TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Jumat memperingatkan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken akan adanya bencana “Nakba kedua” yang dihadapi warga Palestina, setelah tentara Israel memerintahkan lebih dari satu juta orang untuk pindah dari Gaza utara.

Blinken bertemu dengan Abbas di Amman, Yordania untuk membahas konflik Israel-Gaza yang semakin mencekam.

“Abbas sepenuhnya menolak pemindahan rakyat Palestina dari Jalur Gaza, karena itu sama saja dengan Nakba kedua bagi rakyat kami,” katanya, menurut sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh kantor berita resmi Palestina Wafa.

Nakba, atau “bencana,” mengacu pada sekitar 760.000 warga Palestina yang melarikan diri atau diusir dari rumah mereka selama perang 1948 menyusul berdirinya Israel.

Pernyataannya muncul setelah militer Israel menyebarkan selebaran di Jalur Gaza yang diblokade, memperingatkan orang-orang untuk melarikan diri dari wilayah utara, sebuah wilayah yang dihuni sekitar 1,1 juta orang.

Otoritas Palestina pimpinan Abbas berkedudukan di Ramallah, di Tepi Barat yang diduduki, dan terpisah dari kelompok militan Hamas yang menguasai Gaza.

Pasukan Israel telah melancarkan ribuan serangan di Gaza sejak Sabtu, menewaskan lebih dari 1.530 orang Palestina, 500 diantaranya anak-anak, menurut jumlah korban jiwa dari Kementerian Kesehatan.

Perang tersebut meletus setelah serangan lintas batas oleh militan Hamas, yang menewaskan lebih dari 1.300 orang, kata militer Israel.

Pilihan Editor: Israel Ultimatum 1,1 Juta Warga Gaza untuk Pindah: Atau Kami Serang!

REUTERS