Kisah Erwin Rommel, Jenderal Nazi yang Dipaksa Hitler Menelan Pil Sianida

Rabu, 18 Oktober 2023 14:34 WIB

Rudolf Hess (depan tengah) bersama Adolf Hitler dan petinggi Nazi lain. [4rs.neocities.org]

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak puluhan tahun lalu, sianida sudah digunakan untuk meracuni dan membunuh. Tak terkecuali saat era Perang Dunia II. Era dimana banyak nyawa manusia melayang. Salahsatu tokoh populer yang tewas karena sianida adalah Erwin Rommel, seorang jenderal Nazi di Perang Dunia II yang cukup sukses dan populer. Namun, Ia harus meregang nyawa dengan menelan pil sianida karena terlibat dalam rencana menggulingkan Hitler.

Dilansir dari Britannica, Rommel lahir di Heidenheim, Jerman pada 15 November 1891. Dia bergabung dengan infanteri Jerman pada 1910 dan telah bertempur sebagai letnan dalam Perang Dunia I di Prancis, Rumania, sampai Italia.

Pada 1940, Rommel menjadi komandan divisi Panzer ke-7 dan tahun berikutnya ia diangkat menjadi komandan pasukan Jerman di Afrika Utara. Kekalahan Italia dari Inggris di Afrika Utara menyebabkan Adolf Hitler mengirim Rommel ke Libya.

Dilansir dari Biography, Rommel kembali dipukul mundur oleh Inggris ketika ia mengepung kota pelabuhan Tobruk di Libya dari April hingga Desember 1941. Ia kemudian kembali dengan Korps Afrika pada Juni 1942, dan akhirnya merebut kota itu melalui serangan yang dikenal sebagai Pertempuran Gazala. Tidak lama kemudian, Rommel dipromosikan menjadi marshal oleh Hitler.

Selain karena keberhasilan merebut kota pelabuhan Tobruk di Libya, Rommel juga dikenal karena ia merupakan jenderal yang memimpin pasukan dari lini depan pasukan. Dari situ, ia dijuluki sebagai “Rubah Gurun” karena kerap menerapkan serangan mendadak dan juga dikenal sebagai “Marsekal Rakyat” karena jadi pembebas negara Arab dari Inggris.

Advertising
Advertising

Meskipun begitu, lima bulan setelah Pertempuran Gazala, pasukan Inggris kembali merebut Tobruk pada 1942. Dari situ, ia dipanggil kembali ke Eropa untuk mengawasi pertahanan pantai Atlantik pada 1943.

Setahun setelahnya, Rommel mulai mempertanyakan dan meragukan kemampuan Hitler terkait alasan Jerman dalam perang untuk menciptakan perdamaian. Beberapa temannya memberi tahu bahwa Rommel merupakan sosok yang tepat jika Hitler digulingkan.

Dilansir dari History, Hitler mengetahui bahwa Rommel melakukan kontak dengan para konspirator untuk menentang Hitler. Dari situ, Hitler memutuskan untuk mengirimkan dua jenderal ke rumah Rommel dan menawarinya dua pilihan: bunuh diri atau diseret ke pengadilan yang akan memberikan dampak pada keluarganya.

Dari dua pilihan itu, Rommel dipaksa untuk bunuh diri karena Hitler tidak ingin menciptakan tontonan seorang jenderal populer yang diadili karena menentangnya. Rommel kemudian menelan pil sianida itu pada 14 Oktober 1944 ketika ia berusia 52 tahun. Rommel diberi pemakaman kenegaraan dan dimakamkan dengan penuh hormat.

Pilihan Editor: Kematian Karena Sianida, dari Adolf Hitler Sampai Pemuja Sekte

Berita terkait

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

1 hari lalu

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

Dubes Jerman untuk Indonesia menjelaskan tentang UU terbaru yang diterapkan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja terampil di Jerman.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.

Baca Selengkapnya

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

1 hari lalu

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

2 hari lalu

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

2 hari lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

4 hari lalu

Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

Pemerintah Jerman masih menginginkan produk nikel mentah Indonesia. Namun pemerintah Indonesia tetap akan jalankan penghiliran industri nikel.

Baca Selengkapnya

Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

8 hari lalu

Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

Maxton Hall - The World Between Us diadaptasi dari novel terlaris pemenang penghargaan, Save Me, karya Mona Kasten.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

8 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

8 hari lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

9 hari lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya