Peluncuran Satelit Mata-mata Korea Utara Gagal, Coba Lagi Oktober

Kamis, 24 Agustus 2023 11:36 WIB

Roket Chollima-1 baru Korea Utara yang diluncurkan di Kabupaten Cholsan, Korea Utara, 31 Mei 2023. Peluncuran satelit Korea Utara pada hari Rabu berakhir dengan kegagalan, membuat pendorong dan muatan jatuh ke laut. KCNA via REUTERS

TEMPO.CO, SEOUL/TOKYO – Upaya kedua Korea Utara untuk menempatkan satelit mata-mata di orbit pada Kamis, 24 Agustus 2023, tidak berjalan dengan mulus setelah pendorong roket mengalami masalah pada tahap ketiga. Otoritas antariksa Pyongyang berjanji untuk mencobanya lagi pada Oktober mendatang.

“Penerbangan roket tahap pertama dan kedua normal, namun peluncuran gagal karena kesalahan dalam sistem peledakan darurat selama penerbangan tahap ketiga,” kata kantor berita negara KCNA tentang peluncuran Kamis.

Korea Utara, negara yang mempunyai senjata nuklir ini berupaya untuk menempatkan satelit mata-mata militer pertamanya ke orbit. Pyongyang merencanakan armada satelit untuk memantau pergerakan pasukan AS dan Korea Selatan.

Advertising
Advertising

Peluncuran tersebut memicu peringatan darurat di Jepang sebelum jam 4 pagi waktu setempat (1900 GMT) melalui sistem penyiaran J-alert. Perangkat itu memberitahukan penduduk di prefektur paling selatan, Okinawa, untuk berlindung.

Sekitar 20 menit setelah peringatan tersebut, pemerintah Jepang menindaklanjuti dengan pemberitahuan bahwa rudal tersebut telah lewat dan mencabut peringatan darurat. Dalam konferensi pers yang disiarkan televisi, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan peluncuran rudal yang berulang kali merupakan ancaman terhadap keamanan regional. “Kami akan memprotes keras Korea Utara dan mengutuknya sekeras-kerasnya,” katanya.

Matsuno mengatakan sebagian roket jatuh ke Laut Kuning, Laut Cina Timur, dan Samudera Pasifik. Badan Pengembangan Dirgantara Nasional (NADA) Korea Utara mengatakan pihaknya akan menyelidiki dan mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki penyebab kegagalan pada Kamis tersebut. Namun hal tersebut “bukan masalah besar” dalam hal keandalan sistem roket secara keseluruhan.

“NADA menyatakan pendiriannya bahwa mereka akan melakukan peluncuran satelit pengintaian ketiga pada bulan Oktober setelah menyelidiki alasannya secara menyeluruh dan mengambil tindakan,” lapor KCNA.

Militer Korea Selatan mengatakan pihaknya melacak penerbangan tersebut sejak peluncurannya di Tempat Peluncuran Satelit Sohae milik Korea Utara dan menyimpulkan bahwa penerbangan tersebut gagal. Seoul sedang berusaha menemukan dan berpotensi menyelamatkan puing-puing.

Dewan Keamanan Nasional Korea Selatan mengutuk peluncuran tersebut sebagai provokasi dan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB yang melarang penggunaan teknologi rudal balistik oleh Korea Utara. Gedung Putih mengutuk peluncuran tersebut karena melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB, sementara Departemen Luar Negeri AS mendesak Korea Utara untuk menahan diri dari “aktivitas ancaman lebih lanjut” dan menyerukan Pyongyang untuk terlibat dalam diplomasi yang serius.

“Kendaraan peluncuran luar angkasa (SLV) menggunakan teknologi yang identik dan dapat dipertukarkan dengan teknologi yang digunakan dalam rudal balistik, termasuk rudal balistik antarbenua (ICBM),” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan.


REUTERS

Berita terkait

Adik Kim Jong Un Pastikan Tak ada Transfer Senjata dengan Rusia

1 hari lalu

Adik Kim Jong Un Pastikan Tak ada Transfer Senjata dengan Rusia

Kim Yo Jong adik Kim Jong Un menyangkal tuduhan Amerika Serikat dan Korea Selatan kalau senjata Korea Utara digunakan dalam perang Ukraina

Baca Selengkapnya

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

5 hari lalu

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

Korea Utara pada Ahad mendukung resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memberikan "hak dan keistimewaan" kepada Palestina

Baca Selengkapnya

Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Starlink Sebelum Memakainya

5 hari lalu

Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Starlink Sebelum Memakainya

Sebelum menggunakannya, ada baiknya Anda mengetahui kelebihan dan kekurangan Starlink. Salah satu kelebihannya adalah speed tinggi.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

10 hari lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Satelit NEO-1 Karya BRIN Masuki Tahap Penyelesaian, Diluncurkan Akhir 2024 atau Awal 2025

11 hari lalu

Satelit NEO-1 Karya BRIN Masuki Tahap Penyelesaian, Diluncurkan Akhir 2024 atau Awal 2025

BRIN mengembangkan konstelasi satelit untuk observasi bumi. Satelit NEO-1 kini memasuki tahap penyelesaian akhir.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Utara Pesta Gol Lawan Korea Selatan 7-0

12 hari lalu

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Utara Pesta Gol Lawan Korea Selatan 7-0

Laga timnas putri Korea Utara U-17 lawan Korea Selatan menjadi laga pembuka Piala Asia Putri U-17, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

12 hari lalu

Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

Melalui situs resminya, Starlink mematok harga layanan internet sebesar Rp 750 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

14 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

15 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

15 hari lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya