Inggris Tahan Mantan Dubes untuk Uzbekistan karena Dukung Palestina dan Hamas

Reporter

Tempo.co

Rabu, 18 Oktober 2023 07:00 WIB

Craig Murray, mantan duta besar Inggris untuk Uzbekistan. Press TV

TEMPO.CO, Jakarta - Inggris menahan mantan duta besar untuk Uzbekistan Craig Murray berdasarkan undang-undang kontraterorisme negara itu setelah menyatakan dukungannya terhadap rakyat Palestina dan mengkritik kekejaman Israel terhadap mereka.

Murray ditahan pada hari berdasarkan Undang-Undang Pencegahan Terorisme Inggris setelah dia kembali dari perjalanan ke Islandia. Sebelum ditangkap, ia ikut serta dalam protes pro-Palestina di luar gedung parlemen Islandia.

Dalam postingan X lainnya pada Minggu, Murray dengan jelas menunjukkan dukungannya terhadap gerakan perlawanan Palestina, Hamas, dan gerakan Hizbullah Lebanon.

"...dalam genosida Gaza yang akan datang, setiap tindakan perlawanan bersenjata oleh Hamas dan Hizbullah akan mendapat dukungan saya. Jika itu merupakan kejahatan, kirim saya kembali ke penjara," katanya.

Pada hari yang sama, Murray mem-posting ulang postingan X sebelumnya yang ditulis oleh Francesca Albanese, Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk wilayah Palestina yang diduduki.

Advertising
Advertising

Albanese menyerukan agar badan dunia tersebut melakukan intervensi untuk segera melakukan gencatan senjata dalam perang berdarah Israel yang sedang berlangsung melawan Jalur Gaza. " Berdasarkan hukum internasional, kejahatan kekejaman tidak hanya harus dihukum tetapi juga dicegah.”

Setelah menangkap Murray, pihak berwenang Inggris menyita ponselnya dan perangkat elektronik lainnya. Dia juga ditanyai tentang menghadiri protes pro-Palestina di luar parlemen Islandia.

Murray, mantan duta besar Inggris untuk Uzbekistan, dipecat oleh Kementerian Luar Negeri negara tersebut karena mengkritik catatan hak asasi manusia negara tuan rumah serta dengan keras menentang program rendisi luar biasa pemerintah Amerika Serikat, yang melibatkan penyiksaan tersangka terorisme.

Penahanan Murrat terjadi di tengah perang habis-habisan yang dilancarkan rezim Israel melawan Jalur Gaza yang terkepung, yang sejauh ini telah merenggut nyawa lebih dari 2.800 warga Palestina dan melukai hampir 11.000 lainnya.

Perang tersebut terjadi setelah operasi yang dilakukan oleh kelompok perlawanan di Gaza, yang sejauh ini telah menyebabkan sekitar 1.400 tentara Israel dan pemukim ilegal tewas dan lebih dari 200 lainnya ditawan.

Faksi-faksi perlawanan melancarkan operasi tersebut sebagai tanggapan terhadap kampanye pertumpahan darah dan penghancuran yang dilakukan rezim Israel selama 75 tahun terhadap warga Palestina.

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan mereka yang mendukung Hamas setelah operasi tersebut akan “dimintai pertanggungjawaban,” dan bersumpah mendukung rezim Israel dan berjanji kesiapan London untuk memberikan bantuan militer kepada Tel Aviv.

Pilihan Editor: Sekitar 1.200 Warga Palestina Terkubur Hidup-hidup di Bawah Reruntuhan Gaza, Termasuk 500 Anak

PRESS TV

Berita terkait

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

1 jam lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

2 jam lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

2 jam lalu

Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

Erdogan mengatakan lebih dari 1.000 anggota Hamas dirawat di rumah sakit di Turki.

Baca Selengkapnya

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

3 jam lalu

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah

Baca Selengkapnya

Warga Israel Blokir Bantuan Makanan untuk Warga Gaza, Isinya Dirusak

3 jam lalu

Warga Israel Blokir Bantuan Makanan untuk Warga Gaza, Isinya Dirusak

Warga Israel yang marah menyerang truk bantuan berisi bahan makanan untuk pengungsi di Gaza. Mereka

Baca Selengkapnya

Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

6 jam lalu

Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB, memprotes pemungutan suara resolusi yang mendukung keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

7 jam lalu

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara lain abstain. Apa alasan mereka menolak?

Baca Selengkapnya

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

9 jam lalu

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Donor Internasional Janjikan Bantuan Lebih dari Rp32 Triliun untuk Gaza

10 jam lalu

Donor Internasional Janjikan Bantuan Lebih dari Rp32 Triliun untuk Gaza

Sebuah konferensi donor internasional di Kuwait menjanjikan bantuan lebih dari US$2 miliar atau sekitar Rp32 triliun ke Gaza

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Pasien Penerima Transplantasi Ginjal Babi Hasil Rekayasa Meninggal

12 jam lalu

Top 3 Dunia; Pasien Penerima Transplantasi Ginjal Babi Hasil Rekayasa Meninggal

Top 3 dunia pada 13 Mei 2024, di antaranya berita pasien penerima transplantasi ginjal babi hasil rekayasa genetika pertama meninggal

Baca Selengkapnya