Jerman Tak Bisa Terima Lebih Banyak Migran

Reporter

Tempo.co

Jumat, 22 September 2023 14:35 WIB

Seorang anak imigran menangis dalam operasi penyelamatan di laut Mediterrania, 20 Oktober 2016. Menurut penjaga pantai Italia sebanyak 1.400 migrant berhasil diselamatkan di lepas pantai Libya. Yara Nardi/Italian Red Cross press office/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier dalam wawancara dengan surat kabar Italia Corriere della Sera pada Rabu, 20 September 2023, menyebut Jerman tidak bisa menerima lebih banyak migran. Dia pun bersimpati pada Italia, yang mulai kewalahan dengan gelombang masuknya migran. Steinmeier berpandangan sebuah mekanisme redistribusi yang efektif di seluruh Uni Eropa harus diciptakan demi mengatasi permasalahan ini.

Migrasi dan dampaknya terhadap hubungan Jerman dengan Italia telah menjadi topik yang didiskusikan dalam kunjungan kerja Steinmeier ke Italia. Steinmeier berpandangan Italia tidak seharusnya menghadapi krisis migrasi ini sendirian. Dia pun memuji Italia karena telah memperlihatkan tanggung jawab kemanusiaan ke para pengungsi yang datang dari Mediterania dalam beberapa tahun terakhir.

“Kami menanggapi dengan serius permintaan bantuan dari kota-kota di Italia, meski kota-kota di Jerman tidak lebih baik dalam mengatasi gelombang masuknya migran karena beban kedua negara yang berat. Sama seperti Italia, Jerman pun punya batas kapasitas,” kata Steinmeier.

Advertising
Advertising

Imigran banyak masuk dari wilayah perbatasan timur Eropa. Sebagian besar imigran berasal dari Suriah dan Afghanistan serta lebih dari satu juta pengungsi dari Ukraina. Sudah 162 ribu migran mendapatkan suaka dari Jerman dalam tempo enam bulan pertama pada 2023.

“Kami menyerukan agar ada distribusi yang adil di Eropa dengan menciptakan mekanisme solidaritas yang permanen serta memperkuat kontrol eksternal di perbatasan Uni Eropa,” kata Steinmeier.

Sebelumnya pada pekan lalu, surat kabar di Jerman Die Welt mewartakan berdasarkan sumber di Kementerian Dalam Negeri Jerman kalau Berlin untuk sementara sudah menghentikan praktik menerima migran – migran yang datang lewat Italia sejak akhir bulan lalu. Die Welt dalam pemberitaannya menyebut mekanisme untuk menerima secara sukarela (migran) ditunda sementara karena Italia secara konsisten menolak menghormati Regulasi Dublin. Dalam Regulasi Dublin dinyatakan permohonan seorang pencari suaka akan diproses di negara tempat dia pertama kali tiba.

Sumber: RT.com

Pilihan Editor: KBRI Athena dan KJRI Istanbul Pantau Kebakaran Hutan di Yunani

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

15 jam lalu

Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

Pemerintah Jerman masih menginginkan produk nikel mentah Indonesia. Namun pemerintah Indonesia tetap akan jalankan penghiliran industri nikel.

Baca Selengkapnya

Kurangi Antrean yang Mengular, Bandara di Eropa Siap Terapkan FaceBoarding

18 jam lalu

Kurangi Antrean yang Mengular, Bandara di Eropa Siap Terapkan FaceBoarding

Penerapan FaceBoarding diharapkan mampu mengurangi jumlah antrean yang biasanya mengular di bandara

Baca Selengkapnya

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

2 hari lalu

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

Warga negara Rusia agar mempertimbangkan rencana melancong ke Meksiko setelah otoritas di sana menolak lebih banyak pelancong Rusia

Baca Selengkapnya

Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

3 hari lalu

Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

Maxton Hall - The World Between Us diadaptasi dari novel terlaris pemenang penghargaan, Save Me, karya Mona Kasten.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

4 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

4 hari lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

5 hari lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

6 hari lalu

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

Borussia Dortmund mengumumkan, Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

7 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

7 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya