Cina tentang Laporan Pentagon: AS Melebih-lebihkan Ancaman Militer Kami

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Rabu, 25 Oktober 2023 21:09 WIB

Wu Qian mengatakan pertumbuhan kekuatan militer Tiongkok diperlukan untuk menjaga kepentingan nasionalnya. Shubing Wang/Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan Cina mengkritik laporan Pentagon di Amerika Serikat yang merinci pertumbuhan kekuatan militer dan persenjataan nuklir Cina dalam perselisihan terbaru antara kedua negara adidaya tersebut.

“Kami menyatakan ketidakpuasan kami yang kuat dan penolakan tegas terhadap laporan ini,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Wu Qian dalam sebuah pernyataan, menggambarkan laporan tersebut sebagai hype yang berlebihan tentang “’ancaman militer Cina’ yang tidak ada.”

Wu membela pertumbuhan kekuatan militer Cina sebagai hal yang diperlukan untuk menjaga kepentingan nasionalnya dan sebagai pencegah perang di masa depan.

Cina berada di tengah-tengah dua kampanye besar untuk mengubah Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) menjadi “militer kelas dunia” pada 2027 dan mencapai “peremajaan nasional” pada 2049.

Elemen kunci dari “peremajaan nasional” termasuk mencaplok Taiwan, pulau yang diperintah secara demokratis yang diklaim Beijing sebagai bagian dari wilayahnya. Meskipun kekuatan militer Taiwan hanya sedikit dibandingkan dengan PLA, perjanjian keamanan jangka panjang Taiwan dengan Washington berarti Taiwan dapat memiliki kekuatan militer AS untuk mendukungnya dalam perang di masa depan.

Advertising
Advertising

Untuk menunjukkan kekuatan militernya, Cina menembakkan rudal ke Taiwan pada Juli 2022 dan melakukan latihan angkatan laut selama beberapa hari di Selat Taiwan untuk memprotes kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS saat itu Nancy Pelosi ke Taipei. PLA melakukan latihan serupa untuk menandai kunjungan tidak resmi Presiden Taiwan Tsai Ing-wen ke AS.

Meskipun PLA sudah memiliki angkatan laut terbesar di dunia, kekuatan militernya terus berkembang di wilayah lain, menurut Pentagon.

Persenjataan nuklirnya kini mencakup lebih dari 500 hulu ledak dan potensi mencapai lebih dari 1.000 pada 2023, menurut laporan tersebut.

Pentagon mengatakan Cina mungkin juga mempertimbangkan cara membangun sistem rudal jarak jauh antarbenua yang dipersenjatai secara konvensional dan mampu menyerang AS.

Berita terkait

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

1 jam lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

8 jam lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

16 jam lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

19 jam lalu

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

Hubungan ekonomi Cina-Indonesia disebut mencapai masa keemasan di era Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

1 hari lalu

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

AS membatasi izin ekspor teknologi untuk Cina. Qualcomm dan Intel tak lagi bisa memasok produknya ke perusahaan seperti Huawei.

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

1 hari lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

2 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.

Baca Selengkapnya

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

2 hari lalu

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

Smartphone Huawei seri Pura 70 dinilai hampir menjadi simbol kemandirian Cina menghadapi tekanan sanksi dari Amerika. Chip masih titik terlemah.

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

2 hari lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

Penjaga Pantai Filipina berkomitmen menjaga wilayah Laut Cina Selatan yang dipersengketakan agar Beijing tidak bisa reklamasi.

Baca Selengkapnya