Ribut Soal Impor Gandum, Polandia Hentikan Bantuan Senjata untuk Ukraina

Reporter

Tempo.co

Kamis, 21 September 2023 08:30 WIB

Presiden Polandia Andrzej Duda memegang GROT, sistem senapan serbu modular, di pabrik senjata Fabryka Broni Lucznik di Radom, Polandia, 17 Maret 2023. GROT merupakan senjata standar di Angkatan Darat Polandia, dan Ukraina telah membeli dalam jumlah besar. REUTERS/Kacper Pempel

TEMPO.CO, Jakarta - Polandia tidak akan lagi mempersenjatai Ukraina untuk fokus pada pertahanannya sendiri, kata perdana menteri Polandia Mateusz Morawiecki pada Rabu. Pernyataan ini hanya beberapa jam setelah Warsawa memanggil duta besar Kyiv di tengah perselisihan mengenai impor gandum.

“Kami tidak lagi mentransfer senjata ke Ukraina, karena kami sekarang mempersenjatai Polandia dengan senjata yang lebih modern,” kata Mateusz Morawiecki, menanggapi pertanyaan dari seorang wartawan mengenai apakah Warsawa akan terus mendukung Kyiv di saat ada perselisihan mengenai ekspor gandum.

Beberapa jam sebelumnya, kementerian luar negeri Polandia memanggil duta besar Ukraina atas komentar yang dibuat oleh Presiden Volodymyr Zelensky, kantor berita pemerintah PAP melaporkan, mengutip 'informasi tidak resmi'.

Pada Selasa, Zelensky mengatakan dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB bahwa Kyiv "bekerja keras untuk melestarikan jalur darat untuk ekspor biji-bijian" dan bahwa "teater politik" seputar impor biji-bijian hanya membantu Moskow.

Tanggapan Ukraina tak membuat kemarahan Polandia reda. Kementerian luar negeri Ukraina justru mendesak Polandia untuk "mengesampingkan emosi" dalam perselisihan perdagangan antara kedua negara setelah Warsawa memanggil duta besar Ukraina pada Rabu.

Advertising
Advertising

"Kami mendesak teman-teman Polandia kami untuk mengesampingkan emosi mereka. Pihak Ukraina telah menawarkan Polandia jalan konstruktif untuk menyelesaikan masalah gandum," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Oleg Nikolenko dalam sebuah postingan di Facebook.

Polandia, Slovakia dan Hongaria mengumumkan pembatasan impor dari Ukraina pada Jumat setelah Komisi Eropa memutuskan untuk tidak memperpanjang larangan penjualan ke lima negara tetangga Ukraina di UE, yang juga mencakup Rumania dan Bulgaria.

Larangan ini diberlakukan setelah negara-negara tersebut melihat membanjirnya impor murah dari Ukraina karena negara tersebut kesulitan mengirimkan gandum lebih jauh.

Meskipun Ukraina, Selasa, meminta adanya “dialog konstruktif”, juru bicara Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menegaskan bahwa Kyiv telah mengambil langkah pertama dalam perselisihan perdagangan dengan mengajukan keluhan kepada badan perdagangan global tersebut.

Pilihan Editor: Ribut soal Impor, Polandia Ingatkan Ukraina Bantuan yang Sudah Diberikan

AL ARABIYA | FRANCE24

Berita terkait

Peringati Hari Nakba ke-76, Duta Besar Al-Shun Teringat Penderitaan Rakyat Palestina

6 jam lalu

Peringati Hari Nakba ke-76, Duta Besar Al-Shun Teringat Penderitaan Rakyat Palestina

Dubes Palestina untuk Indonesia mengecam tindakan Israel di Palestina dalam peringatan 76 tahun Hari Nakba.

Baca Selengkapnya

Askolani Paparkan Peran Bea Cukai bagi Perekonomian di Tengah Kisruh Barang Impor

7 jam lalu

Askolani Paparkan Peran Bea Cukai bagi Perekonomian di Tengah Kisruh Barang Impor

Askolani memaparkan bagaimana capaian pengawasan dan penindakan dilakukan oleh lembaganya selama ini.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Pastikan Indonesia akan Selalu Berpihak pada Palestina

8 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Pastikan Indonesia akan Selalu Berpihak pada Palestina

Kementerian Luar Negeri kembali menegaskan dukungan pemerintah dan rakyat Indonesia terhadap Palestina.

Baca Selengkapnya

Profil dan Kekayaan Pejabat Bea Cukai yang Sedang Disorot Imbas Penindakan Barang Impor

9 jam lalu

Profil dan Kekayaan Pejabat Bea Cukai yang Sedang Disorot Imbas Penindakan Barang Impor

Askolani dilantik menjadi Dirjen Bea Cukai oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada Maret 2021.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan

11 jam lalu

Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan

Sri Mulyani juga menyampaikan tantangan Bea Cukai di era pesatnya perkembangan teknologi.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

12 jam lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

14 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyerahkan paket bantuan senjata untuk Israel senilai USD1 miliar (Rp16 triliun)

Baca Selengkapnya

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

15 jam lalu

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

Dubes Jerman untuk Indonesia menjelaskan tentang UU terbaru yang diterapkan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja terampil di Jerman.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Masaki Yasushi Beri Penghargaan kepada Ketua Perhimpunan Alumni dari Jepang

18 jam lalu

Duta Besar Masaki Yasushi Beri Penghargaan kepada Ketua Perhimpunan Alumni dari Jepang

Perhimpunan Alumni dari Jepang (PERSADA) Jawa Barat telah berkontribusi mempromosikan hubungan persahabatan antara Jepang dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

1 hari lalu

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

Bea Cukai terus menuai kecaman publik karena dianggap berkinerja buruk. Sri Mulyani belum berhasil menangani. Kini Jokowi turun tangan.

Baca Selengkapnya