Ancaman Shutdown Semakin Dekat, Senat dan DPR AS Berduel soal Pendanaan

Rabu, 27 September 2023 15:31 WIB

Gedung Kapitol difoto melalui pagar berantai di Washington, Amerika Serikat, Senin (30/9). Sekitar satu juta pegawai pemerintahan AS membuat rencana darurat pada hari Senin jika terjadi 'shutdown' atau penutupan pada tengah malam, dengan serikat pekerja mereka menuntut Kongress untuk segera membuat kesepakatan. REUTERS/Kevin Lamarque

TEMPO.CO, Jakarta -Senat Amerika Serikat (AS) yang dikuasai Partai Demokrat pada Selasa mengambil langkah mendorong rancangan undang-undang (RUU) pendanaan yang bertujuan menghentikan shutdown atau penutupan pemerintah pada 1 Oktober. Sebaiknya, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS berusaha melanjutkan tindakan yang menentang RUU tersebut.

AS sedang menghadapi kemungkinan shutdown jika dalam pekan ini Washington kehabisan dana untuk memfasilitasi pemerintahan beroperasi sepenuhnya.

Shutdown terjadi ketika pemerintah gagal memberlakukan legislasi perihal pendanaan atau tindakan pendanaan sementara untuk membiayai operasi pemerintahan pada tahun fiskal berikutnya, yang kali ini dimulai 1 Oktober.

Senat memberikan suara 77-19 untuk memulai perdebatan mengenai mekanisme yang akan mendanai pemerintah hingga 17 November, yang mencakup sekitar US$6 miliar untuk respons bencana dalam negeri dan sekitar US$6 miliar bantuan untuk Ukraina.

Namun, DPR yang dikuasai Partai Republik berencana untuk menerapkan pendekatan partisan yang kemungkinan besar tidak akan mendapat dukungan di Senat yang mayoritas anggotanya Partai Demokrat.

DPR malah melakukan pemungutan suara prosedural untuk mendorong empat RUU belanja negara, yang mencerminkan prioritas konservatif dan tidak memiliki peluang untuk menjadi undang-undang.

Bahkan jika diberlakukan, langkah-langkah tersebut hanya mendanai sebagian dari pemerintahan dan tidak akan mencegah shutdown.

Perpecahan antara kedua majelis tersebut menunjukkan bahwa pemerintah federal kemungkinan besar akan mengalami shutdown keempat dalam satu dekade pada Ahad mendatang.

Selagi kedua kubu berseteru, Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer, seorang Demokrat, dan Pemimpin Senat dari Partai Republik Mitch McConnell bekerja sama untuk memenangkan pengesahan perpanjangan pendanaan federal jangka pendek bipartisan.

Ketua DPR Kevin McCarthy pada Selasa mengatakan kepada awak media bahwa ia akan meminta persetujuan dari anggota Partai Republik yang terpecah mengenai RUU yang juga akan mendanai pemerintah untuk sementara.

Presiden Demokrat Joe Biden dan McCarthy bermaksud mencegah shutdown tahun ini ketika mereka sepakat pada Mei lalu untuk melakukan pengeluaran sebesar US$1,59 triliun untuk tahun fiskal baru pada 1 Oktober. Gedung Putih pada Selasa mendesak Partai Republik untuk menghormati kesepakatan ini.

“Anggota Partai Republik di DPR harus bergabung dengan Senat dalam menjalankan tugas mereka, berhenti memainkan permainan politik dengan hidup masyarakat, dan mematuhi kesepakatan bipartisan yang disetujui oleh dua pertiga dari mereka pada bulan Mei,” kata Sekretaris Pers Karine Jean-Pierre, dalam sebuah pernyataan.

McCarthy meminta Biden dan anggota Kongres dari Partai Demokrat untuk mempertimbangkan kembali lawan mereka, sementara pejabat tinggi di Senat dari Partai Republik memohon mitranya di DPR untuk menyetujui RUU Senat.

“Penutupan pemerintahan adalah hal buruk, bagaimana pun kita melihatnya,” kata Mitch McConnell.

Sebagai imbas dari shutdown, ratusan ribu pekerja pemerintah akan diberhentikan, dan berbagai layanan dari sektor kesehatan hingga data ekonomi akan ditangguhkan mulai Ahad jika kedua belah pihak tidak mencapai kesepakatan.

Donald Trump, kandidat terdepan dalam nominasi Partai Republik pada pemilu 2024, menyambut baik kemungkinan shutdown.

Sebelumnya, Kongres AS telah menutup pemerintahan sebanyak 14 kali sejak 1981, meskipun sebagian besar kesenjangan pendanaan hanya berlangsung selama satu atau dua hari.

Pilihan Editor: Partai Republik Bujuk Sayap Kanan untuk Dukung RUU Pendanaan, Upaya Cegah Shutdown AS

REUTERS

Advertising
Advertising

Berita terkait

Biden: Gencatan Senjata Israel Hamas Bisa Terjadi Besok Bila Seluruh Sandera Dibebaskan

5 jam lalu

Biden: Gencatan Senjata Israel Hamas Bisa Terjadi Besok Bila Seluruh Sandera Dibebaskan

Joe Biden mengatakan gencatan senjata bisa terjadi secepatnya jika seluruh sandera Israel dibebaskan oleh Hamas.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

8 jam lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

18 jam lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

19 jam lalu

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

21 jam lalu

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

Indonesia mendorong pemberian hak-hak istimewa bagi Palestina dalam Sidang Darurat Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

1 hari lalu

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dubes Cina untuk PBB Fu Cong mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi proses keanggotaan penuh Palestina di PBB yang didukung Majelis Umum

Baca Selengkapnya

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

1 hari lalu

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

Jaksa menuntut pria yang masuk ke rumah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan menyerang suaminya dengan palu harus menjalani hukuman 40 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

1 hari lalu

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

Menhan Amerika Serikat Lloyd Austin mengatakan pada hari Rabu, bahwa terkait Rafah, AS meninjau beberapa pengiriman senjata jangka pendek ke Israel.

Baca Selengkapnya

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

1 hari lalu

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB untuk memprotes pemungutan suara yang mendukung keanggotaan penuh Palestina

Baca Selengkapnya

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

1 hari lalu

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

Pemerintahan Joe Biden mengakui bahwa Israel kemungkinan menggunakan senjata yang disediakan AS tak sesuai hukum kemanusiaan di Gaza

Baca Selengkapnya