Diperingati untuk Menghormati Pelaut, Begini Sejarah Hari Maritim Sedunia

Kamis, 28 September 2023 15:21 WIB

Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) Tingkat III Angkatan ke-69 mengikuti prosesi mandi Khatulistiwa saat melintasi perairan Sulawesi, Sulawesi Utara, Jumat 12 Agustus 2022. Tradisi mandi khatulistiwa merupakan tradisi bagi pelaut dunia saat melintasi garis khatulistiwa. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Pada tanggal 28 September 2023 jatuh bertepatan dengan hari maritim sedunia, yang telah disepakati akan diperingati setiap hari Kamis terakhir di bulan September. Hal ini bertujuan untuk menghormati kerja keras para pekerja industri maritim yang tidak kenal lelah. Kata ‘maritim’ berasal dari bahasa latin ‘maritimus’ yang berarti ‘laut’. Hari ini diperingati untuk menyoroti peran yang dimainkan oleh setiap perwira maritim, agen layanan, dan pelaut dalam kehidupan kita masing-masing.

Kehidupan yang sulit di laut, jam kerja yang panjang, gaji yang tidak menentu, serta dampak emosional karena terpisah dari keluarga selama berbulan-bulan lamanya dapat menjadi tantangan yang berat bagi pelaut. Oleh karena itu, sejak tahun 1978 setiap Kamis terakhir bulan September diperingati sebagai Hari Maritim Sedunia yang bertepatan dengan berdirinya Organisasi Maritim Internasional pada tahun 1958.

Sejarah Hari Maritim Sedunia

Banyak orang tidak menyadari bahwa lebih dari 80 persen perdagangan global dunia diangkut melalui pelayaran internasional. Hal ini mengartikan sebagian besar barang konsumen yang masuk ke bisnis dan rumah di seluruh dunia dikirim melalui jalur ini. Sebagai bentuk transportasi barang yang paling terjangkau dan efisien, aktivitas maritim terus menjadi bagian penting dari industri perdagangan dunia.

Organisasi Maritim Internasional (IMO) memulai perkembangannya pada tahun 1948 sebagai bagian dari badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa. Membutuhkan beberapa waktu untuk bisa terbentuk, sehingga organisasi ini baru bisa berlaku pada tanggal 17 Maret 1958. Pada awalnya, IMO hanya memiliki 21 negara anggota yang mengambil bagian. IMO tidak hanya berfokus pada masalah dan keefektifan kemaritiman saja, namun juga mengambil fokus pada masalah lingkungan, hukum, keselamatan, dan kerja sama teknis. Secara bersama-sama IMO bekerja untuk mencegah pencemaran laut dari kapal, menciptakan langkah-langkah keselamatan untuk menghindari kecelakaan dan kerusakan serta meningkatkan efisiensi dalam pelayaran.

Advertising
Advertising

Dua puluh tahun setelah mulai berlaku, hari jadi IMO kemudian diperingati sebagai Hari Maritim Sedunia yang pertama pada bulan Maret tahun 1978 yang kemudian dirayakan setiap tahun. Namun, akhirnya hari tersebut dipindahkan pada akhir bulan September yang biasanya dirayakan pada hari Kamis terakhir di bulan itu.

Didirikan oleh PBB, Hari Maritim Sedunia dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya industri pelayaran dan kontribusi penting yang diberikannya terhadap berbagai tempat di seluruh dunia.

Hari Maritim Sedunia 2023

Setiap tahunnya, Hari Maritim Sedunia memiliki tema. Pada tahun ini, dilansir dari laman World Maritime University, Hari Maritim Sedunia mengusung tema “MARPOL di usia 50-Komitmen Kami Terus Berjalan”.

Penggunaan tema ini didasarkan pada alasan bahwa terdapat sejarah panjang organisasi ini dalam melindungi lingkungan dari dampak pelayaran melalui kerangka peraturan yang kuat dan menekankan komitmen berkelanjutan terhadap hal ini.

Pilihan Editor: Luhut Sebut Indonesia Bisa Menjadi Pusat Peradaban Maritim Dunia, Ini Alasannya

Berita terkait

UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

48 menit lalu

UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

Hampir separuh dari penduduk Rafah sudah meninggalkan wilayah itu sejak Israel melakukan serangan besar-besaran.

Baca Selengkapnya

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

23 jam lalu

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.

Baca Selengkapnya

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

1 hari lalu

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

1 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global

3 hari lalu

Kementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global

Kementerian Perdagangan mengungkapkan saat ini fenomena alih mitra dagang sejumlah negara telah mempengaruhi ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Orang Tua Calon Taruna STIP Ajukan Keberatan Keputusan Kemenhub Tak Buka Penerimaan Tahun Ini

3 hari lalu

Orang Tua Calon Taruna STIP Ajukan Keberatan Keputusan Kemenhub Tak Buka Penerimaan Tahun Ini

Alasan Menhub meniadakan penerimaan taruna STIP tahun ini adalah untuk memutus rantai tradisi tidak baik antara senior dan junior.

Baca Selengkapnya

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

4 hari lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

4 hari lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

4 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya