Sikap Lunak Amerika Serikat ke Mesir Dikritik Kelompok HAM

Reporter

Tempo.co

Minggu, 17 September 2023 13:00 WIB

Presiden Mesir Abdel-Fattah el-Sissi, tersenyum bersama seorang anak laki-laki yang mengibarkan bendera nasional saat meresmikan Terusan Suez baru di Ismailia, Mesir, 6 Agustus, 2015. Hal ini menjadi momen bersejarah Mesir yang berusaha meningkatkan perekonomian dan memperkuat posisi negeri itu di kancah internasional. Egyptian Presidency via AP

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden dilaporkan memberi izin pengiriman bantuan militer Amerika Serikat ke Mesir. Pasalnya, Mesir dianggap seebagai negara yang vital bagi kepentingan keamanan Amerika Serikat walau pun langkah Washington ini dikritik secara luas karena dugaan pelanggaran HAM (yang pernah dilakukan Mesir).

Washington menahan bantuan untuk Mesir sekitar USD 85 juta (Rp 1,3 triliun). Menurut undang-undang Amerika Serikat pengucuran bantuan ini tergantung pada seberapa besar kemajuan dan konsistensi yang telah dibuat oleh Mesir dalam membebaskan para tahanan politik, di mana Amerika Serikat menyebut Kairo belum memenuhinya. Jumlah uang yang ditahan oleh Amerika Serikat itu hanya sebagian kecil dari USD 1,3 miliar (Rp 19 triliun) per tahun yang dialokasikan untuk Mesir.

Amerika Serikat sudah lama memberikan bantuan militer ke Mesir dalam jumlah yang cukup besar dan bantuan lainnya sejak Mesir menandatangani sebuah kesepakatan damai dengan Israel pada 1979. Mesir adalah sebuah negara dengan populasi terbesar di kalangan negara-negara berbahasa Arab. Kairo sampai sekarang masih menjadi sekutu dekat Washington.

Advertising
Advertising

Undang-undang Amerika Serikat juga mengizinkan bantuan untuk Mesir ditahan sebesar USD235 juta (Rp 3,6 triliun) hingga Mesir mau memenuhi prasyarat demokrasi dan HAM. Namun sumber di Pemerintah Amerika Serikat mengatakan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken menggunakan wewenangnya untuk mengesampingkan prasyarat ini.

“Keputusan Blinken tersebut tidak mengurangi komitmen Amerika Serikat yang ingin ada kemajuan HAM di Mesir. Washington telah melakukan sejumlah pembicaraan yang alot dengan Mesir perihal rekam jejak mereka di HAM,” kata sumber tersebut yang menolak dipublikasi identitasnya.

Sejumlah kelompok HAM menuduh Mesir telah melakukan pelanggaran yang cukup banyak di bawah kepemimpinan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi. Di antara pelanggaran itu adalah penyiksaan dan penculikan. Dengan begitu, ‘pesan’ Amerika Serikat dianggap keliru.

“Pemerintah Amerika Serikat pernah menyatakan kepada Sisi kalau Washington telah melihat ada kemajuan dalam bidang HAM pada setahun terakhir. Padahal kenyataannya, banyak hal-hal yang menurun secara signifikan,” demikian keterangan bersama 16 kelompok HAM, di antaranya Freedom House dan Project on Middle East Democracy

Sumber: middleeastmonitor.com

Pilihan Editor: Setara Institute: Potret Bisnis dan HAM Indonesia Selama 11 Tahun, Masih Tingkat Basic to Improving

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

41 menit lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

5 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

22 jam lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

23 jam lalu

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

Pemerintah akan menggusur warga di area 2.086 hektare lahan untuk proyek IKN. Ganti rugi dan tempat relokasi disiapkan.

Baca Selengkapnya

Universitas Al Azhar Mesir Buka Pendaftaran Beasiswa 2024, Cek Syarat dan Jadwal Tes Kompetensinya

1 hari lalu

Universitas Al Azhar Mesir Buka Pendaftaran Beasiswa 2024, Cek Syarat dan Jadwal Tes Kompetensinya

Kemenag buka pendaftaran uji kompetensi masuk Universitas Al Azhar Mesir pada 14-24 Mei 2024, cek syaratnya.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

1 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

1 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

2 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya