Putin dan Kim Jong Un Bahas Isu Militer, Perang Ukraina dan Satelit

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 14 September 2023 08:00 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin berbincang dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Kosmodrom Vostochny di Rusia, 13 September 2023. Kim Jong Un melakukan perjalanan ke Rusia bersama para pejabat tinggi militer termasuk Marsekal Tentara Rakyat Korea Pak Jong Chon dan Direktur Departemen Industri Mesiu Jo Chun Ryong. Sputnik/Mikhail Metzel/Kremlin via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dalam pertemuan puncak yang jarang terjadi pada Rabu, 13 September 2023. Mereka membahas masalah militer, perang di Ukraina dan kemungkinan bantuan Rusia untuk program satelit negara Komunis yang penuh rahasia itu.

Putin mengajak Kim berkeliling tempat peluncuran roket luar angkasa tercanggih Rusia di Timur Jauh Rusia dan membahas kemungkinan pengiriman kosmonot Korea Utara ke luar angkasa. Kim, yang tiba dengan kereta api dari Korea Utara, mengajukan pertanyaan rinci tentang roket saat Putin mengajaknya berkeliling Kosmodrom Vostochny.

Setelah tur tersebut, Putin, 70, dan Kim, 39, mengadakan pembicaraan selama beberapa jam dengan para menteri mereka dan kemudian membahas urusan dunia dan kemungkinan kerja sama secara tatap muka, diikuti dengan makan siang mewah berupa pangsit "pelmeni" Rusia yang diisi dengan kepiting Kamchatka dan kemudian ikan sturgeon dengan jamur dan kentang.

Kim bersulang dengan segelas anggur Rusia untuk kesehatan Putin, untuk kemenangan "Rusia yang hebat" dan untuk persahabatan Korea-Rusia, meramalkan kemenangan bagi Moskow dalam "pertarungan suci" dengan Barat dalam perang Ukraina.

“Tentara dan rakyat Rusia pasti akan meraih kemenangan besar dalam perjuangan suci untuk menghukum kejahatan besar yang mengklaim hegemoni dan menyuburkan ilusi ekspansionis,” kata Kim sambil mengangkat gelasnya.

Advertising
Advertising

Para pejabat AS dan Korea Selatan telah menyatakan kekhawatirannya bahwa Kim dapat memberikan senjata dan amunisi kepada Rusia, yang telah menghabiskan banyak persediaan senjata dalam lebih dari 18 bulan perang di Ukraina. Moskow dan Pyongyang membantah niat tersebut.

Putin memberikan banyak petunjuk bahwa kerja sama militer telah dibahas namun hanya mengungkapkan sedikit rincian. Menteri Pertahanan Sergei Shoigu menghadiri pembicaraan tersebut. Kremlin mengatakan diskusi sensitif antartetangga adalah masalah pribadi.

Ketika ditanya oleh media Rusia apakah Moskow akan membantu Kim membangun satelit, Putin berkata: “Itulah mengapa kami datang ke sini.”

<!--more-->

Sanksi Lagi

Washington memperingatkan pihaknya akan menerapkan sanksi lebih lanjut atas setiap transfer senjata oleh salah satu negara ke negara lain, dan mengatakan Putin “memohon” bantuan kepada Kim setelah kehilangan puluhan ribu tentara di Ukraina.

“Kami telah mengambil sejumlah tindakan untuk memberikan sanksi kepada entitas yang menjadi perantara penjualan senjata antara Korea Utara dan Rusia, dan kami tidak akan ragu untuk menjatuhkan sanksi tambahan jika diperlukan,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller dalam sebuah pengarahan.

Dia menyebutnya “mengganggu” jika Rusia membahas kerja sama dengan Korea Utara mengenai program-program yang berpotensi melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengisyaratkan Moskow harus mengambil langkah hati-hati.

“Segala bentuk kerja sama negara mana pun dengan Korea Utara harus menghormati rezim sanksi yang dijatuhkan oleh Dewan Keamanan,” kata Guterres kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa hal itu “sangat relevan” dalam kasus Rusia dan Korea Utara.

Bagi Rusia, pertemuan puncak ini adalah kesempatan untuk menyerang Amerika Serikat, negara pendukung Ukraina, meskipun tidak jelas seberapa jauh Putin siap untuk memenuhi daftar keinginan Korea Utara dalam bidang teknologi.

Putin mengatakan Kim kini berencana mengunjungi pabrik penerbangan militer dan sipil di kota Komsomolsk-on-Amur, Rusia, dan memeriksa armada Pasifik Rusia di Vladivostok.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov akan mengunjungi Pyongyang untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut bulan depan, kata Kremlin.

REUTERS

Pilihan Editor: Kejaksaan Yunani Usut Dugaan Kelalaian Penanganan Banjir Akibat Badai Daniel

Berita terkait

Percobaan Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, Ini Respons Putin, Zelensky, dan Joe Biden

13 jam lalu

Percobaan Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, Ini Respons Putin, Zelensky, dan Joe Biden

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico alami percobaan pembunuhan. Begini respons pimpinan dunia seperti Putin, Zelensky, Joe Biden hingga Rishi Sunak.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Pastikan Tak ada Transfer Senjata dengan Rusia

1 hari lalu

Adik Kim Jong Un Pastikan Tak ada Transfer Senjata dengan Rusia

Kim Yo Jong adik Kim Jong Un menyangkal tuduhan Amerika Serikat dan Korea Selatan kalau senjata Korea Utara digunakan dalam perang Ukraina

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

2 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Andrei Belousov: Rusia Harus Menang di Ukraina dengan Korban Minimal

4 hari lalu

Andrei Belousov: Rusia Harus Menang di Ukraina dengan Korban Minimal

Menhan Rusia yang baru, Andrei Belousov mengatakan tugas utama Rusia adalah menang di Ukraina dengan jumlah pasukan yang minimal.

Baca Selengkapnya

Ada Apa di Balik Perombakan Kabinet Putin di Masa Perang?

5 hari lalu

Ada Apa di Balik Perombakan Kabinet Putin di Masa Perang?

Perombakan mengejutkan dilakukan Presiden Putin, menggantikan Shoigu dengan ekonomi Andrei Belousov sebagai menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

5 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

5 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya