Pertama dalam Tiga Dekade, Delegasi Arab Saudi Kunjungi Tepi Barat Palestina

Reporter

Tempo.co

Selasa, 26 September 2023 18:18 WIB

Nayef al-Sudairi. REUTERS/Mohammed Torokman

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Arab Saudi, untuk pertama kali dalam tiga dekade terakhir, mengirim delegasinya ke wilayah Tepi Barat Palestina yang diduduki Israel. Kunjungan ini dilakukan saat Arab Saudi dan Israel sedang melakukan pembicaraan yang dimediasi Amerika Serikat (AS) untuk menormalisasi hubungan.

Ini merupakan delegasi Saudi pertama yang melakukan perjalanan ke Tepi Barat sejak Perjanjian Oslo ditandatangani pada 1993.

Seperti dilansir Arab News, Selasa 26 September 2023, delegasi Arab Saudi dipimpin oleh Duta Besar non-resident Kerajaan Saudi untuk wilayah Palestina, Nayef al-Sudairi. Ia tiba di wilayah Tepi Barat melalui jalur darat dari Yordania.

Kedatangan delegasi Saudi diumumkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jerikho Yusra Sweiti.

"Kami menyambut Yang Mulia Duta Besar Kerajaan Arab Saudi,” Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Hussein Al-Sheikh, mengatakan di X (sebelumnya Twitter), menambahkan kredensial akan diberikan "dalam beberapa hari."

Advertising
Advertising

Sudairi, yang juga menjabat utusan Saudi untuk Yordania, ditunjuk bulan lalu untuk menjabat Duta Besar non-resident Saudi untuk wilayah Palestina dan sebagai Konsul Jenderal Saudi untuk Yerusalem.

Kementerian Luar Negeri Palestina di Ramallah mengatakan Sudairi akan diterima oleh diplomat tertinggi Palestina Riyad al-Maliki. Setelah itu, Sudairi dijadwalkan untuk bertemu secara langsung dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Kunjungan Sudairi bersama delegasi Saudi ini dilakukan ketika AS sedang memimpin pembicaraan antara Riyadh dan Tel Aviv soal potensi normalisasi hubungan antara kedua negara. Jika terwujud, langkah itu dipandang sebagai perubahan besar di kawasan Timur Tengah.

Dua pekan lalu, delegasi Israel melakukan kunjungan pertama ke wilayah Saudi yang diumumkan secara terang-terangan kepada publik. Kunjungan itu dilakukan dalam rangka menghadiri pertemuan Komisi Warisan Dunia UNESCO yang digelar di Riyadh.

Pada saat itu, delegasi Tel Aviv beranggotakan lima orang itu melakukan perjalanan melalui Dubai di Uni Emirat Arab, karena tidak ada penerbangan langsung antara Israel dan Saudi. Mereka menerima visa kunjungan lewat UNESCO dan tiba di Riyadh pada Minggu (10/9) waktu setempat.

Arab Saudi tidak mengakui Israel secara resmi dan tidak bergabung dengan Perjanjian Abraham pada 2020 yang dimediasi AS. Perjanjian itu diketahui telah berhasil membuat Israel menjalin hubungan resmi dengan dua negara tetangga Saudi, yakni Uni Emirat Arab dan Bahrain.

Terlepas dari upaya pemerintah AS selama bertahun-tahun untuk membuat Saudi bergabung dengan negara-negara Teluk lainnya dalam menjalin hubungan diplomatik dengan Israel, kerajaan itu terus menahan diri.

Riyadh bersikeras menuntut soal negara Palestina, di antara masalah-masalah lainnya, untuk diselesaikan sejalan dengan Inisiatif Perdamaian Arab.

Pilihan Editor: Delegasi Arab Saudi Diharapkan Bertemu Mahmoud Abbas di Tepi Barat Pekan Ini

ARAB NEWS | I24NEWS

Berita terkait

Tentara Israel Membunuh Anggota Jihad Islam Palestina dalam Serangan Udara di Jenin

5 jam lalu

Tentara Israel Membunuh Anggota Jihad Islam Palestina dalam Serangan Udara di Jenin

IDF mengkonfirmasi tentara Israel membunuh seorang anggota senior Jihad Islam Palestina (PIJ) di Jenin, Tepi Barat.

Baca Selengkapnya

Giliran Austria Lanjutkan Pendanaan ke UNRWA

6 jam lalu

Giliran Austria Lanjutkan Pendanaan ke UNRWA

Austria mengumumkan akan melanjutkan pendanaan bagi badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina atau UNRWA.

Baca Selengkapnya

Kemenag: Ibadah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Dideportasi hingga Denda Setara Rp 42,5 Juta

8 jam lalu

Kemenag: Ibadah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Dideportasi hingga Denda Setara Rp 42,5 Juta

Jemaah tanpa visa haji resmi bisa dikenakan sanksi deportasi dan dilarang memasuki Arab Saudi sesuai jangka waktu yang diatur UU

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

13 jam lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

16 jam lalu

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

Kepala juru bicara militer Israel mengatakan mereka menemukan jenazah tiga orang yang disandera Hamas di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

18 jam lalu

13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

Sebanyak 13 negara melayangkan surat pernyataan bersama untuk Israel yang berisi peringatan jika nekat menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Kaledonia Baru Rusuh dan Kisah Laki-laki Aljazair yang Ditemukan setelah Diculik 20 Tahun

20 jam lalu

Top 3 Dunia; Kaledonia Baru Rusuh dan Kisah Laki-laki Aljazair yang Ditemukan setelah Diculik 20 Tahun

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Kaledonia Baru yang berstatus darurat nasional setelah reformasi pemilu diprotes dan berujung ricuh.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

1 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

1 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

DPR AS meloloskan RUU yang akan mendesak Joe Biden untuk memulai lagi pengiriman senjata ke Isreal.

Baca Selengkapnya