Anies Muncul di Malaysia Bicara Soal Bahasa

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 12 Oktober 2023 06:02 WIB

Bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan saat menjadi pembicara kunci dalam acara 40th Anniversary Symposium by International Islamic University Alumni Association di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (11/10/2023). (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, menjadi pembicara dalam Kuliah Profesional Dunia ISTAC ke-25 di Universiti Islam Antarbangsa Malaysia (IIUM), Kuala Lumpur, Rabu, 11 Oktober 2023.

Menurut laporan Antara dari Kuala Lumpur, ia bicara tentang bahasa di kawasan ASEAN seperti bahasa Indonesia dan Melayu perlu memperkaya kosakatanya antara lain dengan menyerap dari unsur beragam bahasa lokal atau daerah.

“Bagaimana kita memperkaya bahasa kita? Menyerap bahasa lokal di seluruh Nusantara. Karena dalam banyak bahasa daerah, kata 'jatuh' pun bisa terdiri dari lebih dari 20 kata,” ujar Anies, menjawab salah satu pertanyaan mahasiswa.

Dalam kesempatan tersebut, Anies juga mengemukakan bahwa dirinya tidak mengetahui berapa banyak kosakata yang terdapat dalam bahasa Melayu pada saat ini.

"Berapa banyak kata dalam bahasa Melayu? Berapa banyak? Siapa tahu?” tanya Anies kepada mereka yang mengikuti perkuliahan tersebut.

Ia mengatakan bahasa Indonesia saat ini memiliki sekitar 150.000 kata. Angka itu sudah bertambah dari sebelumnya hanya sekitar 90.000 kata saat awal dirinya menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

“Jadi saya bilang ke tim saya, kita perlu memperkaya bahasa kita karena 90.000 saja tidak cukup,” kata Anies.

“Tahukah Anda berapa banyak kata dalam bahasa Inggris? Satu juta dan 7.000 kata tambahan setiap tahun. Berapa banyak kata dalam bahasa Arab? 12,7 juta”.

Untuk itu, menurut Anies, jika ingin menjadikan suatu bahasa sebagai bahasa resmi komunitas internasional, ada pekerjaan rumah yang benar-benar harus diselesaikan yakni memperkaya bahasa tersebut.

Kekayaan bahasa sangat penting ketika ingin mempresentasikan di dunia sebagai bahasa internasional. Oleh karena itu, ia mengatakan sangat penting bagi Indonesia dan Malaysia untuk terus memperkaya bahasa miliknya agar bisa bersuara di komunitas internasional dan memperkenalkannya kepada dunia.

Sebelumnya, Anies juga menjadi pembicara kunci dalam acara 40th Anniversary Symposium by International Islamic University Malaysia (IIUM) Alumni Association dan bertemu relawan pendukungnya di Kuala Lumpur.

ANTARA

Advertising
Advertising

Pilihan Editor Mohammed Deif, Pria dalam Bayang-bayang Dalang di Balik Serangan Hamas ke Israel

Berita terkait

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

21 jam lalu

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

Belakangan tersorot nama-nama baru, ada Dharma Pongrekun dan Haris Azhar

Baca Selengkapnya

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

1 hari lalu

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Aksi Orangutan di Sabah Malaysia Kepanasan, Mampir ke Kafe Cari Minuman Dingin

1 hari lalu

Aksi Orangutan di Sabah Malaysia Kepanasan, Mampir ke Kafe Cari Minuman Dingin

Orangutan dari Pusat Rehabilitasi Orangutan Sabah juga pernah datang ke kafe itu untuk menghabiskan makanan sisa pengunjung.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

2 hari lalu

Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

Ahok-Anies santer disebut bakal disandingkan dalam Pilgub DKI. Namun, duet keduanya bakal melanggar UU Pilkada.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kerusuhan Berbau Rasial 13 Mei 1969 di Malaysia

2 hari lalu

Kilas Balik Kerusuhan Berbau Rasial 13 Mei 1969 di Malaysia

Inilah peristiwa kerusuhan massal nan kelam di Malaysia yang menewaskan sedikitnya 184 Orang

Baca Selengkapnya

Kerusuhan 13 Mei 1969 Terjadi di Malaysia dan Penjarahan 13 Mei 1998 di Indonesia Jadi Kenangan Kelam

2 hari lalu

Kerusuhan 13 Mei 1969 Terjadi di Malaysia dan Penjarahan 13 Mei 1998 di Indonesia Jadi Kenangan Kelam

Indonesia dan Malaysia punya kenangan kelam pada kerusuhan dan penjarahan pada 13 Mei, pada 1969 dan 1998. Berikut kejadiannya.

Baca Selengkapnya

Ahok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya

2 hari lalu

Ahok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya

Ini aturan yang menghambat duet Ahok-Anies di Pilgub Jakarta

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Bahasa Terbanyak di Dunia, Indonesia Masuk

2 hari lalu

10 Negara dengan Bahasa Terbanyak di Dunia, Indonesia Masuk

Berikut ini deretan negara yang memiliki bahasa terbanyak di dunia, Indonesia berada di peringkat kedua setelah Papua Nugini.

Baca Selengkapnya

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

3 hari lalu

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

Politikus PDIP menyebut Ahok dan Anies berasal dari akar rumput yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

4 hari lalu

Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

Kadivi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya sebut duet Anies Baswedan-Ahok pada Pilkada Jakarta 2024 tak akan terwujud.

Baca Selengkapnya