9 Tahun Recep Tayyip Erdogan Berkuasa, Kilas Balik Pemilu Presiden Turki 2014

Rabu, 30 Agustus 2023 08:59 WIB

Perdana Menteri Turki, Tayyip Erdogan. REUTERS/Umit Bektas

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 28 Agustus 2014, Recep Tayyip Erdogan berhasil mengalahkan saingannya dalam pemilihan umum presiden 2014. Pemilihan umum ini dilaksanakan di Turki pada 10 Agustus 2014.

Pemilu presiden ini merupakan pemilu pertama yang diselenggarakan secara nasional di turki.Dilansir dari The Guardian, sebelumnya Presiden Turki dipilih oleh parlemen. Perubahan terjadi pada referendum 2010 yang memberi rakyat Turki kekuasaan untuk memilih Presiden melalui pemungutan suara langsung.

Pada tahun itu, 55 juta warga negara Turki yang berada di dalam dan luar negeri turut memberikan hak pilihnya. Pemilihan presiden ini memiliki beberapa aturan. Misalnya, apabila dari ketiga kandidat tidak ada yang mendapatkan persentase lebih dari 50 persen maka putaran kedua akan dilaksanakan. Putaran kedua akan dilakukan pada 24 Agustus dan hanya diikuti oleh dua kandidat dengan suara tertinggi. Namun, pemutaran kedua tidak jadi dilaksanakan sebab Erdogan telah memperoleh suara lebih dari 50 persen dan mengalahkan dua kandidat lainnya.

Kandidat pertama pada Pemilu Presiden 2014 adalah Recep Tayyip Erdogan. Diambil dari p2k.stekom.ac.id, sebelum dilantik menjadi Presiden Turki pada 2014, Erdogan adalah Ketua dari Partai Keadilan dan Pembangunan yang terpilih sebagai Perdana Menteri pada 2002. Pada pemilu 2014, ia memenangkan suara sebanyak 51,97 persen.

Kandidat kedua, Ekmeleddin hsanolu, mantan Sekretaris Jenderal Organisasi Konferensi Islam maju sebagai usungan 13 partai oposisi dan mencapai suara 38,44 persen. Lalu, kandidat ketiga, Selahattin Demirtas selaku Ketua Partai Demokratik Rakyat mendapatkan suara mencapai 9,77 persen.

Advertising
Advertising

Setelah menang secara mutlak, Erdogan berkata bahwa dirinya tidak akan menjadi presiden bagi orang yang memilihnya. Ia akan menjadi Presiden bagi 77 juta orang. Ia menyampaikan langsung kalimat tersebut dalam pidato kemenangannya dari balkon markas besar Partai Keadilan dan Pembangunan di Ankara.

Kritik Terhadap Pemilihan Presiden 2014

Kemenangan Recep Tayyip Erdogan dalam Pemilu Presiden 2014 nyatanya mendapatkan banyak kritik. Para pengamat internasional dan politik menduga bahwa pemilihan dilakukan dengan adanya bias media terhadap pemenang. Sebab, terdapat jajak pendapat yang tidak aurat, penyalahgunaan sarana publik, dan skandal korupsi saat kampanye pemenang dimulai.

Selain para pengamat, Organization for Security and Co-operation in Europe (OSCE) sempat khawatir terhadap tidak meratanya distribusi sumber daya kampanye dan intimidasi terhadap media. Lalu, Devlet Bahceli selaku ketua MHP menyatakan bahwa turunnya partisipasi pemilih disebabkan oleh waktu penyelenggaraan pemilu. Pemilu saat itu diadakan saat warga negara Turki sedang berlibur pada musim panas.

Pilihan Editor: Erdogan Segera Temui Putin di Rusia, Ini Agendanya

Berita terkait

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

1 hari lalu

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin meresmikan masjid yang diubah dari gereja Ortodoks Yunani kuno di Istanbul

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

4 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

5 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

5 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

5 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

13 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

14 hari lalu

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Recep Tayyip Erdogan Rapat dengan Ketua Hamas Bahas Perang Gaza

17 hari lalu

Recep Tayyip Erdogan Rapat dengan Ketua Hamas Bahas Perang Gaza

Recep Tayyip Erdogan dalam rapat dengan Hamas, berjanji memberikan dukungan pada warga Gaza yang saat ini menderita akibat perang Gaza

Baca Selengkapnya

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

17 hari lalu

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berusaha untuk menjadi penengah dalam konflik Gaza yang telah mengguncang Timur Tengah sejak 7 Oktober.

Baca Selengkapnya