Nikaragua Bebaskan 12 Pastor dan Dikirim ke Roma

Reporter

Tempo.co

Kamis, 19 Oktober 2023 14:00 WIB

Seorang umat Katolik Nikaragua berdoa dengan mata tertutup selama prosesi Jumat Agung di Katedral Metropolitan ketika pemerintah melarang prosesi jalanan Pekan Suci tahun ini karena masalah keamanan yang tidak ditentukan, di Managua, Nikaragua 7 April 2023. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Nikaragua telah membebaskan selusin pastor Katolik yang dipenjara atas berbagai tuduhan dan mengirim mereka ke Roma, setelah melakukan negosiasi dengan Vatikan.

Sebuah pernyataan pemerintah yang dikeluarkan pada Rabu malam mengatakan 12 pastur tersebut diterbangkan ke Roma pada sore hari, menyusul “percakapan” dengan para pemimpin Katolik di Nikaragua serta dengan individu yang tidak disebutkan namanya di Vatikan.

Pernyataan itu mengatakan kesepakatan itu menunjukkan “keinginan dan komitmen permanen untuk menemukan solusi”.

Presiden Daniel Ortega, politikus sayap kiri yang berkuasa sejak 2006, telah berupaya untuk menindak oposisi sejak 2018 ketika pemotongan jaminan sosial memicu protes massal anti-pemerintah.

Ortega menyatakan bahwa gereja membantu protes tersebut, yang ia anggap sebagai upaya kudeta. Ia tahun ini meningkatkan tindakan keras terhadap pendeta Katolik dan lembaga-lembaga yang berafiliasi dengan gereja.

Advertising
Advertising

Dia sebelumnya menuduh para pemimpin gereja berusaha menggulingkan pemerintahannya, sementara otoritas kehakiman telah menangkap para pendeta dan menuduh beberapa orang melakukan pengkhianatan, dan kejahatan lainnya.

Pastur Nikaragua juga melaporkan pengawasan pemerintah terhadap layanan dan penyerangan.

Pada Februari, Uskup Rolando Alvarez, yang mengkritik tindakan keras pada 2018 dan akhirnya ditangkap dalam penggerebekan gereja menjelang fajar pada 2022 karena diduga “mengorganisir kelompok kekerasan”, dijatuhi hukuman 26 tahun penjara atas tuduhan makar.

Hukumannya dijatuhkan tak lama setelah 222 tahanan politik dikirim ke Amerika Serikat melalui kesepakatan yang ditengahi oleh pemerintah AS.

Alvarez menolak untuk naik penerbangan itu. Pemerintah Nikaragua kemudian mencabut kewarganegaraan para tahanan tersebut.

Namanya tidak termasuk di antara 12 imam yang diterbangkan ke Roma pada Rabu.

Ortega, yang berkuasa sejak 1979, ketika ia membantu memimpin penggulingan kediktatoran keluarga Somoza, dituduh merusak demokrasi Nikaragua yang rapuh.

Bulan lalu, Kelompok Pakar Hak Asasi Manusia di Nikaragua yang ditunjuk oleh PBB mengatakan situasi hak asasi manusia telah memburuk dalam enam bulan sebelumnya, dengan alasan terkikisnya kebebasan akademis dan penutupan universitas.

Pada Agustus, pemerintah menyita properti dan aset milik Central American University (UCA) yang dikelola Jesuit, salah satu institusi pendidikan tinggi terkemuka di negara tersebut.

Pejabat universitas mengatakan institusi mereka dituduh berfungsi sebagai “pusat terorisme”.

Panel PBB mengatakan lembaga tersebut merupakan salah satu dari 27 lembaga swasta yang status hukumnya dibatalkan dalam beberapa tahun terakhir.

Sekitar 43 persen penduduk Nikaragua beragama Katolik, dan jumlah tersebut menurun di tengah meningkatnya minat terhadap gereja-gereja evangelis, kata Departemen Luar Negeri AS dalam laporan terbarunya mengenai kebebasan beragama di Nikaragua.

Pilihan Editor: Kilas Balik Pemenjaraan Uskup Nikaragua yang Disamakan Paus Fransiskus dengan Kediktatoran

REUTERS | AL JAZEERA

Berita terkait

Paus Fransiskus Hitung Mundur Tahun Suci dengan Tema 'Harapan'

9 jam lalu

Paus Fransiskus Hitung Mundur Tahun Suci dengan Tema 'Harapan'

Paus Fransiskus secara resmi memproklamirkan sebagai Tahun Suci yang dimulai pada akhir Desember.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

16 jam lalu

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

Deklarasi Ganjar menjadi oposisi di pemerintahan Prabowo bisa jadi merupakan penegasan arah politik PDIP.

Baca Selengkapnya

Polisi Berjaga 24 Jam di Sekitar Rumah Kontrakan Usai Pengeroyokan Mahasiswi Katolik Universitas Pamulang

22 jam lalu

Polisi Berjaga 24 Jam di Sekitar Rumah Kontrakan Usai Pengeroyokan Mahasiswi Katolik Universitas Pamulang

Sejumlah polisi dar Polsek Cisauk berjaga-jaga 24 jam di sekitar rumah kontrakan mahasiswi Universitas Pamulang korban pengeroyokan.

Baca Selengkapnya

Warga Tepis Isu Pengeroyokan Mahasiswa Unpam Saat Berdoa Rosario di Kampung Poncol

23 jam lalu

Warga Tepis Isu Pengeroyokan Mahasiswa Unpam Saat Berdoa Rosario di Kampung Poncol

Warga Kampung Poncol, Kelurahan Babakan Kota Tangerang Selatan menyebut mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) di wilayah ini kerap berkumpul.

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo: Jadi Oposisi Prabowo Sikap Pribadi, Bukan Partai

1 hari lalu

Ganjar Pranowo: Jadi Oposisi Prabowo Sikap Pribadi, Bukan Partai

Ganjar Pranowo menyatakan pernyataan bakal menjadi oposisi Prabowo tidak mewakili PDIP yang menaungi dirinya.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

1 hari lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Kaitan Keputusan Ganjar Jadi Oposisi dengan Sikap PDIP

2 hari lalu

Kata Pakar Soal Kaitan Keputusan Ganjar Jadi Oposisi dengan Sikap PDIP

Pakar menilai sikap oposisi Ganjar akan bermakna bila PDIP juga mengambil jalan yang sama.

Baca Selengkapnya

Ganjar Putuskan Jadi Oposisi, Guntur Romli: Itu Suasana Kebatinan di PDIP

2 hari lalu

Ganjar Putuskan Jadi Oposisi, Guntur Romli: Itu Suasana Kebatinan di PDIP

Politikus PDIP, Guntur Romli, mengatakan pilihan Ganjar Pranowo yang mutuskan jadi oposisi pemerintahan Prabowo bukan sikap resmi partainya.

Baca Selengkapnya

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

2 hari lalu

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

YLBHI dan LBH Jakarta mengecam diskriminasi dan kekerasan oleh kelompok intoleran kepada sejumlah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang.

Baca Selengkapnya

Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

2 hari lalu

Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

Menurutnya, kasus kekerasan seperti yang dialami mahasiswa Universitas Pamulang tidak boleh terjadi di Indonesia yang menjunjung tinggi pancasila.

Baca Selengkapnya