DPR AS Loloskan RUU Bipartisan untuk Hindari Shutdown, Menanti Pengesahan Senat dan Biden

Reporter

Tempo.co

Minggu, 1 Oktober 2023 08:35 WIB

Ketua DPR AS Kevin McCarthy (R-CA) berbicara kepada wartawan di Capitol AS setelah Dewan Perwakilan Rakyat mengesahkan rancangan undang-undang pendanaan pemerintah sementara untuk mencegah Shutdown pemerintah segera, di Capitol Hill di Washington, AS 30 September 2023. REUTERS/ Ken Cedeno

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat AS (DPR AS) mengesahkan rancangan undang-undang pendanaan sementara pada Sabtu yang berhasil menghindarkan Amerika Serikat dari shutdown atau penutupan pemerintahan yang batas waktunya jatuh pada Minggu 1 Oktober 2023.

DPR AS memberikan suara 335-91 untuk mendanai pemerintah selama 45 hari berikutnya, dengan lebih banyak dukungan dari Partai Demokrat daripada Partai Republik.

Langkah tersebut akan memperpanjang pendanaan pemerintah selama 45 hari jika disetujui oleh Senat yang mayoritas penduduknya Partai Demokrat dan ditandatangani menjadi undang-undang oleh Presiden Partai Demokrat Joe Biden.

Ini terjadi setelah Ketua Partai Republik Kevin McCarthy yang juga Ketua DPR AS mundur dari tuntutan kelompok garis keras partai untuk rancangan undang-undang yang partisan.

Meski demikian, waktu bagi UU ini sangat terbatas untuk menghindari penutupan sebagian (partial shutdown) pemerintah federal yang keempat dalam satu dekade, yang akan dimulai pada Ahad pukul 12.01 waktu setempat.

Advertising
Advertising

Kecuali, Senat yang mayoritas anggotanya Partai Demokrat, meloloskan RUU tersebut dan Presiden Joe Biden menandatanganinya menjadi undang-undang pada waktunya.

Langkah ini menandai perubahan besar dari awal minggu ini, ketika penutupan pemerintahan tampaknya tidak bisa dihindari.

McCarthy mengabaikan desakan kubu sayap kanan Republik agar setiap rancangan undang-undang harus disetujui oleh DPR hanya dengan suara dari Partai Republik. Pengabaian ini dapat menyebabkan salah satu anggota sayap kanan Republik mencoba untuk menggulingkan dia dari peran kepemimpinannya.

DEMOKRAT MENYEBUTNYA SEBUAH KEMENANGAN

Sekitar 209 anggota Partai Demokrat mendukung RUU tersebut, jauh lebih banyak dibandingkan 126 anggota Partai Republik yang mendukungnya. Partai Demokrat menggambarkan hasil tersebut sebagai sebuah kemenangan.

“Partai Republik MAGA yang ekstrim telah kalah, rakyat Amerika telah menang,” kata Hakeem Jeffries dari Partai Demokrat di DPR kepada wartawan menjelang pemungutan suara.

Perwakilan Demokrat Don Beyer mengatakan, “Saya lega bahwa Ketua McCarthy akhirnya mengizinkan pemungutan suara bipartisan pada saat kesebelas mengenai undang-undang untuk menghentikan serbuan Partai Republik menuju penutupan pemerintahan yang membawa bencana.”

Pergeseran McCarthy mendapat dukungan dari anggota senior Senat dari Partai Republik, Mitch McConnell. Ia sebelumnya mendukung tindakan serupa yang dilakukan melalui Senat dengan dukungan bipartisan yang luas, meskipun versi DPR membatalkan bantuan untuk Ukraina.

“Dalam keadaan seperti ini, saya merekomendasikan suara 'tidak', meskipun saya sangat ingin menghindari penutupan pemerintahan,” kata McConnell.

Kedua rancangan undang-undang tersebut sangat mirip, dengan versi DPR yang memberikan tambahan dana selama 45 hari bagi pemerintah federal – cukup untuk bertahan hingga pertengahan November – tetapi tidak memberikan dana tambahan untuk membantu Ukraina melawan invasi Rusia.

McCarthy menepis kekhawatiran bahwa kelompok garis keras Partai Republik akan berusaha menggulingkannya sebagai pemimpin.

"Saya ingin menjadi orang dewasa di ruangan ini, silakan mencoba," kata McCarthy kepada wartawan. "Dan tahukah Anda? Jika saya harus mempertaruhkan pekerjaan saya demi membela publik Amerika, saya akan melakukannya."

Pilihan Editor: Amerika Serikat di Ambang Shutdown, Layanan Pemerintah Bakal Lumpuh

REUTERS

Berita terkait

Menjelang Pelantikan Presiden, Kapal Perang Amerika Serikat Berlayar Melintasi Selat Taiwan

2 jam lalu

Menjelang Pelantikan Presiden, Kapal Perang Amerika Serikat Berlayar Melintasi Selat Taiwan

Kapal perang Amerika Serikat berlayar melintasi Selat Taiwan pada Rabu, 8 Mei 2024, atau kurang dari dua pekan sebelum presiden Taiwan yang baru

Baca Selengkapnya

USAID dan Kementerian Agama Bikin Acara Global Santri Fest

4 jam lalu

USAID dan Kementerian Agama Bikin Acara Global Santri Fest

USAID bekerja sama dengan Kementerian Agama RI mengadakan yang ditujukan memberikan informasi praktis bagi para santri soal beasiswa di Amerika Serika

Baca Selengkapnya

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

6 jam lalu

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

Setelah puluhan kampus di Amerika, kini sivitas akademika Universitas Andalas (Unand) gelar aksi bela Palestina dengan tema Unand Student For Justice.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Janji Tunda Pengiriman Senjata Jika Israel Nekat Serang Rafah

7 jam lalu

Joe Biden Janji Tunda Pengiriman Senjata Jika Israel Nekat Serang Rafah

Joe Biden untuk pertama kali mengutarakan ke publik akan menahan senjata untuk Tel Aviv jika tentara Israel melakukan invasi ke Rafah

Baca Selengkapnya

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

22 jam lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

23 jam lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

1 hari lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

1 hari lalu

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

Jika Trump jadi dipenjara, Amerika bisa jadi akan menghadapi momen yang belum pernah terjadi: Seorang mantan presiden AS berada di balik jeruji besi.

Baca Selengkapnya