Dinyatakan Persona Non Grata, Utusan Khusus PBB untuk Sudan Mundur

Reporter

Tempo.co

Kamis, 14 September 2023 09:45 WIB

Perwakilan Khusus PBB di Sudan Volker Perthes berbicara saat konferensi pers di Khartoum, Sudan 10 Januari 2022. REUTERS/El Tayeb Siddi

TEMPO.CO, Jakarta - Utusan Khusus PBB untuk Sudan Volker Perthes mengundurkan diri, lebih dari tiga bulan setelah Sudan menyatakan dia persona non grata atau tidak diterima. Ini terjadi setelah perselisihan antara faksi yang bersaing meledak menjadi perang sejak April lalu.

"Saya berterima kasih kepada Sekretaris Jenderal untuk kesempatan dan kepercayaannya kepada saya, tetapi saya telah meminta dia untuk melepas saya dari tugas ini," kata Perthes di depan Dewan Keamanan PBB pada Rabu. Ia telah menjabat selama 2,5 tahun.

Sudan menyatakan Perthes sebagai persona non grata (tidak lagi diterima di negara tersebut) pada Juni. Perthes bekerja dari luar Sudan setelah itu. PBB pada saat itu menegaskan bahwa personel PBB tidak bisa dinyatakan sebagai persona non grata.

Angkatan bersenjata Sudan SAF yang dipimpin oleh Jenderal Abdel Fattah al-Burhan dan paramiliter Pasukan Pendukung Cepat RSF mulai berperang pada April yang memicu krisis kemanusiaan.

Lebih dari sejuta orang telah mengungsi ke negara tetangga, menghindari kekerasan etnis dan seksual yang terjadi.

Advertising
Advertising

"Apa yang dimulai sebagai konflik antara dua formasi militer dapat berubah menjadi perang sipil besar-besaran," Perthes mengingatkan.

Perthes mengatakan kepada 15 anggota Dewan Keamanan bahwa "kecil keraguan atas siapa bertanggung jawab atas apa" dalam konflik tersebut.

"Seringkali pengeboman udara sembarangan dilakukan oleh pemilik angkatan udara, yaitu militer Sudan atau SAF. Kebanyakan dari kekerasan seksual, penjarahan dan pembunuhan terjadi di area yang dikuasai oleh paramiliter RSF dan dilakukan atau ditoleransi oleh RSF dan sekutu mereka," tutur dia dalam pertemuan dewan terakhirnya.

Perthes juga mengatakan kedua pihak secara sewenang-wenang menangkap, menahan dan "bahkan menyiksa warga sipil". Ada juga laporan mengenai pembunuhan di luar hukum.

Perang di Sudan dimulai empat tahun setelah pemberontakan rakyat menggulingkan Presiden Omar al-Bashir. Ketegangan antara militer dan RSF, yang bergabung melakukan kudeta pada 2021, meledak menjadi pertikaian mengenai rencana mengintegrasikan pasukan mereka sebagai bagian dari transisi menuju pemerintahan sipil.

Walaupun beberapa negara telah berusaha memediasi, tidak ada yang berhasil menghentikan peperangan.

Burhan sebelumnya telah menunjukkan penolakan atas Perthes, dan sebelum perang pecah pendukung Bashir menggelar aksi protes di depan kantor misi Perthes.

Pilihan Editor: Serangan Udara Tewaskan 40 Warga Sipil di Pasar Ibu Kota Sudan

REUTERS

Berita terkait

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

23 jam lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

1 hari lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

Relawan Solmet Dorong Jokowi Jadi Sekjen PBB, Apa Syarat dan Prosedur Jabat Sekretaris Jenderal PBB?

1 hari lalu

Relawan Solmet Dorong Jokowi Jadi Sekjen PBB, Apa Syarat dan Prosedur Jabat Sekretaris Jenderal PBB?

Relawan Solmet mendorong Jokowi menjadi Sekjen PBB usai masa jabatannya. Bagaimana syarat dan prosedur menjabat Sekretaris Jenderal PBB?

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

1 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

1 hari lalu

Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB, memprotes pemungutan suara resolusi yang mendukung keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Staf PBB Tewas Diserang Israel di Rafah, Guterres Minta Penyelidikan Penuh

1 hari lalu

Staf PBB Tewas Diserang Israel di Rafah, Guterres Minta Penyelidikan Penuh

Seorang staf PBB tewas di Rafah setelah kendaraannya ditabrak saat sedang melakukan perjalanan ke sebuah rumah sakit.

Baca Selengkapnya

Donor Internasional Janjikan Bantuan Lebih dari Rp32 Triliun untuk Gaza

1 hari lalu

Donor Internasional Janjikan Bantuan Lebih dari Rp32 Triliun untuk Gaza

Sebuah konferensi donor internasional di Kuwait menjanjikan bantuan lebih dari US$2 miliar atau sekitar Rp32 triliun ke Gaza

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Spanyol Minta Israel Jangan Serang Rafah

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Spanyol Minta Israel Jangan Serang Rafah

Menteri Luar Negeri Spanyol mendesak Israel agar menghentikan operasi militernya di Rafah karena di sana ada ribuan warga sipil

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Minta KKB Buktikan Tudingan Serangan Udara hingga Bakar 3 Rumah di Pogapa

2 hari lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Minta KKB Buktikan Tudingan Serangan Udara hingga Bakar 3 Rumah di Pogapa

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani, mengatakan TPNPB-OPM harus membuktikan tudingan tentang serangan udara ke Kampung Pogapa.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai di Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Kota Gaza

2 hari lalu

Ketua Partai di Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Kota Gaza

Anggota politbiro Front Demokratik Palestina untuk Pembebasan Palestina (DFLP) dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel di Kota Gaza.

Baca Selengkapnya