakit.

Baca Selengkapnya

Donor Internasional Janjikan Bantuan Lebih dari Rp32 Triliun untuk Gaza

10 jam lalu

Donor Internasional Janjikan Bantuan Lebih dari Rp32 Triliun untuk Gaza

Sebuah konferensi donor internasional di Kuwait menjanjikan bantuan lebih dari US$2 miliar atau sekitar Rp32 triliun ke Gaza

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Pasien Penerima Transplantasi Ginjal Babi Hasil Rekayasa Meninggal

12 jam lalu

Top 3 Dunia; Pasien Penerima Transplantasi Ginjal Babi Hasil Rekayasa Meninggal

Top 3 dunia pada 13 Mei 2024, di antaranya berita pasien penerima transplantasi ginjal babi hasil rekayasa genetika pertama meninggal

Baca Selengkapnya