Siapa Pematung Kepala 4 Presiden Amerika Serikat di Gunung Rushmore?

Sabtu, 9 September 2023 10:01 WIB

Presiden A.S. Donald Trump menghadiri perayaan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat atau Fourth of July di wilayang Gunung Rushmore di Keystone, South Dakota, AS, 3 Juli 2020. REUTERS/Tom Brenner

TEMPO.CO, Jakarta - Gunung Rushmore menjadi sebuah monumen di Black Hills yang terletak pada sisi barat daya, Dakota Selatan. Monumen ini menyimpan ukiran dari wajah-wajah besar yang dipahat di sisi gunung. Wajah-wajah tersebut yakni wajah empat presiden Amerika Serikat, George Washington, Thomas Jefferson, Abraham Lincoln, dan Theodore Roosevelt. Patung dan kawasan sekitarnya dikenal sebagai Monumen Nasional Gunung Rushmore. Simak sejarahnya berikut.

Gunung Rushmore dibangun di atas tanah ilegal

Pembangunan Gunung Rushmore bagi sebagian masyarakat, terutama masyarakat asli (masyarakat adat), Gunung Rushmore tidak mewakili sejarah positif. Pasalnya, Gunung Rushmore dibangun di atas tanah yang diperoleh secara ilegal oleh pemerintah Amerika Serikat (AS).

Pada 1868 pemerintah AS menandatangani perjanjian dengan Oceti Sakowin (Sioux). Perjanjian tersebut menyebutkan bahwa Black Hills yang merupakan tanah suci bagi suku Indian Oceti Sakowin akan menjadi tanah Oceti Sakowin selamanya. Lalu, dalam waktu 10 tahun, pemerintah AS justru mengambil tanah tersebut dari mereka.

Sioux dan banyak orang lainnya kecewa dengan keputusan membangun monumen di Black Hills untuk para pemimpin pemerintahan yang telah mencuri tanah mereka tersebut.

Advertising
Advertising

Dilansir dari National Geographic, selama bertahun-tahun, monumen tersebut telah menuai protes atas lokasinya di tanah adat, perdebatan tentang apakah panglima tertinggi lainnya layak mendapat tempat di gunung tersebut, dan kontroversi Hollywood mengenai film Alfred Hitchcock yang sebagian difilmkan di situs tersebut.

Sebelum dikenal sebagai Gunung Rushmore, suku Lakota menyebut formasi granit ini Tunkasila Sakpe Paha, atau Gunung Enam Kakek. Itu adalah tempat untuk berdoa dan beribadah bagi penduduk asli Great Plains, jelas Donovin Sprague , kepala departemen sejarah di Sheridan College di Wyoming dan anggota Suku Sioux Sungai Cheyenne. Lokasi gunung di Black Hills juga penting.

Bagi komunitas Lakota, Cheyenne, dan Arapaho, kawasan ini tidak hanya penting secara spiritual, tetapi juga merupakan tempat suku-suku mengumpulkan makanan dan tanaman yang mereka gunakan untuk bangunan dan obat-obatan.

Pada akhir tahun 1800-an, pemukim Euro-Amerika mulai memasuki Black Hills, memicu perang dengan penduduk asli. Pemerintah AS menandatangani Perjanjian Fort Laramie pada tahun 1868, memberikan hak eksklusif kepada suku Lakota untuk memanfaatkan Black Hills. Namun, dalam satu dekade, emas ditemukan di wilayah tersebut dan, pada 1877, AS melanggar perjanjian dan mengambil alih wilayah tersebut.

Setelah itu, para pemukim dan penambang berdatangan ke wilayah tersebut. Pada tahun 1884, pengacara New York Charles Rushmore berkunjung untuk membuat kesepakatan tentang sebuah tambang timah, dan, sambil lalu, Six Grandfathers diganti namanya.

Namun sengketa tanah tidak terselesaikan. Pada tahun 1920-an, suku Lakota menggugat pemerintah AS atas pencurian suatu perjuangan hukum yang berlangsung selama beberapa dekade.

Dibuat oleh pematung terkenal, Gutzon Borglum

Bangunan tempat Gunung Rushmore berada menjulang setinggi 5.725 kaki (1.745 meter). Lalu, patung yang diukir berada di puncak sisi tenggara gunung. Patung tersebut diukir dari permukaan batu granit padat. Setiap ukiran tingginya sekitar 60 kaki (18 meter).

Pematung Amerika Gutzon Borglum merancang patung tersebut. Gutzon mengatakan, keempat presiden tersebut melambangkan 150 tahun pertama Amerika Serikat. Washington mewakili pendirian negara tersebut. Jefferson mendukung ekspansinya ke arah barat. Roosevelt adalah simbol kekuatan negara yang semakin meningkat. Sedangkan Lincoln mewakili pelestariannya melalui Perang Saudara Amerika.

Pengerjaan tugu peringatan di Gunung Rushmore dimulai pada 1927. Borglum dan putranya, Lincoln Borglum, mengawasi proyek tersebut. Ratusan pekerja menggunakan dinamit, jackhammers, pahat, dan bor untuk membuat patung besar wajah para presiden Amerika Serikat.

Sekitar 450.000 ton batu dihilangkan selama proses tersebut. Sebagian besar batu ini tertinggal di tumpukan di kaki gunung. Selama 16 tahun berikutnya, Borglum berselisih dengan pemerintah federal mengenai pendanaan dan kendali Gunung Rushmore yang secara teknis tidak pernah dia selesaikan.

Borglum berharap bisa mengukir presiden sampai ke pinggang dan mengukir deskripsi tugu peringatan di sebelahnya. Namun ketika sudah jelas bahwa tidak ada cukup ruang untuk yang terakhir, dia memutuskan untuk membangun sebuah ruangan di belakang wajah-wajah tersebut untuk menyimpan artefak sejarah AS.

Pada 1938, Borglum mulai membuat terowongan setinggi 70 kaki ke dalam gunung untuk Hall of Records miliknya . Namun, khawatir mengenai pendanaan karena perang akan terjadi di Eropa, pemerintah AS akhirnya menginstruksikan Borglum untuk menunda aula tersebut sampai keempat sisinya selesai dibangun. Patung itu selesai dibangun pada 1941.

Mount Rushmore National Memorial segera menjadi salah satu tempat wisata terbaik di Amerika Serikat.Pengunjung disuguhkan pemandangan monumen Gunung Rushmore dari Grand View Terrace, atau menyusuri Presidential Trail untuk melihat lebih dekat. Selain itu, terdapat pula museum dengan pameran sejarah tugu peringatan tersebut.

Pilihan Editor: Daftar 6 Monumen Kontroversial di Dunia, Ada Apa?

Berita terkait

Joe Biden: Apa yang Terjadi di Gaza Bukan Genosida

4 jam lalu

Joe Biden: Apa yang Terjadi di Gaza Bukan Genosida

Presiden AS Joe Biden menekankan bahwa Israel tidak melakukan tindak genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Indonesia Perlu Waspada Tiga Hal Ini Jika Donald Trump Menang Pilpres AS

5 jam lalu

Indonesia Perlu Waspada Tiga Hal Ini Jika Donald Trump Menang Pilpres AS

Mantan dubes AS untuk RI menilai ada tiga hal yang Indonesia perlu waspadai jika Donald Trump terpilih menjadi presiden Amerika untuk kedua kalinya.

Baca Selengkapnya

Jarang Terjadi, AS Sebut Iran Sempat Minta Bantuannya setelah Helikopter Ebrahim Raisi Jatuh

8 jam lalu

Jarang Terjadi, AS Sebut Iran Sempat Minta Bantuannya setelah Helikopter Ebrahim Raisi Jatuh

Amerika Serikat mengaku tidak bisa memberi bantuan kepada Iran saat helikopter yang membawa Ebrahim Raisi jatuh karena alasan logistik.

Baca Selengkapnya

Mantan Duta Besar Beri Saran Perwakilan Diplomatik yang Cocok Ditugaskan di Amerika Serikat

9 jam lalu

Mantan Duta Besar Beri Saran Perwakilan Diplomatik yang Cocok Ditugaskan di Amerika Serikat

Mantan Duta besar Amerika Serikat berharap Indonesia segera mengirimkan duta besar yang baru dan yang berpengalaman ke Amerika.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Inggris Izinkan Julian Assange Ajukan Banding atas Ekstradisi AS

10 jam lalu

Pengadilan Inggris Izinkan Julian Assange Ajukan Banding atas Ekstradisi AS

Pengadilan Inggris memutuskan bahwa pendiri WikiLeaks Julian Assange dapat mengajukan banding atas perintah ekstradisinya ke AS atas tuduhan spionase

Baca Selengkapnya

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

11 jam lalu

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

Mantan Dubes AS untuk Indonesia menilai ada tiga isu yang menjadi faktor penentu hasil persaingan Biden dan Trump dalam pilpres AS 2024.

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

23 jam lalu

Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

Jaksa ICC sedang meminta surat perintah penangkapan bagi pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan PM Israel Benyamin Netanyahu

Baca Selengkapnya

Helikopter Bell 212 yang Tewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi Sering Kecelakaan, Ini Spesifikasinya

1 hari lalu

Helikopter Bell 212 yang Tewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi Sering Kecelakaan, Ini Spesifikasinya

Spesifikasi Bell 212, helikopter yang ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raisi saat kecelakaan helikopter hingga tewas pada Minggu 19 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Penggunaan TikTok Masih Belum Aman di Amerika Serikat, Sebab...

1 hari lalu

Penggunaan TikTok Masih Belum Aman di Amerika Serikat, Sebab...

Amerika Serikat melarang sementara penggunaan TikTok oleh warganya.

Baca Selengkapnya

Vermont State University Amerika Serikat Beri Gelar Doktor HC Kucing Bernama Max

1 hari lalu

Vermont State University Amerika Serikat Beri Gelar Doktor HC Kucing Bernama Max

Gelar bergengsi Vermont State University tersebut diberikan karena sang kucing sering bermain di sekitar kampus sehingga memberikan dukungan emosional

Baca Selengkapnya