Normalisasi Israel - Saudi Tak Akan Perbesar Peluang Palestina Merdeka

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 29 September 2023 18:00 WIB

Seorang anak Palestina duduk diatas tembok bergambarkan gajah di kamp pengungsian Shati, kota Gaza, 19 Desember 2015. Shati menjadi simbol abu-abu kemiskinan yang duhini oleh 87.000 penduduk. AP/Hatem Moussa

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel tampaknya tidak akan memperbesar peluang Palestina mendapat menjadi negara merdeka dan berdaulat.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji kemungkinan perdamaian "bersejarah" dengan Arab Saudi, jantung Islam. Namun Netanyahu harus mendapatkan persetujuan dari partai-partai dalam koalisi sayap kanan yang menolak konsesi apa pun kepada Palestina.

Putar mahkota Saudi, Mohammed bin Salman atau MbS mengatakan dalam wawancara dengan Fox News bulan ini bahwa kerajaan tersebut semakin mendekati normalisasi hubungan dengan Israel. Dia berbicara tentang perlunya Israel untuk "meringankan kehidupan rakyat Palestina" namun tidak menyebutkan tentang negara Palestina.

Namun demikian, para diplomat dan sumber-sumber regional mengatakan MbS bersikeras pada beberapa komitmen dari Israel untuk menunjukkan bahwa dia tidak meninggalkan Palestina dan bahwa dia berusaha untuk menjaga pintu tetap terbuka bagi solusi dua negara.

Hal ini termasuk menuntut Israel untuk melepas sebagian wilayah yang dikuasai Israel di Tepi Barat kepada Otoritas Palestina (PA), membatasi aktivitas pemukiman Yahudi dan menghentikan segala langkah untuk mencaplok bagian-bagian Tepi Barat. Riyadh juga menjanjikan bantuan keuangan kepada Otoritas Palestina, kata para diplomat dan sumber seperti dikutip Reuters Jumat, 29 September 2023.

Advertising
Advertising

Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan setiap tawar-menawar harus mengakui hak Palestina atas sebuah negara yang berada dalam perbatasan tahun 1967, termasuk Yerusalem Timur, dan harus menghentikan pembangunan pemukiman Israel. Namun, semua sumber mengatakan kesepakatan Saudi-Israel tidak mungkin mengatasi masalah-masalah yang menjadi titik konflik tersebut.

Netanyahu mengatakan Palestina tidak boleh memiliki hak veto atas perjanjian perdamaian apa pun.

Namun, meskipun AS, Israel, dan Arab Saudi sepakat, mendapatkan dukungan dari anggota parlemen di Kongres AS masih merupakan sebuah tantangan.

Anggota Partai Republik dan Partai Demokrat yang dipimpin Biden sebelumnya mengecam Riyadh atas intervensi militernya di Yaman, tindakannya untuk menaikkan harga minyak, dan perannya dalam pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi, yang bekerja untuk Washington Post pada tahun 2018. MbS membantah memerintahkan pembunuhan tersebut.

“Yang penting bagi Arab Saudi adalah agar Biden menyetujui pakta tersebut oleh Kongres,” kata sumber regional pertama, merujuk pada konsesi yang dibuat Riyadh untuk mengamankan kesepakatan.

Bagi Biden, kesepakatan yang membangun poros AS-Israel-Saudi dapat menghambat terobosan diplomatik Cina setelah Beijing menjadi perantara pemulihan hubungan antara Arab Saudi dan Iran, yang dituduh Washington berupaya membuat senjata nuklir. Teheran membantahnya.

“Ada perasaan bahwa AS telah meninggalkan kawasan ini,” kata seorang diplomat. “Dengan mendekati Cina, Saudi ingin menciptakan kegelisahan yang akan membuat AS kembali terlibat. Hal ini berhasil.”

REUTERS

Pilihan Editor Ramos Horta: Tidak Ada Kerja Sama Militer Timor Leste - Cina, Australia dan Indonesia Bisa Tidur Tenang

Berita terkait

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

1 jam lalu

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

2 jam lalu

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

Bahama secara resmi mengakui negara Palestina. Sebelumnya sejumlah negara melakukan hal serupa.

Baca Selengkapnya

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

3 jam lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

4 jam lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

5 jam lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

8 jam lalu

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

Israel mulai melancarkan serangan ke Rafah. Tank-tank merangsek menghancurkan bangunan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

9 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

12 jam lalu

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengecam keras perebutan Israel terhadap Penyeberangan Rafah di sisi Palestina.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

16 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

1 hari lalu

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

Yang mencuat di KTT OKI di Gambia, mulai dari seruan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi soal Palestina dan negara islam lainnya

Baca Selengkapnya