Kanselir Olaf Scholz Mengeluh Migran yang Masuk Jerman Sudah Terlalu Banyak

Reporter

Tempo.co

Minggu, 1 Oktober 2023 11:00 WIB

Ratusan pengungsi dari Afghanistan tiba dengan pesawat angkut militer Airbus A400 milik Luftwaffe Angkatan Udara Jerman di Tashkent, Uzbekistan, 18 Agustus 2021. Kanselir Angela Merkel menyebut Jerman berencana memberikan suaka kepada sekitar 10.000 warga Afghanistan yang bekerja dengan tentara Jerman dan badan-badan pembangunan, serta aktivis hak asasi manusia dan pengacara. Marc Tessensohn/Twitter @Bw_Einsatz/REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kanselir Jerman Olaf Scholz pada Sabtu, 30 September 2023, dalam wawancara dengan RND mengungkap jumlah pemohon suaka yang masuk ke Jerman sudah terlalu banyak. Scholz pun menyebut kondisi migrasi yang seperti ini, tidak bisa dibiarkan.

“Ini tidak bias dibiarkan. Lebih dari 70 persen pengungsi yang tiba di Jerman belum pernah tedaftar sebelumnya walau pun hampir sebagian besar dari mereka pernah menginjakkan kaki ke negara lain di Eropa,” kata Scholz, yang berjanji segera mengatur carut-marut masalah migrasi ini.

Pemerintah Jerman saat ini sedang berusaha melindungi perbatasan-perbatasan negara itu serta menghentikan migrasi ilegal yang masuk ke Jerman. Berlin berkeras dengan keputusannya untuk memperketat pemeriksaan di wilayah-wilayah perbatasan bersama Polandia dan berharap kebijakan yang diambil ini akan membawa hasil nyata dalam waktu dekat.

Advertising
Advertising

“Kami berharap hasilnya bisa segera terlihat,” kata Kanselir Scholz.

Pada awal pekan ini, Jerman meningkatkan patrol oleh Kepolisian Jerman bersama Polandia di wilayah-wilayah perbatasan. Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser pada Rabu, 27 September 2023, mengatakan pihaknya sangat ingin menghentikan bisnis penyelundupan manusia karena menempatkan hidup manusia dalam risiko dengan mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Kementerian Dalam Negeri Jerman mencatat hampir satu per tiga migran yang masuk ke Jerman membayar uang ribuan dollar demi bisa masuk negara dengan perekonomian terbesar di Benua Biru itu.

Saat mengumumkan soal pengetatan pemeriksaan di pos-pos perbatasan bersama Polandia, Scholz pun menyinggung soal skandal uang agar bisa mendapatkan visa masuk Jerman. Berita investigas yang dipublikasi menyebut kalua ada sejumlah pejabat di Polandia yang menawarkan visa perjalanan yang ditukar dengan uang suap. Sebagian besar mereka yang mendapatkan visa dengan cara menyuap itu, telah melakukan perjalanan ke negara ketiga dalam area visa Schengen, ke Amerika Serikat dan negara lainnya.

Sumber: RT.com

Pilihan Editor: 6 Tanda Kamu Sudah Terlalu Banyak Minum Kopi, Sakit Kepala dan Sering Haus

Berita terkait

Minimalisir Kerugian dengan Klaim Fitur Perlindungan Visa Traveloka

1 detik lalu

Minimalisir Kerugian dengan Klaim Fitur Perlindungan Visa Traveloka

Salah satu produk unggulan yang disukai oleh para pengguna Traveloka adalah fitur perlindungan Visa Traveloka.

Baca Selengkapnya

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

6 jam lalu

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

Dubes Jerman untuk Indonesia menjelaskan tentang UU terbaru yang diterapkan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja terampil di Jerman.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

13 jam lalu

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.

Baca Selengkapnya

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

1 hari lalu

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

1 hari lalu

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

1 hari lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Visa Bersama untuk Enam Negara Teluk akan Diperkenalkan Akhir 2024

1 hari lalu

Visa Bersama untuk Enam Negara Teluk akan Diperkenalkan Akhir 2024

GCC akan memperkenalkan visa terpadu, mirip Schengen, untuk enam negara yakni Oman, Qatar, Uni Emirat Arab (UEA), Arab Saudi, Bahrain, dan Kuwait.

Baca Selengkapnya

Filipina Perketat Syarat Visa untuk Turis Cina

3 hari lalu

Filipina Perketat Syarat Visa untuk Turis Cina

Ini bukan karena ketegangan yang sedang berlangsung antara Filipina dengan Cina di tengah sengketa di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

4 hari lalu

Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

Pemerintah Jerman masih menginginkan produk nikel mentah Indonesia. Namun pemerintah Indonesia tetap akan jalankan penghiliran industri nikel.

Baca Selengkapnya

Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

7 hari lalu

Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

Maxton Hall - The World Between Us diadaptasi dari novel terlaris pemenang penghargaan, Save Me, karya Mona Kasten.

Baca Selengkapnya