Putin Samakan Kejamnya Israel di Palestina dengan Nazi

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 14 Oktober 2023 19:48 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov di Moskow, Rusia, 28 September 2023. Sputnik/Mikhail Metzel

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Israel agar tidak melakukan pengepungan terhadap Gaza sama seperti yang dilakukan oleh Nazi Jerman saat mengepung Leningrad. Pada Jumat, 13 Oktober 2023, Putin mengatakan bahwa serangan darat di Jalur Gaza akan menyebabkan sejumlah korban sipil dan hal itu tidak dapat diterima.

Putin mengatakan Israel telah menjadi sasaran dari kelompok militan Hamas. Namun Putin menyayangkan Israel melakukan pembalasan dengan metode yang lebih kejam.

Ia mengatakan bahkan ada seruan di Amerika Serikat untuk melakukan blokade terhadap Jalur Gaza yang dikuasai Hamas. Pengepungan total itu setara dengan pengepungan Leningrad selama Perang Dunia Kedua.

“Dalam pandangan saya, hal ini tidak dapat diterima,” kata Putin kepada wartawan pada pertemuan puncak di Kyrgyzstan. "Lebih dari 2 juta orang tinggal di sana. Tidak semuanya mendukung Hamas, tidak semuanya. Tapi mereka semua harus menderita, termasuk perempuan dan anak-anak. Tentu saja sulit bagi siapa pun untuk menyetujui hal ini."

Kritiknya terhadap Israel menjadi semakin tajam dengan mengacu pada pengepungan Leningrad pada tahun 1941-1944. Ia menyamakan antara Israel dan Jerman di bawah Hitler, yang berpotensi menimbulkan kebencian mendalam di Israel.

Advertising
Advertising

Namun Putin mengatakan bahwa Israel mempunyai hak untuk membela diri. Dia berbicara setelah militer Israel menyerukan seluruh warga sipil Kota Gaza, yang berjumlah lebih dari 1 juta orang, untuk pindah ke selatan dalam waktu 24 jam. Militer Israel mengerahkan tank untuk melakukan invasi darat sebagai tanggapan terhadap serangan Hamas pada Sabtu pekan lalu.

Putin mengatakan serangan darat akan menimbulkan konsekuensi serius bagi semua pihak. “Yang paling penting, jatuhnya korban sipil benar-benar tidak dapat diterima. Sekarang hal utama adalah menghentikan pertumpahan darah,” katanya.

Selain soal Nazi, Putin juga mengungkap kecurigaan ada sejumlah senjata yang dikirim ke Ukriana berakhir di tangan anggota kelompok Hamas. Putin curiga mungkin telah terjadi korupsi ketimbang pengiriman (senjata) yang disengaja.

“Saya ragu kalau ada pengiriman senjata dari Ukraina, namun saya tidak ragu sama sekali terhadap kemungkinan kebocoran senjata-senjata dari Ukraina. Kita semua tahun level korupsi di Ukraina sangat tinggi. Pasar gelap meningkat ketika banyak orang yang ingin membeli dan di Ukraina ada banyak yang ingin menjual. Warga Ukraina sudah pasti menjual senjata-senjata ke pasar internasional lewat sejumlah negara di Afrika dan Timur Tengah. Kenapa? Karena mereka pun menjual senjata ke Rusia dan ketika mereka bisa menjualnya ke Rusia, maka tidak ada yang mengagetkan saya lagi,” kata Putin.

Desas-desus kelompok Hamas menggunakan senjata-senjata dari Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya yang dikirim untuk Ukraina pertama kali dicetuskan oleh mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev. Ia mengklaim peralatan seperti itu secara aktif digunakan di Israel.

Intelijen militer Ukraina merespon hal ini dengan menuduh Rusia mengirimkan senjata-senjata kiriman negara-negara Barat, yang disita dari Ukraina, ke Hamas lewat sebuah operasi bendera palsu yang dirancang untuk membuat Kyev terlihat buruk dimata para pendukungnya.

Sedangkan Israel tidak mengkonfirmasi atau pun menyangkal klaim Medvedev soal senjata. Negeri Bintang Daud itu hanya menolak sindiran Ukraina mengenai keterlibatan Rusia dalam serangan oleh Hamas, dengan menyebutnya sama sekali tidak masuk akal.

REUTERS | RT.COM

Pilihan Editor: Menlu Retno: Cegah Bencana Kemanusiaan di Palestina Prioritas Mendesak




Berita terkait

Sidang Kedua di ICJ, Afrika Selatan: Serangan Israel di Rafah Harus Dihentikan!

49 menit lalu

Sidang Kedua di ICJ, Afrika Selatan: Serangan Israel di Rafah Harus Dihentikan!

Afrika Selatan meminta ICJ untuk mendesak Israel agar segera menarik pasukannya dan menghentikan serangan militer mereka di Kota Rafah, Gaza

Baca Selengkapnya

Setelah Perang Gaza Usai, Apa Sebenarnya Rencana Netanyahu?

1 jam lalu

Setelah Perang Gaza Usai, Apa Sebenarnya Rencana Netanyahu?

Ketika Israel terus mengebom Gaza, banyak pertanyaan tentang kapan Israel akan berhenti dan apa yang akan dilakukan Netanyahu selanjutnya.

Baca Selengkapnya

AFC Dukung Usulan Palestina untuk Menangguhkan Keanggotaan Israel di FIFA

1 jam lalu

AFC Dukung Usulan Palestina untuk Menangguhkan Keanggotaan Israel di FIFA

AFC memberikan dukungannya terhadap usulan Palestina untuk menangguhkan keanggotaan Israel dari FIFA menyusul konflik yang sedang berlangsung di Gaza.

Baca Selengkapnya

Jadi Bantuan Kemanusiaan ke Jalur Gaza Viral Diinjak-injak Warga Israel, Berikut Sesungguhnya Prestasi Indomie

3 jam lalu

Jadi Bantuan Kemanusiaan ke Jalur Gaza Viral Diinjak-injak Warga Israel, Berikut Sesungguhnya Prestasi Indomie

Tampak dalam video tersebut salah satu bantuan makanan ke Jalur Gaza yang dirusak ekstremis Israel adalah produk mi instan Indomie asal Indonesia

Baca Selengkapnya

Daftar 15 Anggota NATO yang Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, Siapa Saja?

4 jam lalu

Daftar 15 Anggota NATO yang Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, Siapa Saja?

Sebanyak 15 negara anggota NATO juga mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, siapa saja?

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rencana Arab untuk Palestina hingga Surat Orang Tua Tentara Israel

5 jam lalu

Top 3 Dunia: Rencana Arab untuk Palestina hingga Surat Orang Tua Tentara Israel

Top 3 dunia adalah rencana negara-negara Arab terhadap Palestina, para orang tua tentara Israel mengirim surat dan ancaman 5 negara ke ICJ.

Baca Selengkapnya

Bantuan Indomie ke Gaza Dicegat dan Diinjak-injak Warga Ekstremis Israel

5 jam lalu

Bantuan Indomie ke Gaza Dicegat dan Diinjak-injak Warga Ekstremis Israel

Bantuan kemanusiaan dari Indonesia ke Jalur Gaza di antaranya berupa Indomie, ditahan dan diinjak-injak warga ekstrimis Israel

Baca Selengkapnya

Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

11 jam lalu

Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

Sebelumnya Oktober lalu, Fahmi memperingatkan tindakan tegas terhadap Meta dan Facebook dan medsos jika mereka memblokir kontennya

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

11 jam lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Untuk Kedua Kali Afrika Seret Israel ke ICJ, Apa Kasusnya Kali ini?

12 jam lalu

Untuk Kedua Kali Afrika Seret Israel ke ICJ, Apa Kasusnya Kali ini?

Afrika Selatan kembali membawa kasus genosida Israel ke ICJ dan meminta penghentian darurat serangan ke Rafah.

Baca Selengkapnya