AS Kutuk Vonis Hukuman Seumur Hidup pada Akademisi Muslim Uighur Rahile Dawut

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Sabtu, 30 September 2023 15:59 WIB

Akademisi Uighur, Rahile Dawut. (Dok.Lisa Ross)

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat mengutuk hukuman seumur hidup yang dijatuhkan pengadilan di Cina kepada akademisi Muslim Uighur terkenal Rahile Dawut.

Minggu ini, sebuah kelompok hak asasi manusia yang berbasis di AS mengatakan Dawut, 57 tahun, telah kalah dalam banding terhadap hukuman awal yang dijatuhkan pada Desember 2018 atas tuduhan “membahayakan keamanan negara.”

Para aktivis hak asasi manusia menuduh Cina melakukan kampanye interniran massal yang menargetkan warga Muslim Uighur, bersamaan dengan pelanggaran seperti sterilisasi paksa dan penindasan budaya, yang disebut sebagai “genosida” oleh beberapa lembaga pemerintah, termasuk Departemen Luar Negeri AS.

Cina membantah tuduhan tersebut.

“Kami mengutuk hukuman seumur hidup yang dijatuhkan oleh Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok setelah proses pengadilan rahasia terhadap Profesor Rahile Dawut,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller dalam sebuah pernyataan.

Sebelum ditahan, Dawut pernah menjadi profesor di Fakultas Humaniora Universitas Xinjiang, serta antropolog budaya dan etnografer cerita rakyat Uighur terkemuka.

Advertising
Advertising

Dia ditahan sejak Desember 2017 di wilayah barat laut Xinjiang, tempat Beijing dituduh melakukan pelanggaran hak asasi terhadap etnis minoritas Uighur yang mayoritas beragama Islam, namun hal tersebut dibantah oleh Beijing.

Dawut hanyalah satu dari daftar lebih dari 300 intelektual Uighur yang ditahan, ditangkap, atau dipenjarakan oleh otoritas Cina sejak 2016, menurut Dui Hua Foundation yang berbasis di AS, yang melaporkan hukuman tersebut.

Dia bekerja dengan banyak institusi terkemuka di Barat, seperti universitas Harvard dan Cambridge, yang menyerukan pembebasannya.

Beberapa pakar Xinjiang mengatakan penahanan massal terhadap warga Uighur mencapai puncaknya pada 2018, namun pelanggaran terus berlanjut dan kerja paksa menjadi lebih menonjol.

Berita terkait

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

18 menit lalu

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

AS membatasi izin ekspor teknologi untuk Cina. Qualcomm dan Intel tak lagi bisa memasok produknya ke perusahaan seperti Huawei.

Baca Selengkapnya

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

3 jam lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

5 jam lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

9 jam lalu

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara lain abstain. Apa alasan mereka menolak?

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

10 jam lalu

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

Gedung Putih membantah bahwa Israel melakukan genosida di Gaza. Warga Palestina yang tewas di Gaza sudah lebih dari 35.000 orang.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

14 jam lalu

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

15 jam lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

23 jam lalu

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

Smartphone Huawei seri Pura 70 dinilai hampir menjadi simbol kemandirian Cina menghadapi tekanan sanksi dari Amerika. Chip masih titik terlemah.

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

23 jam lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

1 hari lalu

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

Antony Blinken memperingatkan serangan Israel bisa memicu sebuah pemberontakan.

Baca Selengkapnya