Nepal Lockdown Satu Kota Menyusul Perseteruan Umat Hindu-Muslim

Reporter

Tempo.co

Rabu, 4 Oktober 2023 21:00 WIB

Personel tentara Nepal menyiapkan seekor kambing untuk disembelih di Nawami, dalam upacara pengorbanan selama "Dashain", festival keagamaan terbesar bagi umat Hindu, di Bhaktapur, Nepal 4 Oktober 2022. REUTERS/Navesh Chitrakar

TEMPO.CO, Jakarta - Meskipun ketegangan antara umat Hindu dan Muslim meningkat dengan cepat, malam berlalu dengan damai setelah lockdown diberlakukan dan keamanan ditingkatkan di sebuah kota di barat daya Nepal, kata para pejabat pada Rabu 4 Oktober 2023.

Masalah dimulai di kota pusat regional Nepalgunj pada akhir pekan, setelah seorang anak laki-laki Hindu mengunggah status tentang Muslim di media sosial. Umat Islam memprotes status tersebut di depan gedung kantor utama pemerintah di wilayah tersebut, membakar ban di jalan-jalan dan memblokir lalu lintas.

Unjuk rasa Hindu yang lebih besar diadakan pada Selasa sampai batu dan botol dilemparkan ke arah pengunjuk rasa, yang mengakibatkan beberapa luka ringan.

Jam malam tanpa batas waktu diberlakukan sejak Selasa sore di Nepalgunj, sekitar 400 kilometer sebelah barat ibu kota, Katmandu, tepat setelah protes umat Hindu diserang.

Kepala polisi daerah Santosh Rathore mengatakan petugas sedang berpatroli di kota dan orang-orang tidak diizinkan meninggalkan rumah atau berkumpul dalam kelompok selama lockdown. Tidak ada laporan mengenai masalah apa pun dalam semalam, maupun pada Rabu pagi.

Advertising
Advertising

Para pejabat mengatakan mereka perlu menerapkan perintah tinggal di rumah dan menghentikan orang-orang berkumpul untuk mencegah bentrokan lagi antara kedua belah pihak.

Kekerasan komunal tidak umum terjadi di Nepal, negara mayoritas Hindu yang berubah menjadi sekuler beberapa tahun lalu. Muslim berjumlah sekitar sepertiga dari populasi Kota Nepalgunj, dan hanya sekitar 14 persen dari populasi India, yang berbatasan dengan Nepal dan mengalami kesenjangan agama yang semakin besar.

Pilihan Editor: Heboh, Anggota Parlemen Muslim India Disebut Teroris dan Germo saat Sidang

ARAB NEWS

Berita terkait

Mengenal Sistem dan prosesi Pernikahan Adat Bali atau Pawiwahan

1 hari lalu

Mengenal Sistem dan prosesi Pernikahan Adat Bali atau Pawiwahan

Dalam pernikahan adat Bali disebut pawiwahan yang dalam pelaksanaannya terdiri dari berbagai bentuk prosesi penuh makna.

Baca Selengkapnya

Ini Kronologi Nasabah BTN Kehilangan Uang Rp7,5 M

1 hari lalu

Ini Kronologi Nasabah BTN Kehilangan Uang Rp7,5 M

Kasus sejumlah nasabah yang mengklaim dananya hilang bermula ketika mereka menempatkan dana di BTN melalui pegawai perseroan.

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

4 hari lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

5 hari lalu

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

Kemenkumham mengklaim Indonesia telah menerapkan toleransi dan kebebasan beragama dengan baik.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

7 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

7 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

7 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

7 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Delegasi World Water Forum Akan Ditunjukkan Ritual Cara Bali Memuliakan Air

7 hari lalu

Delegasi World Water Forum Akan Ditunjukkan Ritual Cara Bali Memuliakan Air

Pemerintah Provinsi Bali akan mengenalkan kearifan lokal Segara Kerthi dan Tumpek Uye kepada delegasi World Water Forum ke-10

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

7 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya