Raja Thailand Dukung Kabinet PM Srettha Thavisin, Kebijakan Pertama Longgarkan Visa untuk Turis Cina

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Sabtu, 2 September 2023 13:10 WIB

Srettha Thavisin dari Partai Pheu Thai menerima dukungan kerajaan untuk menjadi Perdana Menteri Thailand ke-30 di markas besar partai setelah parlemen menyetujui pencalonan perdana menterinya, di Bangkok, Thailand, 23 Agustus 2023. Partai Pheu Thai/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Raja Thailand Maha Vajiralongkorn mendukung kabinet baru, termasuk taipan real estat Srettha Thavisin sebagai perdana menteri dan menteri keuangan baru negara itu, menurut surat kabar Kerajaan yang diterbitkan pada Sabtu, 2 September 2023, beberapa bulan setelah pemilu Mei.

Partai Pheu Thai pimpinan Srettha, yang didukung oleh keluarga miliarder Shinawatra, akan mengawasi portofolio pertahanan, transportasi, perdagangan, kesehatan, dan kementerian luar negeri.

Thailand mempunyai pemerintahan sementara sejak Maret, dan partai Move Forward, pemenang pemilu 2023, gagal membentuk pemerintahan karena tidak mendapat dukungan dari anggota parlemen konservatif atas agenda progresifnya.

Pheu Thai yang berada di posisi kedua memutuskan aliansi dengan Move Forward dan menggandeng partai-partai saingan sekutu jenderal militer yang menggulingkan Shinawatra dalam kudeta tahun 2006 dan 2014.

Pengumuman kabinet baru ini terjadi beberapa minggu setelah Srettha, mantan presiden pengembang properti mewah Sansiri, memenangkan pemungutan suara parlemen pada Agustus untuk menjadi perdana menteri.

Pada hari pemungutan suara, tokoh Pheu Thai Thaksin Shinawatra kembali ke Thailand dalam kepulangan yang dramatis setelah tinggal di luar negeri selama 15 tahun dalam pengasingan untuk menghindari hukuman penjara 8 tahun. Pada malam pertamanya kembali, Thaksin dipindahkan ke rumah sakit polisi karena keluhan nyeri dada dan tekanan darah tinggi. Dia kemudian mengajukan permintaan pengampunan kerajaan.

Pada hari Jumat, raja meringankan hukumannya menjadi satu tahun, dengan alasan kesetiaannya kepada monarki dan kesehatannya yang buruk.

Advertising
Advertising

Naiknya Srettha ke tampuk kekuasaan, kembalinya Thaksin dengan mulus, dan koalisi antara Pheu Thai dan mantan saingannya memicu spekulasi mengenai kesepakatan antara Thaksin dan musuh-musuhnya di kalangan tentara konservatif dan royalis yang kuat di negara itu. Thaksin dan Partai Pheu Thai mengatakan hal itu tidak benar.

Pheu Thai akan menguasai kementerian-kementerian perekonomian, yang akan sangat penting dalam menerapkan kebijakan-kebijakannya.

Mitra koalisi terbesarnya, Bhumjaithai, yang terkenal karena menganjurkan penggunaan ganja medis, akan mengawasi kementerian pendidikan, dalam negeri, dan tenaga kerja.

Partai konservatif dan pro-militer akan memimpin kementerian energi dan lingkungan hidup.

Srettha dan kabinetnya yang terdiri dari 33 menteri akan mengambil sumpah di depan audiensi dengan raja, kemudian menyampaikan pernyataan kebijakan di parlemen sebelum mulai bekerja bulan ini.

Visa Turis Cina

Srettha mengatakan pertemuan kabinet pertama akan mengatasi masalah biaya hidup dengan mengurangi harga listrik dan gas, dan melonggarkan aturan masuk visa bagi kedatangan warga Cina untuk meningkatkan pariwisata.

Menurut Otoritas Pariwisata Thailand (TAT), pasar wisatawan Tiongkok yang datang ke Thailand saat ini masih relatif lesu. Dalam enam bulan pertama 2023, sekitar 1,6 juta wisatawan Cina mengunjungi negara tersebut, sehingga sulit untuk mencapai target 5 juta wisatawan.

Pesaing Thailand, seperti Malaysia, memberi kemudahan untuk warga CIna mendapatkan visa, yakni hanya 1-3 hari dan biaya 200 yuan per permohonan. Akibatnya, beberapa kelompok turis Tiongkok mengubah rencana mereka dan kini mengunjungi Malaysia, bukan Thailand, demikian dilaporkan khaosodenglish.com.

Pasar wisatawan kelompok Cina diperkirakan akan pulih secara bertahap jika Thailand melakukan penyesuaian tepat waktu, kemungkinan pada tahun 2024. TAT menargetkan menarik 7-8 juta wisatawan Tiongkok dan total 25,8 juta wisatawan asing.

REUTERS

Pilihan Editor AS Siap Kirim Peluru Mengandung Uranium dan Tank Abrams ke Ukraina

Berita terkait

PRT Thailand Kaya Mendadak, Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikannya

3 hari lalu

PRT Thailand Kaya Mendadak, Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikannya

Seorang PRT di Thailand mendapat warisan puluhan miliar rupiah dari majikannya yang merupakan warga negara Prancis.

Baca Selengkapnya

Suhu Laut Naik Pulau Pling Thailand Ditutup

4 hari lalu

Suhu Laut Naik Pulau Pling Thailand Ditutup

Sebelum penutupan Pulau Pling, Teluk Maya di Thailand sempat ditutup selama enam bulan pada tahun 2018

Baca Selengkapnya

Kucing Oren Ini jadi Selebritas di Bandara Suvarnabhumi Thailand, Punya Fan Page Sendiri

7 hari lalu

Kucing Oren Ini jadi Selebritas di Bandara Suvarnabhumi Thailand, Punya Fan Page Sendiri

Kucing oren bernama Nurang itu sering ditemukan wara-wiri di Bandara Suvarnabhumi Thailand. Dia jadi populer sejak videonya viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Bandara Suvarnabhumi Thailand Targetkan Masuk Peringkat Teratas Dunia pada 2025

8 hari lalu

Bandara Suvarnabhumi Thailand Targetkan Masuk Peringkat Teratas Dunia pada 2025

Setahun ini, pengembangan Bandara Suvarnabhumi fokus peningkatan layanan penumpang dan mengurangi waktu tunggu di pos imigrasi dan pemeriksaan bagasi.

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

9 hari lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

11 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

11 hari lalu

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

13 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

13 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

14 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya