Korban Nazi di Italia Akhirnya Dapat Kompensasi Setelah 80 Tahun

Reporter

Tempo.co

Minggu, 3 September 2023 18:16 WIB

Warga Yahudi melihat nisan yang dicoreti lambang swastika Nazi di pemakaman Yahudi yang terkena aksi vandalisme, di Quatzenheim, Prancis, 19 Februari 2019. Frederick Florin/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga korban kejahatan Nazi di Italia yang dihukum gantung pada Oktober 1943, akhirnya mendapat keadilan. Delapan puluh tahun lalu, setelah Nazi memulai pendudukan brutal terhadap bekas sekutu mereka, pasukan Jerman menggantung enam warga sipil Italia di lereng bukit di Italia selatan sebagai hukuman kolektif atas pembunuhan seorang tentara.

Delapan puluh tahun kemudian, beberapa kerabat pria yang dihukum mati di Fornelli akhirnya menerima kompensasi sebesar 12 juta euro atau setara Rp 197 miliar yang diberikan oleh pengadilan Italia sebagai kompensasi atas trauma keluarga mereka.

“Kami masih memperingati peristiwa ini setiap tahun. Peristiwa ini tidak pernah terlupakan,” kata Mauro Petrarca, cicit dari salah satu korban tewas, Domenico Lancellotta. Korban adalah seorang ayah Katolik Roma berusia 52 tahun yang memiliki lima putri dan satu putra.

Semua korban kecuali satu anggota keluarga yang masih hidup pada saat pembunuhan terjadi kini telah meninggal. Berdasarkan hukum Italia, kerugian yang harus mereka tanggung masih dapat diwariskan kepada ahli waris mereka. Ini berarti Petrarca akan menerima sekitar 130.000 euro berdasarkan ketentuan keputusan pengadilan pada 2020.

Ironisnya, Italia yang akan menanggung kerugiannya, bukan Jerman. Negara tersebut kalah dalam pertarungan di Mahkamah Internasional mengenai apakah Berlin masih dapat bertanggung jawab atas kerugian yang terkait dengan kejahatan dan kekejaman Perang Dunia Kedua.

Advertising
Advertising

Organisasi-organisasi Yahudi di Italia percaya bahwa Berlin harus membayar untuk mengakui tanggung jawab historis mereka. Namun kelompok korban juga khawatir Roma akan lamban dalam menangani banyaknya klaim yang dapat membebani rekening negara.

“Ini adalah masalah yang sangat menyedihkan, baik dari sudut pandang politik dan hukum,” kata Giulio Disegni, wakil presiden Persatuan Komunitas Yahudi Italia (UCEI), yang telah memantau masalah ini atas nama orang-orang Yahudi yang menjadi korban kengerian Nazi. .

Dalam studi yang didanai oleh pemerintah Jerman dan diterbitkan pada 2016, 22.000 orang Italia diperkirakan menjadi korban kejahatan perang Nazi, termasuk hingga 8.000 orang Yahudi yang dideportasi ke kamp kematian. Ribuan warga Italia lainnya dipaksa bekerja sebagai budak di Jerman, sehingga mereka berhak mendapatkan reparasi.

Orang pertama yang akan mendapat kompensasi adalah keluarga dari enam pria Katolik Fornelli, yang digantung ketika tentara Jerman memainkan musik pada gramofon yang dicuri dari rumah di dekatnya. Pembunuhan terjadi sebulan setelah Italia menandatangani gencatan senjata dengan pasukan Sekutu, mengakhiri partisipasi mereka dalam Perang Dunia Kedua dan meninggalkan Nazi, yang segera memulai pendudukan mereka di negara tersebut.

Wali Kota Fornelli, Giovanni Tedeschi menyambut baik putusan ini. "Ini bukan soal uang. Ini soal mencari keadilan atas kejahatan perang, soal harga diri," kata Wali Kota Fornelli, Giovanni Tedeschi.

REUTERS

Pilihan Editor: Eks Presiden Rusia Lagi-lagi Kecam Jepang: Militerisasi Mempersulit Asia-Pasifik

Berita terkait

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

1 hari lalu

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

Dubes Jerman untuk Indonesia menjelaskan tentang UU terbaru yang diterapkan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja terampil di Jerman.

Baca Selengkapnya

5 Kota Terindah Menurut Traveler dari Florence hingga Kota Kecil di Portugal

1 hari lalu

5 Kota Terindah Menurut Traveler dari Florence hingga Kota Kecil di Portugal

Jawaban dari pengguna Reddit ini menunjukkan kota yang indah yang menarik dikunjungi

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.

Baca Selengkapnya

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

2 hari lalu

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

2 hari lalu

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

2 hari lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

5 hari lalu

Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

Pemerintah Jerman masih menginginkan produk nikel mentah Indonesia. Namun pemerintah Indonesia tetap akan jalankan penghiliran industri nikel.

Baca Selengkapnya

Kurangi Antrean yang Mengular, Bandara di Eropa Siap Terapkan FaceBoarding

5 hari lalu

Kurangi Antrean yang Mengular, Bandara di Eropa Siap Terapkan FaceBoarding

Penerapan FaceBoarding diharapkan mampu mengurangi jumlah antrean yang biasanya mengular di bandara

Baca Selengkapnya

Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

8 hari lalu

Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

Maxton Hall - The World Between Us diadaptasi dari novel terlaris pemenang penghargaan, Save Me, karya Mona Kasten.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

8 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya