Antony Blinken Ucapkan Selamat HUT RI ke-78

Reporter

Tempo.co

Jumat, 18 Agustus 2023 10:30 WIB

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, Selasa, 3 Agustus 2021. Pertemuan tersebut membahas berbagai isu strategis antara Amerika Serikat dan Indonesia. Jose Luis Magana/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken pada Kamis, 17 Agustus 2023, mengucapkan selamat HUT RI ke-78 kepada rakyat Indonesia. Blinken mengirimkan doa yang terbaik kepada rakyat Indonesia dalam merayakan Hari Kemerdekaan yang meriah ini.

Dalam keterangan tertulis, Blinken menyebut Amerika Serikat dan Indonesia menikmati kemitraan strategis yang kuat yang ditegaskan oleh komitmen bersama terhadap demokrasi dan hubungan erat antara rakyat kedua negara. Pihaknya pun memuji upaya Indonesia dalam mendorong pertumbuhan dan membangun masa depan yang tangguh melalui kepemimpinan ASEAN tahun ini.

Blinken telah berpartisipasi dalam U.S.-ASEAN Post-Ministerial Conference, East Asia Summit Foreign Ministers’ Meeting, dan ASEAN Regional Forum, serta pertemuan U.S.-Indonesia Strategic Dialogue, di Jakarta pada Juli 2023 lalu. Amerika Serikat menantikan berbagai kolaborasi di tahun-tahun mendatang seraya bersama-sama menuju Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, stabil, dan makmur.

Advertising
Advertising

Hubungan bilateral Indonesia dan Amerika Serikat terus berkembang. Pada 2022 lalu, Kementerian Amerika Serikat memimpin delegasi perwakilan bisnis Amerika Serikat (AS) yang akan menjajaki peluang kerja sama dan kolaborasi baru di pasar Indonesia. Hal ini bagian dari misi pengembangan bisnis 'clean EDGE Asia' untuk mempercepat transisi energi bersih di Asia.

Kunjungan delegasi Kementerian Perdagangan Amerika Serikat itu merupakan kunjungan pertama misi perdagangan pemerintah Amerika ke kawasan Asia, setelah penandatanganan bersejarah kerangka Ekonomi Indo-Pasifik (Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity, atau IPEF) oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Presiden Jokowi, dan pemimpin lainnya di kawasan.

IPEF terdiri dari Amerika Serikat, Indonesia, dan 13 negara mitra lainnya. Misi ini bertujuan untuk mendukung dan mempercepat transisi energi bersih di Asia dengan menggunakan keahlian dan sumber daya sektor publik dan swasta Amerika. Misi ini akan menghimpun perusahaan-perusahaan ternama dari Negeri Abang Sam di bidang energi terbarukan yang bergerak dalam pengembangan energi surya, tenaga angin, biomassa, dan bentuk-bentuk energi terbarukan lainnya serta mempertemukan mereka dengan mitra-mitra Indonesia dari sektor energi dan para pengambil keputusan di pemerintahan.

Pilihan Editor: IHSG Hari Ini Diprediksi Menguat, Cek 4 Saham Pilihan Samuel Sekuritas

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

3 jam lalu

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara lain abstain. Apa alasan mereka menolak?

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

4 jam lalu

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

Gedung Putih membantah bahwa Israel melakukan genosida di Gaza. Warga Palestina yang tewas di Gaza sudah lebih dari 35.000 orang.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

9 jam lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

17 jam lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

19 jam lalu

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

Antony Blinken memperingatkan serangan Israel bisa memicu sebuah pemberontakan.

Baca Selengkapnya

Kekayaan Pendiri Google Mencapai Bilangan Kuadriliun, Berapa Triliun?

20 jam lalu

Kekayaan Pendiri Google Mencapai Bilangan Kuadriliun, Berapa Triliun?

Gabungan kekayaan pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin mencapai kuadriliun. Berapa triliun banyaknya?

Baca Selengkapnya

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

20 jam lalu

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

Korea Utara pada Ahad mendukung resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memberikan "hak dan keistimewaan" kepada Palestina

Baca Selengkapnya

7 Momen Langka Sidang Majelis Umum PBB Sepanjang Masa: Terbaru Dubes Israel Hancurkan Piagam PBB

23 jam lalu

7 Momen Langka Sidang Majelis Umum PBB Sepanjang Masa: Terbaru Dubes Israel Hancurkan Piagam PBB

Dubes Israel untuk PBB Gilad Erdan mengeluarkan mesin penghancur kertas di podium Sidang Majelis Umum PBB pada Jumat, 10 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

1 hari lalu

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

Pemerintah Indonesia dan Kazakhstan merencanakan kelanjutan proses negoisasi terkait promosi dan investasi pada Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Mengapa Aurora Tidak Terlihat di Wilayah Indonesia?

1 hari lalu

Mengapa Aurora Tidak Terlihat di Wilayah Indonesia?

Kemungkinan terjadinya aurora di langit Indonesia sangat rendah karena berada di sekitar khatulistiwa,

Baca Selengkapnya