TEMPO Interaktif, Los Angeles: Seorang remaja, yang terus terang mengakui dirinya homoseks, menjadi ratu prom nite (malam perpisahan) sebuah SMA di Los Angeles. Semula ia mendaftar ratu prom nite--bukan raja prom nite--hanya untuk coba-coba tapi akhirnya benar-benar terpilih.
Remaja itu, Sergio Garcia, 18 tahun, dinobatkan sebagai ratu prom nite pada akhir pekan lalu oleh SMA Fairfax di hotel yang disewa untuk acara ini, Hotel Hollywood Roosevelt.
Awalnya Garcia hanya tahu dari selebaran acara acara prom nite dan pemilihan raja serta ratu prom nite. Selebaran itu tidak mensyaratkan ratu prom nite harus perempuan. Garcia merasa lebih cocok sebagai ratu prom nite daripada raja prom nite.
"Saya tidak berharap menjadi seorang gadis," katanya. "Saya hanya ingin menjadi diri sendiri."
Jadilah Garcia mendaftar sebagai ratu prom nite. Ketua OSIS-nya SMA itu, Vanessa Lo, mengatakan semula ia dan rekan-rekannya menolak pendaftaran Garcia. Ia curiga Garcia hanya cari-cari perhatian ingin terkenal saja. Tapi kemudian ia menerimanya. "Ini untuk memperlihatkan betapa terbuka pikiran kelas kami," kata Lo.
Sebagian siswa tidak senang dengan pencalonan Garcia. Seperti siswa 17 tahun Juan Espinoza. "Ia mestinya mencalonkan diri untuk raja prom nite (bukan ratu)," katanya.
Tapi ternyata pendukung Garcia lebih banyak. Seperti Unique Payne, 17 tahun. Gadis ini mencontreng Garcia sebagai ratu prom nite karena gadis ini mendukung masyarakat homoseks.
Akibatnya, Garcia mendapat suara terbanyak sebagai ratu prom nite. Nah, pertanyaannya, sebagai ratu biasanya mengenakan gaun yang anggun dan mahkota atau tiara. Apakah Garcia juga tampil dengan baju seperti itu?
Ternyata tidak. Garcia mengenakan setelan jas seperti yang dipakai teman-teman cowok yang lain, bukan gaun. "Tapi jangan salah," kata Garcia. "Di lubuk hati ini, saya seorang ratu."
Jadi, akhir pekan lalu Garcia, cowok homoseks itu, mengenakan setelan jas tapi mengenakan tiara sebagai seorang ratu prom nite.
AP/NURKHOIRI
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya