Anggaran Kereta Cepat Membengkak, PM Inggris Batalkan Proyek

Reporter

Tempo.co

Jumat, 6 Oktober 2023 08:00 WIB

Ilustrasi kereta cepat di Cina. Sumber: Pixabay/asiaone.com

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak telah mengumumkan pembangunan jalur kereta cepat di wilayah utara, HS2 dibatalkan. Proyek ini semula ditargetkan untuk menghubungkan ibu kota London ke kota utara Manchester yang menempuh jarak 530 kilometer.

Dalam pidato penutupnya pada konferensi Partai Konservatif tahun ini di Manchester pada Rabu, 4 Oktober 2023, Sunak mengatakan kenaikan biaya kereta cepat yang berlipat ganda menjadi alasan pembatalan. Keputusan Sunak itu menuai kritik bahkan oleh partainya sendiri dan dari oposisi Partai Buruh, yang meluncurkan proyek tersebut.

Untuk mengurangi dampak buruk tersebut, Sunak meluncurkan Network North. Sebagai ganti kereta cepat, ia akan menyalurkan US$ 43,6 miliar ke sistem transportasi lain yang sudah ada termasuk jalan raya, kereta api, dan bus.

HS2 atau High Speed 2 adalah layanan kereta api yang pertama kali diusulkan di bawah pemerintahan Partai Buruh pada 2009. Tujuannya adalah meningkatkan konektivitas antara wilayah utara dan selatan Inggris sehingga membantu regenerasi sosial. Proyek ini diharapkan pula mengurangi kepadatan di jalan raya dan emisi mobil.

Proyek kereta cepat akan dibangun di jalur kereta api yang sudah ada. Biaya proyek diperkirakan sekitar US$ 45,6 miliar, dan sebelumnya ditasbihkan sebagai proyek infrastruktur terbesar di Eropa.

Advertising
Advertising

Dengan kereta peluru yang melaju dengan kecepatan hingga 362 kilometer per jam, HS2 diperkirakan akan membentang sejauh 530 kilometer dari London hingga Birmingham. Dari sana kota-kota utara akan terhubung termasuk Crewe, Manchester dan Leeds.

Inggris telah memiliki HS1 yang beroperasi sejak 2007, sepanjang 110 kilometer dari stasiun Internasional St Pancras di pusat kota London hingga Terowongan Channel di pantai tenggara Inggris. Kereta ini membuka Inggris ke daratan Eropa, dengan lebih dari 20 juta penumpang per tahun yang bepergian ke Paris, Amsterdam dan Brussels.

Para pemimpin Konservatif sebelumnya termasuk mantan Perdana Menteri Theresa May dan Boris Johnson telah mendukung proyek ini. Di tangan Sunak, proyek ini pupus karena laju inflasi yang tinggi dan krisis biaya hidup di Inggris.

Perkiraan anggaran awal untuk proyek ini adalah sekitar US$ 45,5 miliar, namun angkanya membengkak melebihi US$ 120 miliar dan tanggal penyelesaiannya diundur dari semulai awal 2016 menjadi 2040.

Menurut Sunak, membengkaknya biaya karena salah urus proyek yang bersamaan dengan masalah konstruksi. Kenaikan biaya menyebabkan proyek tertunda.

Dalam pidatonya pada Rabu, ia mengumumkan proyek kereta cepat HS2 di Manchester akan dibatalkan karena menguras perekonomian.

AL JAZEERA

Pilihan Editor: Elon Musk Resmi Hilangkan Judul Berita di Media Sosial X

Berita terkait

Kesalahan saat Belanja Bahan Makanan yang Bikin Pengeluaran Membengkak

2 jam lalu

Kesalahan saat Belanja Bahan Makanan yang Bikin Pengeluaran Membengkak

Belanja cerdas adalah kunci untuk berhemat. Berikut kesalahan belanja bahan makanan yang biasa terjadi dan bikin pengeluaran lebih banyak.

Baca Selengkapnya

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

10 jam lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

1 hari lalu

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

Setiap negara memiliki makanan khas, termasuk Inggris. Berikut terdapat 11 makanan khas Inggris yang paling populer untuk referensi Anda.

Baca Selengkapnya

Profil Sirkuit Silverstone Inggris, Tempat Balap Formula 1 Pertama Diselenggarakan

1 hari lalu

Profil Sirkuit Silverstone Inggris, Tempat Balap Formula 1 Pertama Diselenggarakan

Silverstone adalah salah satu sirkuit paling ikonik di dunia balap Formula 1.

Baca Selengkapnya

72 Calon Masinis Mulai Berlatih Operasikan Kemudi Kereta Cepat Whoosh

2 hari lalu

72 Calon Masinis Mulai Berlatih Operasikan Kemudi Kereta Cepat Whoosh

Sebanyak 72 calon masinis kereta cepat Whoosh asal Indonesia mulai melakukan pelatihan di dalam kabin masinis Whoosh yang beroperasi setiap hari.

Baca Selengkapnya

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

2 hari lalu

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah

Baca Selengkapnya

Jokowi Tambah Anggaran Perbaikan Jalan untuk Tahun Ini, Total jadi Rp 15 Triliun

2 hari lalu

Jokowi Tambah Anggaran Perbaikan Jalan untuk Tahun Ini, Total jadi Rp 15 Triliun

Jokowi meyakini pembangunan infrastruktur pada gilirannya akan mempengaruhi perekonomian lokal secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

3 hari lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Ajang Balap Formula 1 Pertama Diadakan 74 Tahun Lalu, Siapa Juaranya?

3 hari lalu

Ajang Balap Formula 1 Pertama Diadakan 74 Tahun Lalu, Siapa Juaranya?

Formula 1 pertama di Sirkuit Silverstone, Inggris dimenangkan oleh Guiseppe Farina, berikut profilnya

Baca Selengkapnya

Rishi Sunak Minta Universitas di Inggris Lindungi Mahasiswa Yahudi dari Pelecehan

6 hari lalu

Rishi Sunak Minta Universitas di Inggris Lindungi Mahasiswa Yahudi dari Pelecehan

Rishi Sunak menyerukan pada universitas di Inggris agar melindungi mahasiswa pemeluk yahudi dari pelecehan menyusul unjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya