India Temukan Kembali Obat Sirup Beracun, Beberapa Bulan setelah Kematian Ratusan Anak

Reporter

Tempo.co

Kamis, 5 Oktober 2023 08:00 WIB

Poli Devi, yang putrinya Janvi yang berusia 11 bulan termasuk di antara anak-anak yang meninggal karena cedera ginjal setelah mengonsumsi sirup obat batuk yang terkontaminasi, memegang foto dirinya di rumah mereka di Ramnagar di pinggiran Jammu, India, 28 Maret 2023. REUTERS/Anushree Fadnavis

TEMPO.CO, Jakarta - Regulator obat-obatan India telah menemukan bahwa obat sirup untuk batuk dan anti-alergi yang dibuat oleh Norris Medicines ternyata beracun, menurut laporan pemerintah pada Rabu. Temuan ini beberapa bulan setelah sirup obat batuk buatan India dikaitkan dengan 141 kematian anak-anak di seluruh dunia.

Obat-obatan tersebut terkontaminasi dengan dietilen glikol (DEG) atau etilen glikol (EG), kontaminan yang sama yang ditemukan dalam sirup obat batuk yang menyebabkan kematian di Gambia, Uzbekistan dan Kamerun sejak pertengahan tahun lalu.

Ini adalah pertama kalinya dalam setidaknya dua tahun Organisasi Pengawasan Standar Obat Pusat (CDSCO) India menandai adanya kontaminasi DEG dan EG dalam laporan bulanannya. Temuan ini ketika negara tersebut mencoba menindak industri obat-obatan senilai US$42 miliar yang didominasi oleh pemain kecil.

H.G. Koshia, komisaris Badan Pengawasan Obat dan Makanan negara bagian Gujarat, mengatakan kepada Reuters pada Rabu bahwa mereka memeriksa pabrik Norris bulan lalu dan memerintahkan pabrik tersebut untuk menghentikan produksi.

“Perusahaan gagal total dalam parameter kepatuhan praktik manufaktur yang baik,” kata Koshia. “Sistem air yang memadai tidak ada di sana. Unit penanganan udara juga tidak sesuai standar. Demi kepentingan kesehatan masyarakat yang lebih besar, kami memerintahkan unit tersebut untuk menghentikan produksi.”

Advertising
Advertising

Norris tidak menanggapi email yang meminta komentar. Nomor kantornya tidak aktif ketika Reuters menelepon.

Ekspektoran Trimaxnya mengandung 0,118 persen EG, sedangkan obat alergi Sylpro Plus Syrup mengandung 0,171 persen EG dan 0,243 persen DEG, menurut pengujian di laboratorium CDSCO, menurut daftar “kualitas tidak standar/palsu/dipalsukan/salah merek ” obat bulan Agustus diunggah di situsnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan batas aman berdasarkan standar yang diterima secara internasional tidak lebih dari 0,10 persen.

Belum jelas apakah obat-obatan Norris telah ditarik kembali atau menyebabkan bahaya. Kedua obat tersebut terdaftar di apotek online ketika Reuters memeriksanya.

CDSCO juga menemukan tiga batch sirup COLD OUT yang dibuat oleh Laboratorium Fourrts (India) yang terkontaminasi DEG dan EG. WHO mengatakan pada Agustus bahwa sejumlah COLD OUT yang dijual di Irak memiliki tingkat DEG dan EG yang tidak dapat diterima.

Ketua Fourrts S.V. Veeramani tidak menanggapi permintaan komentar.

Veeramani, yang merupakan ketua Dewan Promosi Ekspor Farmasi India (pharmexcil) yang didukung pemerintah, mengatakan kepada Reuters pada Agustus bahwa “analisis sampel retensi” COLD OUT baru-baru ini menunjukkan “tidak ada kontaminasi atau racun.”

“Belum ada laporan adanya efek buruk atau kematian akibat produk tersebut,” ujarnya melalui pesan WhatsApp. “Sebagai bentuk kehati-hatian, kami secara sukarela menarik kembali produk tersebut di pasar Irak.”

Peringatan mengenai obat-obatan beracun ini muncul ketika pemerintah India, melalui pharmexcil, menyelenggarakan lokakarya bagi produsen obat di seluruh negeri untuk menekankan pentingnya kualitas obat dan keselamatan pasien.

Daftar CDSCO juga menyebutkan batch gliserin yang dibuat oleh Adani Wilmar, meskipun mengandung 0,025 persen EG, masih dalam batas keamanan WHO. Adani Wilmar tidak segera menanggapi permintaan komentar di luar jam kerja.

Pilihan Editor: Ini Sebab Puluhan Anak Gambia Meninggal setelah Minum Sirup Obat Batuk

REUTERS

Berita terkait

Tahapan Mengatasi Rasa Kehilangan, Dari Penyesalan Hingga Penerimaan

1 hari lalu

Tahapan Mengatasi Rasa Kehilangan, Dari Penyesalan Hingga Penerimaan

Kehilangan orang yang dicintai biasanya disertai dengan beragam emosi yang kompleks. Ini tahapan mengatasi rasa kehilangan

Baca Selengkapnya

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

1 hari lalu

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

Papan reklame tersebut roboh menimpa beberapa rumah dan sebuah pompa bensin di Mumbai, India akibat angin kencang dan hujan deras

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

1 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

1 hari lalu

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah

Baca Selengkapnya

Inilah Tanda-tanda Anak Kekurangan Vitamin

1 hari lalu

Inilah Tanda-tanda Anak Kekurangan Vitamin

Dokter anak dan ahli neonatologi Richa Panchal menjabarkan tanda-tanda utama kekurangan vitamin pada anak.

Baca Selengkapnya

Ciri Ibu Mertua Beracun dan Mengganggu Rumah Tangga Anak

2 hari lalu

Ciri Ibu Mertua Beracun dan Mengganggu Rumah Tangga Anak

Anda tentu mengharapkan ibu mertua yang bersikap baik dalam kehidupan sehari-hari, bukan yang toksik. Berikut indikasi ibu mertua beracun.

Baca Selengkapnya

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

4 hari lalu

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

Hamas mengatakan bahwa sandera Israel Nadav Popplewell telah meninggal. Ia tewas akibat luka yang dideritanya dalam serangan udara Israel ke Gaza

Baca Selengkapnya

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

5 hari lalu

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

Polisi menghentikan kasus hukum ayah di Bekasi berinisial N yang menghantam anak kandungnya berinisial C, 35 tahun dengan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

6 hari lalu

Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

Otoritas di Palestina menyebut lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

6 hari lalu

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

Maskapai penerbangan Air India membatalkan sejumlah penerbangan karena awak kabin ramai-ramai sakit.

Baca Selengkapnya