Dianggap Memicu Kemarahan Massa Muslim, Dua Warga Kristen Pakistan Ditangkap

Reporter

Tempo.co

Jumat, 18 Agustus 2023 17:00 WIB

Seorang pengunjuk rasa yang berdiri di atap gereja merusak struktur bangunan di Jaranwala, Pakistan 16 Agustus 2023. Massa Muslim merusak dan membakar lima gereja dan sejumlah rumah di pemukiman Kristen. REUTERS TV via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi telah menangkap dua warga Kristen yang dituduh melakukan penistaan agama di Pakistan timur, kata seorang juru bicara pada Jumat 18 Agustus 2023.

Penangkapan ini terjadi dua hari setelah massa Muslim membakar sejumlah gereja dan rumah warga Kristen. Kemarahan massa disebut karena kedua pria tersebut telah menodai Al Quran.

Pasukan paramiliter telah menjaga pemukiman di bagian timur negara itu setelah massa merusak setidaknya satu gereja utama dan empat gereja kecil serta membakar puluhan rumah.

Sebuah kuburan Kristen juga dirusak di sekitarnya, kata warga dan tokoh masyarakat.

Penistaan agama dapat dihukum mati di Pakistan dan meskipun tidak ada yang pernah dieksekusi, banyak orang yang dituduh telah digantung oleh massa yang marah.

Advertising
Advertising

Meski demikian, penjabat Perdana Menteri Anwar ul Haq Kakar mengatakan pada Jumat bahwa minoritas harus dilindungi dengan segala cara. Ia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap mereka yang terlibat dalam kekerasan.

“Tidak akan ada keringanan untuk pelaku. Tidak akan ada rasa takut,” katanya dalam siaran langsung rapat kabinet pertamanya.

Polisi mengatakan sejauh ini telah menangkap 128 orang yang terlibat dalam serangan terhadap komunitas Kristen di Jaranwala di kawasan industri kota Faisalabad pada Rabu.

Serangan itu berlangsung selama lebih dari 10 jam tanpa campur tangan polisi yang berada di lokasi, kata warga dan tokoh masyarakat. Polisi membantah tuduhan itu, mengatakan pasukan keamanan telah mencegah situasi yang lebih buruk.

Warga mengatakan ribuan umat Islam yang dipimpin oleh ulama setempat membawa tongkat besi, tongkat, pisau dan belati selama kerusuhan.

Ratusan orang Kristen telah meninggalkan pemukiman dan berlindung di distrik terdekat. Keluarga pengungsi sudah mulai kembali ke rumah mereka, Akmal Bhatti, seorang tokoh masyarakat, mengatakan kepada Reuters.

Kelompok hak asasi manusia dan Washington telah meminta otoritas Pakistan untuk memastikan perlindungan terhadap minoritas.

Pilihan Editor: Pasukan Paramiliter Jaga Warga Kristen Pakistan setelah Pembakaran Gereja

REUTERS

Berita terkait

10 Negara Eropa dengan Penduduk Muslim Terbanyak, Rusia Nomor Satu

1 hari lalu

10 Negara Eropa dengan Penduduk Muslim Terbanyak, Rusia Nomor Satu

Berikut ini daftar negara Eropa dengan penduduk Muslim terbanyak berdasarkan jumlahnya pada 2020. Rusia jadi nomor satu.

Baca Selengkapnya

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

1 hari lalu

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

Polisi menghentikan kasus hukum ayah di Bekasi berinisial N yang menghantam anak kandungnya berinisial C, 35 tahun dengan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Mahasiswa Universitas Riau Disangkakan Langgar UU ITE Setelah Kritik Kenaikan UKT

1 hari lalu

4 Fakta Mahasiswa Universitas Riau Disangkakan Langgar UU ITE Setelah Kritik Kenaikan UKT

Rektor Universitas Riau, Sri Indarti mencabut laporan terhadap mahasiswa bernama Khairiq Anhar yang mengkritik biaya UKT.

Baca Selengkapnya

Viral Anggota TNI jadi Korban, Begini Cara Menghadapi Pungli di Jalan

2 hari lalu

Viral Anggota TNI jadi Korban, Begini Cara Menghadapi Pungli di Jalan

Cara menghadapi pungli di jalan bisa menghubungi call center 110 kepolisian.

Baca Selengkapnya

Polisi Tengarai TPNPB Serang Kampung Pogapa di Intan Jaya karena Kekuatan Aparat di Sana Kecil

2 hari lalu

Polisi Tengarai TPNPB Serang Kampung Pogapa di Intan Jaya karena Kekuatan Aparat di Sana Kecil

Polda Papua menjelaskan alasan TPNPB-OPM alias KKB melakukan penyerangan dengan menyasar Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah.

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Pro-Palestina di Amsterdam Berakhir Ricuh

2 hari lalu

Unjuk Rasa Pro-Palestina di Amsterdam Berakhir Ricuh

Kepolisian antihuru-hara di Amsterdam Belanda bentrok dengan unjuk rasa pro-Palestina oleh mahasiswa Universitas Amsterdam pada Rabu, 8 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Tersangka Dijanjikan Bayaran Rp 1,8 Juta per Transaksi

2 hari lalu

Polisi Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Tersangka Dijanjikan Bayaran Rp 1,8 Juta per Transaksi

Kepolisian Sektor Metropolitan Tebet menangkap tersangka tindak pidana narkoba jenis sabu berinisial KP alias K, 50 tahun.

Baca Selengkapnya

Duel Maut Antarsesama Manusia Silver di Prambanan Klaten Tewaskan 2 Orang, Pelaku Masih Diburu

2 hari lalu

Duel Maut Antarsesama Manusia Silver di Prambanan Klaten Tewaskan 2 Orang, Pelaku Masih Diburu

Duel maut terjadi di wilayah Prambanan, Jawa Tengah, Selasa petang, yang telah mengakibatkan dua orang meregang nyawa. Identitasnya belum diketahui.

Baca Selengkapnya

Kapolri Beri Penghargaan bagi Polisi yang Bertugas di Papua Pegunungan: Dari Pin Emas hingga Kenaikan Pangkat

3 hari lalu

Kapolri Beri Penghargaan bagi Polisi yang Bertugas di Papua Pegunungan: Dari Pin Emas hingga Kenaikan Pangkat

Kapolri memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada lima polisi di Papua, yaitu KPLB satu tingkat lebih tinggi dari pangkat lama.

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

4 hari lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya