Lembaga Think Tank Cina Tuding India Sabotase G20

Reporter

Tempo.co

Minggu, 10 September 2023 08:00 WIB

Logo G20 terpasang di jembatan penyeberangan di depan tempat utama KTT di New Delhi, India, 24 Agustus 2023. REUTERS/Adnan Abidi

TEMPO.CO, Jakarta - India berusaha mengambil keuntungan dari peran tuan rumah KTT G20 guna memajukan agendanya sendiri dan merugikan kepentingan Cina. Hal ini diungkapkan sebuah lembaga think tank Cina yang berafiliasi kepada badan intelijen utama Cina pada Sabtu.

Kritik pedas dari China Institute of Contemporary International Relations yang berada dalam kewenangan Kementerian Keamanan Negara itu disampaikan ketika para pemimpin G20 mengawali KTT tahunannya yang berlangsung dua hari di ibu kota India, New Delhi. Perhelatan ini tanpa dihadiri Presiden Cina Xi Jinping.

Lembaga think tank itu menuding India membawa "misi pribadi" geopolitiknya ke panggung global, yang menurut lembaga itu tak hanya membantu India memenuhi tanggung jawabnya sebagai tuan rumah G20 tetapi juga menciptakan masalah besar.

India sebelumnya menggelar dua pertemuan G20 di wilayah-wilayah bersengketa, yakni Arunachal Pradesh yang diklaim Cina, dan Kashmir yang diklaim Pakistan.

"Selain menyebabkan gejolak diplomatik dan gejolak opini publik, langkah India menggelar pertemuan di wilayah-wilayah yang disengketakan juga telah ‘mencuri perhatian’ sehingga menyabotase suasana kerja sama KTT G20 dan menghambat pencapaian hasil-hasil substantif," kata lembaga think tank tersebut dalam komentar yang disiarkan dalam akun WeChat-nya.

Advertising
Advertising

Pernyataan tersebut mungkin bisa menjelaskan ketidakhadiran Xi dalam pertemuan puncak yang diselenggarakan oleh Perdana Menteri Narendra Modi. Para pejabat Cina menolak menjelaskan ketidakhadiran tersebut. Perdana Menteri Li Qiang malah mewakili Cina.

Kedua negara Asia yang bertetangga ini telah mencari cara meredakan ketegangan militer yang membara di sepanjang perbatasan mereka yang luas. Namun, New Delhi melukiskan keadaan itu sebagai situasi yang rapuh dan berbahaya.

Sejak 2020, New Delhi juga meningkatkan pengawasan terhadap bisnis dan investasi Cina.

Minggu pekan lalu, ketika bereaksi terhadap kabar bahwa Xi tak akan menghadiri KTT G20, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengaku "kecewa" tetapi akan "bertemu dengan dia".

Lembaga think tank tersebut juga mengatakan India telah berusaha memanfaatkan isu restrukturisasi utang untuk menyerang Cina.

New Delhi, menurut lembaga itu, sering bekerja sama dengan Amerika Serikat dan negara-negara Barat dalam mendukung teori "perangkap utang", ketika Beijing menawarkan pinjaman kepada negara-negara miskin guna membangun infrastruktur yang dibutuhkan seperti pelabuhan atau jalan.

Langkah India "bisa makin jauh menciptakan perbedaan dan perpecahan, menghambat komunitas internasional dalam mencapai konsensus dan hasil-hasil substantif, dan pada akhirnya merusakkan citra internasional dan kepentingan pembangunan global," ujar lembaga think tank China tersebut.

Pilihan Editor: G20 Sepakati Deklarasi pada Hari Pertama KTT di India

REUTERS

Berita terkait

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

8 jam lalu

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.

Baca Selengkapnya

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

17 jam lalu

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

Smartphone Huawei seri Pura 70 dinilai hampir menjadi simbol kemandirian Cina menghadapi tekanan sanksi dari Amerika. Chip masih titik terlemah.

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

18 jam lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

Penjaga Pantai Filipina berkomitmen menjaga wilayah Laut Cina Selatan yang dipersengketakan agar Beijing tidak bisa reklamasi.

Baca Selengkapnya

Warga Cina Diduga Menambang Emas Secara Ilegal, Ini Modusnya

1 hari lalu

Warga Cina Diduga Menambang Emas Secara Ilegal, Ini Modusnya

Seorang warga Cina berinisial YH diduga menambang bijih emas secara ilegal dan memproduksi emas batangan di bawah tanah di Kabupaten Ketapang

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

3 hari lalu

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dubes Cina untuk PBB Fu Cong mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi proses keanggotaan penuh Palestina di PBB yang didukung Majelis Umum

Baca Selengkapnya

Ramai Kritik Hilirisasi Nikel Dianggap Lebih Untungkan Cina, Ini Tanggapan Stafsus ESDM

3 hari lalu

Ramai Kritik Hilirisasi Nikel Dianggap Lebih Untungkan Cina, Ini Tanggapan Stafsus ESDM

Pengamat Ekonomi Energi UGM Fahmy Radhi mengatakan keuntungan nilai tambah hilirisasi nikel di Indonesia selama ini lebih banyak tersalur ke Cina.

Baca Selengkapnya

Laut Cina Selatan: Ketegangan antara Cina dan Filipina memanas?

3 hari lalu

Laut Cina Selatan: Ketegangan antara Cina dan Filipina memanas?

Perseteruan Cina dan Filipina memperebutkan dua fitur di Laut Cina Selatan kian sengit.

Baca Selengkapnya

Sengketa Laut Cina Selatan, Penasehat Keamanan Filipina Sarankan Usir Diplomat Cina

3 hari lalu

Sengketa Laut Cina Selatan, Penasehat Keamanan Filipina Sarankan Usir Diplomat Cina

Diplomat Cina disarankan angkat kaki dari Manila yang menggambarkan naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya