Kapal Imigran Tenggelam di Dekat Perairan Spanyol, 63 Orang Tewas

Reporter

Tempo.co

Kamis, 17 Agustus 2023 14:30 WIB

Seorang imigran diselamatkan dari kapal nelayan Tunisia oleh Migrant Offshore Aid Station (MOAS) setelah perahu karet yang ia tumpangi bersama puluhan imigran lainnya karam di Laut Mediterania, 16 April 2017. Insiden perahu karet yang karam tersebut membuat sejumlah imigran tewas tenggelam. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 63 imigran ilegal tewas usai tenggelam karena kapalnya karam di dekat perairan Spanyol. Kapal meninggalkan Senegal melewati Tanjung Verde, Afrika Barat pada 10 Juli dengan 101 penumpang.

Seperti dilansir Reuters pada Rabu, sebanyak 38 orang diselamatkan, kata kementerian luar negeri Senegal dalam sebuah pernyataan pada Selasa malam. Diantara para penyintas termasuk anak-anak berusia 12-16 tahun.

Namun, belum diketahui pasti kapan kapal nahas itu karam.

"Umumnya, ketika orang dilaporkan hilang setelah kapal karam, mereka dianggap meninggal," kata Jubir Organisasi Internasional untuk Migrasi (OIM) Safa Msehli.

Kapal itu pertama kali terlihat pada Senin, kata polisi Spanyol. Laporan awal menyatakan bahwa kapal itu tenggelam, tetapi kemudian diklarifikasi bahwa kapal itu ditemukan hanyut.

Advertising
Advertising

Kapal kayu model pirogue terlihat hampir 320 kilometer dari Sal, bagian dari Tanjung Verde, oleh kapal nelayan Spanyol, yang kemudian memberi tahu pihak berwenang, kata polisi.

Tanjung Verde merupakan jalur migrasi maritim yang digunakan oleh ribuan orang Afrika yang melarikan diri menuju Eropa. Mayoritas imigran yang tewas berasal dari Fasse Boye, Senengal.

Pejabat Fasse Boye, Mode Samb mengatakan hampir semua orang di perahu itu berasal dari kampung yang sama. "Salah satu dari para selamat yang berbicara dengan ayahnya melalui telepon mengatakan semua telah meninggal," katanya.

Otoritas di Tanjung Verde mengatakan mereka telah memobilisasi petugas untuk merawat para imigran yang selamat. Sementara itu, Senegal akan memulangkan warganya secepat mungkin.

Jose Moreira, seorang pejabat kesehatan di Sal, mengatakan kondisi para penyintas membaik, dengan fokus perawatn pada rehidrasi dan tes untuk kondisi seperti malaria.

Menteri Kesehatan Spanyol Filomena Goncalves mengatakan, "Kami tahu bahwa masalah migrasi adalah masalah global, yang membutuhkan kerja sama internasional, banyak diskusi dan strategi global.

"Kita semua - semua bangsa - harus duduk di meja dan melihat apa yang bisa kita lakukan agar kita tidak kehilangan nyawa lagi di laut."

Msehli mengatakan jalur aman untuk migrasi "sangat kurang" dan ketidakhadiran mereka memberi "ruang bagi penyelundup dan pedagang manusia untuk menempatkan orang dalam perjalanan mematikan ini".

Pilihan Editor: 300 Migran Dilaporkan Hilang di Dekat Kepulauan Canary Spanyol

REUTERS

Berita terkait

Hindari Kerumunan Wisatawan Ini Waktu Terbaik Mengunjungi Malaga

1 hari lalu

Hindari Kerumunan Wisatawan Ini Waktu Terbaik Mengunjungi Malaga

Waktu terbaik untuk menjelajahi Malaga adalah musim semi dan musim gugur, untuk hindari kerumunan musim panas.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Menarik Malaga Kota Tercerah di Spanyol

1 hari lalu

5 Destinasi Menarik Malaga Kota Tercerah di Spanyol

Malaga, pesisir Costa del Sol, memikat dengan matahari, seni, sejarah, dan kemewahan modern yang memikat.

Baca Selengkapnya

Kota di Spanyol Ini Terapkan Jam Berkunjung Wisatawan untuk Atasi Overtourism

2 hari lalu

Kota di Spanyol Ini Terapkan Jam Berkunjung Wisatawan untuk Atasi Overtourism

Penduduk pulau kecil di Spanyol itu mengatakan bahwa wisatawan berani masuk rumah dan naik ke balkon, bahkan mencuri barang.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Spanyol Minta Israel Jangan Serang Rafah

4 hari lalu

Menteri Luar Negeri Spanyol Minta Israel Jangan Serang Rafah

Menteri Luar Negeri Spanyol mendesak Israel agar menghentikan operasi militernya di Rafah karena di sana ada ribuan warga sipil

Baca Selengkapnya

Andres Iniesta, Genap Berumur 40 Tahun dan Belum Pensiun

6 hari lalu

Andres Iniesta, Genap Berumur 40 Tahun dan Belum Pensiun

Andres Iniesta genap berusia 40 tahun pada 11 Mei 2024. Kini bermain untuk klub Uni Emirate Arab.

Baca Selengkapnya

Belgia, Denmark, dan Spanyol Sambut Resolusi Keanggotaan Palestina di PBB

6 hari lalu

Belgia, Denmark, dan Spanyol Sambut Resolusi Keanggotaan Palestina di PBB

Belgia, Denmark, dan Spanyol menyambut pengesahan resolusi PBB soal penilaian kembali upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Spanyol dan Maroko Berencana Bangun Jalur Kereta Api Bawah Selat Gibraltar

7 hari lalu

Spanyol dan Maroko Berencana Bangun Jalur Kereta Api Bawah Selat Gibraltar

Proyek pembangunan jalur kereta api dimulai dengan menghidupkan kembali rencana terowongan bawah laut antara Spanyol dan Maroko

Baca Selengkapnya

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

8 hari lalu

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

Warga negara Rusia agar mempertimbangkan rencana melancong ke Meksiko setelah otoritas di sana menolak lebih banyak pelancong Rusia

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

13 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

13 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya