Jepang Sedia Dana Rp 10,4 T untuk Industri Perikanan Setelah Pelepasan Air Fukushima

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Senin, 4 September 2023 20:17 WIB

Makanan laut impor Jepang terlihat di supermarket di Hong Kong, Cina, 12 Juli 2023. REUTERS/Tyrone Siu

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, Senin, mengatakan bahwa pemerintah akan mengalokasikan tambahan 20,7 miliar yen (atau Rp 2,1 triliun) untuk mendukung industri perikanan setelah larangan impor produk perairan Jepang oleh Cina.

Larangan ini menyusul dimulainya pelepasan air radioaktif yang telah diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi yang hancur bulan lalu.

Pemerintah sebelumnya telah menyiapkan dua dana senilai 80 miliar yen untuk membantu mengembangkan pasar baru dan membekukan kelebihan ikan hingga dapat dijual ketika permintaan pulih, dan langkah-langkah lainnya.

Dengan tambahan dana, dari cadangan anggaran, dukungan akan berjumlah 100,7 miliar yen (sekitar Rp 10,4 triliun), kata Kishida.

Sementara itu, banyak nelayan Jepang yang menentang pelepasan tersebut karena khawatir hal ini akan menggagalkan upaya bertahun-tahun untuk meningkatkan citra industri perikanan setelah bencana 2011.

Advertising
Advertising

Lebih dari 100 penggugat, termasuk nelayan di Fukushima dan prefektur sekitarnya, akan mengajukan gugatan di Pengadilan Distrik Fukushima pada Jumat, kata Sugie Tanji, anggota sekretariat kelompok tersebut, Senin.

“Pemerintah gagal menepati janjinya untuk mendapatkan persetujuan dari para nelayan sebelum mengambil keputusan pelepasan,” katanya.

“Ini adalah kebijakan yang salah karena mengabaikan penolakan keras tidak hanya dari koperasi nelayan Fukushima tetapi juga dari koperasi di seluruh negeri,” kata kelompok tersebut dalam sebuah pernyataan.

“Pelepasan ke laut tidak dapat ditoleransi karena akan menambah penderitaan para korban kecelakaan nuklir,” tambahnya.

Pelepasan air ini menimbulkan reaksi keras dari Cina, termasuk larangan impor makanan laut Jepang.

Kantor-kantor pemerintah dan bisnis Jepang juga dibombardir dengan ribuan panggilan mengganggu dari nomor telepon Cina.

Pemerintah Metropolitan Tokyo sendiri menerima 34.300 panggilan telepon sejak 24 Agustus hingga Kamis pekan lalu, katanya.

Pejabat pemerintah Jepang telah melakukan upaya untuk meyakinkan masyarakat bahwa ikan dan produk lainnya dari Fukushima aman untuk dikonsumsi.

Pekan lalu, Perdana Menteri Fumio Kishida dan utusan AS untuk Jepang, Rahm Emanuel, antara lain, memakan ikan Fukushima di depan kamera TV.

Sebelum pelepasan air tersebut, Cina adalah tujuan ekspor makanan laut terbesar Jepang, dan larangan Beijing membuat orang-orang di sektor ini khawatir.

<!--more-->

Penurunan Bisnis Ikan Laut

Bisnis pedagang grosir Tokyo Yoshinobu Yoshihashi telah mengalami penurunan pengiriman barang-barang termasuk tiram, bulu babi, dan alfonsino yang lezat ke beberapa negara tetangga di Asia "lebih dari setengahnya".

“Kami mengalami situasi yang cukup sulit,” kata Yoshihashi di pasar ikan besar Toyosu di Tokyo pada Sabtu.

“Khususnya di tempat-tempat seperti Hong Kong dan Makau, kerusakannya cukup parah. Kami mendengar dari klien kami di sana bahwa pelanggan mereka tidak lagi datang, dan mereka menghindari ikan Jepang,” katanya.

Pemerintah Jepang “seharusnya berbuat lebih banyak untuk mengkomunikasikan keamanan air tersebut secara global sebelum melepaskannya. Bahkan ada beberapa orang di Jepang yang mengatakan bahwa mereka takut,” katanya.

"Saya selalu dan masih bangga dengan ikan Jepang. Ikan kami adalah yang terbaik."

REUTERS | JAPAN TIMES

Pilihan Editor: Guru-guru Korea Selatan Berunjuk Rasa atas Kematian Koleganya

Berita terkait

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

7 jam lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

14 jam lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

22 jam lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

1 hari lalu

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

Hubungan ekonomi Cina-Indonesia disebut mencapai masa keemasan di era Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

1 hari lalu

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

AS membatasi izin ekspor teknologi untuk Cina. Qualcomm dan Intel tak lagi bisa memasok produknya ke perusahaan seperti Huawei.

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

2 hari lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

2 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.

Baca Selengkapnya

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

2 hari lalu

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

Smartphone Huawei seri Pura 70 dinilai hampir menjadi simbol kemandirian Cina menghadapi tekanan sanksi dari Amerika. Chip masih titik terlemah.

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

2 hari lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

3 hari lalu

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

Penjaga Pantai Filipina berkomitmen menjaga wilayah Laut Cina Selatan yang dipersengketakan agar Beijing tidak bisa reklamasi.

Baca Selengkapnya