Malaysia-Amerika Serikat Berebut Mantan Bankir Goldman Sachs dalam Kasus 1MDB

Reporter

Tempo.co

Kamis, 7 September 2023 15:15 WIB

Mantan bankir Goldman Sachs Roger Ng keluar dari Gedung Pengadilan Federal Brooklyn (EDNY) setelah dijatuhi hukuman karena membantu penggelapan dana kekayaan negara 1MDB Malaysia, di Brooklyn, New York, AS pada 9 Maret 2023. Reuters/Brendan McDermid

TEMPO.CO, Jakarta - Malaysia menginginkan mantan bankir Goldman Sachs Roger Ng yang dihukum tahun lalu di New York karena membantu menjarah miliaran dolar dari dana kekayaan negara 1MDB untuk dikembalikan ke negara itu. Hal ini sebelum Roger Ng memulai hukuman 10 tahun penjara di Amerika Serikat.

Hakim Distrik AS Margo Brodie di Brooklyn pada Selasa 5 September menunda tanggal penyerahan Roger Ng yang dijadwalkan pada 6 September selama satu bulan menjadi 6 Oktober. Hal ini setelah jaksa federal AS mengatakan mereka memerlukan lebih banyak waktu untuk berbicara dengan Kuala Lumpur tentang terlebih dahulu membiarkan dia diadili atas tuduhan di sana.

“Amerika Serikat juga berupaya memastikan bahwa prosedur yang mengatur pemulangan terdakwa ke Malaysia tidak akan terlalu menunda pelaksanaan hukumannya di AS,” kata jaksa.

Pengacara Ng menyetujui penundaan satu bulan, kata jaksa. Marc Agnifilo, salah satu pengacara Ng, menolak berkomentar.

Namun dalam surat terpisah kepada Hakim Brodie pada Selasa, pengacara yang disewa oleh pemerintah Malaysia bulan ini mengatakan Amerika Serikat telah “mundur” dari komitmennya mengenai penyerahan Ng.

Advertising
Advertising

Para pengacara menyebut masalah ini sebagai “masalah yang sangat serius”.

Kasus ini berasal dari obligasi senilai US$6,5 miliar yang Goldman bantu jual kepada 1MDB pada 2012 dan 2013. Jaksa AS mengatakan sebanyak US$4,5 miliar dari jumlah tersebut digelapkan oleh pejabat, bankir, dan rekanan mereka.

Ng, 51 tahun, divonis bersalah pada Maret 2022 atas tuduhan suap dan konspirasi pencucian uang. Hakim Brodie menyebut penggelapan yang dilakukannya sebagai "kejahatan keserakahan murni" ketika menjatuhkan hukuman pada Ng setahun kemudian.

Pada sidang pengadilan bulan lalu, jaksa AS Drew Rolle mengatakan Ng bisa dikembalikan ke Malaysia untuk diadili di sana setelah ia berada dalam tahanan AS.

Agnifilo mengatakan pada sidang bahwa Malaysia menginginkan kerja sama Ng dalam penyelidikan 1MDB yang sedang berlangsung. Ng ditangkap di Malaysia pada November 2018 dan setuju untuk diekstradisi ke Amerika Serikat tiga bulan kemudian.

Mantan bankir Goldman lainnya, mantan bos Ng, Tim Leissner, mengaku bersalah dan bersaksi melawan Ng di persidangan. Dia belum dijatuhi hukuman. Jho Low, yang diduga dalang skema 1MDB, juga didakwa pidana tetapi masih buron.

Kasus ini juga menyeret mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak dan istrinya, Rosmah.

1MDB adalah dana investasi negara yang diluncurkan Najib pada 2009, tak lama setelah menjabat sebagai perdana menteri. Portofolionya meliputi pembangkit listrik dan aset energi lainnya, di Malaysia dan Timur Tengah serta sebuah proyek real estate di Kuala Lumpur.

Dana ini, alih-alih diawasi lembaga khusus, dipantau sendiri oleh Najib. Menurut whistleblower, seorang pemodal Malaysia bernama Low Taek Jho juga membantu Najib mendirikan 1MDB sekaligus membuat keputusan keuangan di lembaga itu.

Kekhawatiran nasib 1MDB muncul kala di 2014 lembaga ini terjebak dalam utang hingga US$ 11 miliar. Pengawas publik Malaysia pun mengatakan banyak dana yang hilang.

Skandal pun dibuka media lokal Serawak Report. Namun mendapat perhatian internasional saat diberitakan Wall Street Journal yang menerbitkan dokumen bahwa Najib menerima US$ 681 juta pembayaran ke rekening bank pribadinya.

Penyelidikan lalu dilakukan secara mandiri oleh Departemen Kehakiman AS. Pasalnya dana publik Malaysia yang dicuri "dicuci" di sistem keuangan AS. Penyidik mengajukan tuntutan hukum senilai US$ 1,8 miliar.

Departemen itu mengatakan lebih dari US$ 4,5 miliar dicuri dari 1MDB antara 2009-20015 oleh pejabat tingkat tinggi dan rekanannya. Sebanyak puluhan juta dolar, digunakan anak tiri Najib bernama Riza Aziz, dan dipakai untuk mendanai The Wolf of Wall Street film yang dibintangi Leonardo DiCaprio.

Ratusan juta juga dipakai Riza, dan Low, untuk membeli real estate berkelas di Beverly Hills dan New York AS serta London Inggris.

Ini juga termasuk membeli lukisan mahal milik Monet (US$ 35 juta), Van Gogh (US$ 5,5 juta), bombardier (US$ 35 juta), saham EMI Music Publishing (US$ 100 juta) dan kapal pesiar (US$ 250 juta).

Pilihan Editor: Komisi Antikorupsi Malaysia Sebut Buronan 1MDB Jho Low di Makau

REUTERS

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

4 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

11 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

19 jam lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

20 jam lalu

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

Atlet sepak bola Malaysia yang menjadi korban serangan air keras, Faisal Halim, berada dalam kondisi kritis.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

20 jam lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

20 jam lalu

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

Lagi-lagi terjadi penembakan di Amerika Serikat, kali ini terjadi di Buffalo yang menewaskan seorang remaja putri dan melukai lima orang lainnya.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

21 jam lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

21 jam lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

22 jam lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

22 jam lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya