Warga Korea Selatan Protes Keras Jepang Buang Limbah Air Fukushima: Ini Teror

Reporter

Tempo.co

Rabu, 23 Agustus 2023 18:29 WIB

Ikan dan kepiting terjerat dalam jaring, di sebuah perahu di pelabuhan perikanan Tsurisihama di Shinchimachi, sekitar 55 km dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Dai-ichi yang lumpuh, di Prefektur Fukushima, Jepang, 1 Maret 2023. REUTERS/Kim Kyung- Hoon

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana pemerintah Jepang membuang air dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau PLTN Fukushima menuai protes keras dari penduduk Korea Selatan. Partai oposisi mayoritas dan kelompok masyarakat di Korea Selatan menggelar unjuk rasa pada Rabu, 23 Agustus 2023, menentang rencana Jepang itu.

Jepang akan membuang air PLTN Fukushima pada Kamis, 24 Agustus 2023. Pemerintahan Presiden Yoon Suk Yeol dikecam oleh rakyatnya karena membela rencana Jepang tersebut.

“Kami bermaksud meminta pertanggungjawaban pemerintahan Yoon karena gagal menjalankan tugasnya,” kata pemimpin oposisi Partai Demokrat Lee Jae-myung pada pertemuan partai. Dia menyebut rencana Jepang membuang air dari pembangkit listrik Fukushima sebagai tindakan teror.

Kekhawatiran masyarakat Korea Selatan masih tinggi atas rencana pelepasan lebih dari 1 juta metrik ton air radioaktif yang telah diolah mulai pukul 13.00 waktu Jepang pada hari Kamis. Menurut survei, mayoritas masyarakat menyatakan kekhawatirannya terhadap makanan laut dan kontaminasi laut.

Dalam survei publik bulan Juli oleh lembaga survei Media Research, 62 persen orang mengatakan mereka akan mengurangi atau berhenti mengonsumsi makanan laut. Kekhawatiran terus berlanjut meskipun ada jaminan pemerintah Korea Selatan untuk memantau dengan cermat pelepasan limbah air radioaktif tersebut.

Advertising
Advertising

Anggota Partai Demokrat dan Menteri Luar Negeri Park Jin bentrok di parlemen atas kemungkinan dampak langsung ke Korea Selatan. Park mengatakan arus akan membawa air di sekitar Pasifik di sepanjang Amerika sebelum mencapai pantai Korea Selatan dalam empat tahun yang mengandung tritium radioaktif lebih sedikit daripada air laut normal. Park juga mengulangi posisi pemerintah bahwa penilaiannya tidak berarti mendukung gagasan Jepang.

Jepang mengatakan bahwa pelepasan air tersebut aman. Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyetujui rencana tersebut pada Juli. Badan itu mengatakan bahwa pelepasan air Fukushima telah memenuhi standar internasional dan bahwa dampaknya terhadap manusia dan lingkungan dapat diabaikan.

Dokumen dari pemerintah Jepang dan operator pabrik Fukushima menunjukkan bahwa kontaminan radioaktif akan dihilangkan dari air sebelum dipompa ke laut. Limbah radioaktif hanya menyisakan jejak yang jauh di bawah standar peraturan.

Korea Selatan menyatakan menerima kesimpulan IAEA.

Cina bereaksi lebih keras. Negara ini menyebut tindakan Jepang itu sangat egois. Pada hari Selasa lalu, Cina memanggil duta besar Jepang untuk mengajukan protes diplomatik.

REUTERS

Pilihan Editor: India Hitung Mundur Pendaratan Chandrayaan 3 di Bulan

Berita terkait

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

1 hari lalu

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

PM Lawrence Wong pada Kamis mulai bekerja, sehari setelah dilantik sebagai perdana menteri keempat Singapura.

Baca Selengkapnya

Frank Sinatra Berpulang 26 Tahun Lalu, Ini 5 Lagu Populernya Salah Satunya Jadi OST Squid Game

1 hari lalu

Frank Sinatra Berpulang 26 Tahun Lalu, Ini 5 Lagu Populernya Salah Satunya Jadi OST Squid Game

Salah satu lagu Frank Sinatra menjadi soundtrack atau OST serial populer asal Korea Selatan, Squid Game. Ini lagu top lainnya.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

1 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

2 hari lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

2 hari lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

3 hari lalu

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

Hubungan ekonomi Cina-Indonesia disebut mencapai masa keemasan di era Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ini Perkiraan Gaji TKI di Jepang dan Rincian Upah Minimumnya

3 hari lalu

Ini Perkiraan Gaji TKI di Jepang dan Rincian Upah Minimumnya

Berikut ini perkiraan gaji TKI di Jepang berdasarkan UMR masing-masing prefektur serta untuk pemagang. Ketahui informasinya sebelum mendaftar.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

3 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

3 hari lalu

Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

Selain teknologi drone, mahasiswa STIK Polri juga mempelajari forensik untuk mencari barang bukti penyebab terjadinya pembunuhan.

Baca Selengkapnya