Organisasi Pers Sebut Jurnalis Reuters Issam Abdallah Sengaja Ditembak dari Arah Israel

Reporter

Nabiila Azzahra

Editor

Ida Rosdalina

Senin, 30 Oktober 2023 18:33 WIB

Jurnalis Reuters Issam Abdallah berpose di Beirut, Lebanon, 24 September 2020. REUTERS/Yara Abi Nader

TEMPO.CO, Jakarta - Jurnalis foto Reuters Issam Abdallah yang tewas saat meliput baku tembak antara Israel dan milisi Hizbullah Lebanon di perbatasan kedua wilayah sengaja ditembak dari arah Israel, menurut hasil investigasi awal organisasi Wartawan Tanpa Batas atau Reporters Sans Frontières (RSF) yang diumumkan pada Ahad, 29 Oktober 2023.

“Berdasarkan analisis balistik yang dilakukan RSF, tembakan datang dari arah timur tempat wartawan berdiri; dari arah perbatasan Israel,” kata RSF.

Organisasi pers tersebut merilis video rekonstruksi tragedi yang mengakibatkan tewasnya Abdallah dan melukai beberapa lainnya. Temuan awal penyelidikan menunjukkan bahwa Abdallah dan enam jurnalis yang sedang meliput bersamanya bukanlah korban tak disengaja dalam penembakan, melainkan salah satu kendaraan mereka yang bertanda “pers” memang menjadi sasaran.

Pada Jumat, 13 Oktober 2023 di perbatasan Israel-Lebanon, dua serangan dengan intensitas berbeda, selang waktu sekitar tiga puluh detik, menghantam tepat di tempat tujuh jurnalis berdiri. Serangan pertama merenggut nyawa Abdallah dan membuat koresponden Agence France-Presse (AFP) Christina Assi luka berat, sedangkan serangan kedua meledakkan kendaraan Al Jazeera, melukai beberapa rekan mereka.

Pasukan militer Israel, yang langsung disalahkan oleh berbagai saksi atas serangan tersebut, segera menyampaikan permintaan maaf dan mengatakan pihak mereka “sedang menyelidikinya”. Tentara dan pemerintah Lebanon juga menyalahkan Israel; sumber militer Lebanon mengatakan kepada Reuters bahwa klaim itu didukung oleh penilaian teknis di lapangan yang dilakukan setelah serangan tersebut.

Sepekan setelah kejadian, RSF merekonstruksi apa yang mungkin terjadi antara pukul 16.45 waktu setempat, saat gambar pertama dikumpulkan, dan sekitar pukul 18.00, saat meninggalnya Abdallah di usia 37 tahun di Alma el-Chaab, Lebanon selatan. Sumbernya mencakup video yang direkam pada saat tragedi tersebut terjadi dan analis balistik yang dibiayai oleh RSF.

Dua serangan di tempat yang sama dalam waktu yang singkat (hanya sedikit melebihi 30 detik) dari arah yang sama, jelas menunjukkan sasaran yang akurat, kata RSF dalam kesimpulan investigasinya.

“Kecil kemungkinan bahwa para jurnalis dengan keliru disangka kombatan, terutama karena mereka tidak bersembunyi: agar dapat memperoleh pandangan yang jelas, mereka telah berada di tempat terbuka selama lebih dari satu jam, di puncak bukit,” ujar RSF.

Para jurnalis mengenakan helm dan rompi anti peluru bertanda “pers”. Mobil mereka juga diidentifikasi sebagai “pers” berkat tanda di atapnya, menurut para saksi.

Salah satu jurnalis Al Jazeera yang diwawancarai RSF mengatakan sekitar pukul 16.45 di hari kejadian, ia melihat sebuah helikopter Israel terbang di atas wilayah tersebut, dengan pandangan jelas terhadap para jurnalis. Oleh karena itu, katanya, para wartawan diidentifikasi di daerah tersebut oleh pasukan yang hadir sebelum pengeboman.

Sebuah helikopter Apache Israel terbang di atas lokasi kejadian beberapa detik sebelum tragedi tersebut, menurut Edmond Sassine, jurnalis stasiun televisi Lebanon LBCI, yang ditempatkan sekitar seratus meter dari rekan-rekannya dari Reuters, Al Jazeera, dan AFP.

Lima hari sebelumnya, pada 9 Oktober, beberapa jurnalis Al Jazeera mengalami serangan serupa di desa Dhayra di Lebanon selatan. Menurut kesaksian mereka, sebuah helikopter Israel terbang di atas mereka sebelum sebuah rudal – dengan model yang sama seperti yang digunakan pada kejadian 13 Oktober – jatuh di sebelah mobil mereka yang bertuliskan “pers”.

<!--more-->

Investigasi

Organisasi non-profit yang memiliki status konsultan di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tersebut masih melanjutkan investigasinya hingga saat ini.

Ketika ditanya mengapa mereka memublikasikan temuan awal dan video berdurasi enam menit alih-alih menunggu sampai penyelidikan selesai, kepala kanal Timur Tengah, Jonathan Dagher, mengatakan kepada Reuters: “Kami yakin dengan temuan kami pada tahap ini dan ingin publik untuk mengetahuinya.”

“Ada unsur lain yang belum bisa kami konfirmasi,” sambungnya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Dalam sebuah pernyataan, Reuters mengatakan mereka sedang meninjau kesimpulan awal yang dicapai oleh RSF, yang menemukan bahwa Issam Abdallah dan jurnalis lainnya di Alma el-Chaab tampaknya sengaja ditembaki dari arah Israel pada 13 Oktober.

“Kami menegaskan kembali seruan kami kepada pihak berwenang Israel untuk melakukan penyelidikan yang cepat, menyeluruh dan transparan atas apa yang terjadi. Dan kami menyerukan kepada semua pihak berwenang lainnya yang memiliki informasi mengenai insiden tersebut untuk memberikannya,” kata Reuters.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai temuan RSF, mengatakan pihaknya tidak menargetkan jurnalis dengan sengaja dan sedang menyelidiki insiden 13 Oktober.

REUTERS

Pilihan Editor: MIliter AS Kampanye Makan Ikan Laut Jepang untuk Melawan Larangan Cina

Advertising
Advertising

Berita terkait

Media Israel: Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Mungkin Ada di Terowongan Khan Younis

1 jam lalu

Media Israel: Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Mungkin Ada di Terowongan Khan Younis

Yahya Sinwar, pemimpin Hamas di Jalur Gaza, mungkin masih berada di dalam terowongan bawah tanah Kota Khan Younis

Baca Selengkapnya

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

2 jam lalu

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

Hamas mengatakan bahwa sandera Israel Nadav Popplewell telah meninggal. Ia tewas akibat luka yang dideritanya dalam serangan udara Israel ke Gaza

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

3 jam lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

12 jam lalu

Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

Stasiun televisi Belgia VRT menghentikan siaran kontes lagu Eurovision untuk mengutuk pelanggaran hak asasi manusia oleh Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

13 jam lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

13 jam lalu

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB

Baca Selengkapnya

Whistleblower Israel Ungkap Penyiksaan Tahanan Palestina dari Gaza di Penjara Negev

15 jam lalu

Whistleblower Israel Ungkap Penyiksaan Tahanan Palestina dari Gaza di Penjara Negev

Para pengungkap fakta atau whistleblower Israel mengungkapkan kondisi tahanan Palestina di sebuah pangkalan militer yang digunakan sebagai penjara

Baca Selengkapnya

Ketegangan Global, Airlangga: Ekonomi RI Masih Lebih Baik Dibanding Negara Lain

16 jam lalu

Ketegangan Global, Airlangga: Ekonomi RI Masih Lebih Baik Dibanding Negara Lain

Airlangga mengatakan setiap kali ada krisis ketegangan, emas dijadikan sebagai safe haven.

Baca Selengkapnya

Tepat Dua Tahun Lalu, Jurnalis Shireen Abu Akleh Tewas Ditembak Tentara Israel

19 jam lalu

Tepat Dua Tahun Lalu, Jurnalis Shireen Abu Akleh Tewas Ditembak Tentara Israel

Israel dikenal kerap membunuh jurnalis, salah satu yang menyita perhatian dunia adalah Shireen Abu Alkeh, wartawati Al Jazeera.

Baca Selengkapnya

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

19 jam lalu

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dubes Cina untuk PBB Fu Cong mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi proses keanggotaan penuh Palestina di PBB yang didukung Majelis Umum

Baca Selengkapnya