Pertama Kali dalam 1 Dekade, Populasi Badak Afrika Naik

Reporter

Tempo.co

Minggu, 24 September 2023 13:30 WIB

Petugas berusaha menenangkan badak sebelum memotong cula untuk mencegah perburuan liar di Buffalo Dream Ranch, Klerksdorp, Afrika Selatan, Senin, 6 September 2021. Para pemburu liar biasanya membunuh badak untuk mendapatkan culanya. REUTERS/Siphiwe Sibeko

TEMPO.CO, Jakarta - International Union for Conservation of Nature (IUCN) mengumumkan untuk pertama kalinya populasi badak Afrika mengalami pertumbuhan dalam satu dekade, meskipun perburuan liar masih tetap tinggi. Data yang dipublikasi IUCN menjelang World Rhino Day pada Jumat, 22 September 2023, memperkirakan total ada 23.290 ekor badak sampai akhir 2022 atau naik 5.2 persen dibanding tahun sebelumnya.

Kenaikan populasi yang paling menonjol terjadi pada badak putih, yang masuk dalam daftar merah IUCN sebagai spesies hampir punah pada 2020. Populasi Badak putih tumbuh sampai 5.6 persen atau sekarang berjumlah sekitar 16.803 ekor. Kenaikan jumlah populasi ini adalah yang pertama sejak 2012.

“Dengan kabar gembira ini, kita bisa berlega hati untuk pertama kali setelah 10 tahun. Namun, sangat penting untuk lebih mengkonsolidasikan lebih lanjut dan memanfaatkan perkembangan positif ini serta untuk tetap tidak lengah,” kata Michael Knight, Kepala IUCN African Rhino Specialist Group (AfRSG).

Advertising
Advertising

Data IUCN memperlihatkan naiknya populasi badak Afrika ini karena kombinasi antara perlindungan dan sejumlah inisiatif manajemen biologi yang dilakukan Platinum Rhino dalam melindungi dan mengembang biakkan spesies badak Afrika untuk mencegah dari kepunahan.

Sebelumnya pada awal tahun ini, inisiatif manajemen biologi yang dilakukan Platinum Rhino dijual ke Yayasan Taman Afrika, yang berencana mengembang biakkan 2 ribu badak dalam beberapa puluh tahun ke depan. Ada lima spesies badan di dunia, di mana Afrika menjadi rumah bagi badak putih dan badak hitam. Sedangkan tiga spesies badak lainnya adalah badak sumatera, badak jawa dan badak india, yang semuanya tinggal di Asia.

Perburuan liar masih menjadi sebuah masalah besar. Data resmi memperlihatkan pada 2022 ada 448 ekor badak yang secara ilegal dibunuh di Afrika Selatan. Dari jumlah tersebut, terbanyak ada di Namibia dengan 98 ekor badak yang diburu. Meskipun jumlahnya masih mengkhawatirkan, angka tersebut menunjukkan penurunan yang cukup signifikan pada 2015, di mana ketika itu 1.349 ekor badak Afrika diburu secara liar.

Sumber: RT.com

Pilihan Editor:Indonesia Didaulat Jadi Negara Kehormatan di Konferensi International Broadcasting Co-production

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

5 Destinasi Wisata Guinea di Barat Afrika

1 hari lalu

5 Destinasi Wisata Guinea di Barat Afrika

Mungkin masih sedikit yang mengenal Guinea di bagian barat Afrika, dengan kota terbesarnya adalah Conakry. Ini 5 destinasi wisata unggulannya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

4 hari lalu

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

9 hari lalu

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

Berbagai serangga yang memberikan manfaat bagi manusia berupa produk yang bernilai komersial.

Baca Selengkapnya

Polda Banten Ungkap Perburuan Badak Bercula Satu di Taman Nasional Ujung Kulon, Tetapkan 2 Tersangka dan 5 DPO

13 hari lalu

Polda Banten Ungkap Perburuan Badak Bercula Satu di Taman Nasional Ujung Kulon, Tetapkan 2 Tersangka dan 5 DPO

Kepala Bidang Humas Polda Banten Kombes. Didik Hariyanto menyatakan dua orang telah menjadi tersangka dalam kasus perburuan badak bercula satu.

Baca Selengkapnya

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

13 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

14 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Ungkap Kronologi Pembunuhan Badak di Taman Nasional Ujung Kulon, Cula Dijual Rp 300 Juta

15 hari lalu

Pengadilan Ungkap Kronologi Pembunuhan Badak di Taman Nasional Ujung Kulon, Cula Dijual Rp 300 Juta

Badak ditembak di bokong lalu disembelih dan diambil culanya terekam camera trap di dalam Taman Nasional Ujung Kulon. Kamera juga dicuri.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

21 hari lalu

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

Hari ini, 69 tahun silam atau tepatnya 18 April 1955, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Industri Mobil Listrik Ancam Sepertiga Populasi Kera Besar di Hutan-hutan Afrika

32 hari lalu

Industri Mobil Listrik Ancam Sepertiga Populasi Kera Besar di Hutan-hutan Afrika

Penelitian mengungkap dampak dari tambang mineral di Afrika untuk memenuhi ledakan teknologi hijau di dunia terhadap bangsa kera besar.

Baca Selengkapnya

Ribuan Anak Afrika Terserang Sindrom Mengangguk, Gangguan Saraf yang Masih Misterius

41 hari lalu

Ribuan Anak Afrika Terserang Sindrom Mengangguk, Gangguan Saraf yang Masih Misterius

Sindrom mengangguk menyerang ribuan anak di Afrika. Gangguan saraf ini masih misterius dan belum diketahui pasti penyebabnya.

Baca Selengkapnya