Kasus Pencucian Uang, Singapura Menyita Aset Hingga Rp11,2 Triliun

Reporter

Tempo.co

Kamis, 17 Agustus 2023 12:58 WIB

Aset sekitarUS$736 juta, termasuk kendaraan dan barang mewah, telah disita di tengah penyelidikan Kepolisian Singapura (SPF) yang sedang berlangsung terhadap aktivitas pencucian uang dan pemalsuan. Foto: Kepolisian Singapura

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Singapura menangkap 10 warga asing dan menyita aset sekitar S$1 miliar atau sekitar Rp 11,2 triliun dalam salah satu penyelidikan polisi terbesar di Singapura terkait pencucian uang dan pelanggaran pemalsuan.

Seperti dilansir Reuters pada Kamis 17 Agustus 2023, aset miliaran dollar Singapura yang berhasil disita polisi Singapura termasuk properti, kendaraan, barang mewah, hingga emas batangan.

Sebanyak 10 orang, berusia antara 31-44 tahun, didakwa di pengadilan pada Rabu malam sehubungan dengan penyelidikan tersebut.

Mereka berkebangsaan Siprus, Turki, Cina, Kamboja, dan Ni-Vanuatu. Mereka yang bukan berkewarganegaraan Cina ditemukan memiliki paspor asing yang diyakini dikeluarkan oleh Cina dan negara lain.

Dua belas lainnya membantu penyelidikan sementara delapan lainnya masih dicari oleh polisi.

Advertising
Advertising

“Orang-orang ini diyakini memiliki koneksi di antara mereka sendiri. Semua orang yang terlibat bukan warga negara Singapura atau penduduk tetap," kata SPF.

Sembilan pria dan seorang wanita ditangkap dalam penggerebekan serentak di beberapa lokasi di seluruh pulau, termasuk di Good Class Bungalows (GCB) dan kondominium.

Menurut polisi, beberapa tersangka tinggal di GCB di kawasan Holland dan Nassim Road.

Polisi mengatakan mereka menindaklanjuti informasi tentang kemungkinan kegiatan terlarang, termasuk penggunaan dokumen yang diduga palsu yang digunakan untuk membuktikan sumber dana di rekening bank Singapura.

Melalui penyelidikan ekstensif, termasuk analisis laporan transaksi mencurigakan, polisi mengidentifikasi sekelompok warga asing yang diduga terlibat dalam pencucian hasil dari kegiatan kejahatan terorganisir mereka di luar negeri. Kegiatan ini termasuk penipuan dan perjudian online.

Lebih dari 400 petugas – dari Departemen Urusan Komersial, Departemen Investigasi Kriminal, Komando Operasi Khusus, dan Departemen Intelijen Polisi – melakukan penggerebekan serentak di berbagai lokasi di Singapura pada Selasa lalu.

Larangan perintah pembuangan dikeluarkan terhadap 94 properti dan 50 kendaraan, dengan perkiraan nilai total lebih dari S$815 juta, serta beberapa ornamen dan botol minuman keras dan anggur.

Pihak berwenang menyita lebih dari 35 rekening bank terkait dengan perkiraan total saldo lebih dari S$110 juta untuk penyelidikan dan untuk mencegah hilangnya uang hasil kejahatan yang dicurigai.

Juga disita uang tunai senilai lebih dari S$23 juta, lebih dari 250 tas dan jam tangan mewah, lebih dari 120 perangkat elektronik seperti komputer dan ponsel, lebih dari 270 perhiasan, dua batangan emas, serta 11 dokumen berisi informasi tentang aset maya.

Berita terkait

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

3 jam lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

OJK Tambah Kriteria Konglomerasi Keuangan di Rancangan Peraturan OJK yang Baru

11 jam lalu

OJK Tambah Kriteria Konglomerasi Keuangan di Rancangan Peraturan OJK yang Baru

Dalam Rancangan Peraturan OJK yang baru, total aset konglomerasi keuangan paling sedikit Rp 20 triliun sampai dengan kurang dari Rp 100 triliun.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

12 jam lalu

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.

Baca Selengkapnya

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

21 jam lalu

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

Smartphone Huawei seri Pura 70 dinilai hampir menjadi simbol kemandirian Cina menghadapi tekanan sanksi dari Amerika. Chip masih titik terlemah.

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

22 jam lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

Penjaga Pantai Filipina berkomitmen menjaga wilayah Laut Cina Selatan yang dipersengketakan agar Beijing tidak bisa reklamasi.

Baca Selengkapnya

Warga Cina Diduga Menambang Emas Secara Ilegal, Ini Modusnya

1 hari lalu

Warga Cina Diduga Menambang Emas Secara Ilegal, Ini Modusnya

Seorang warga Cina berinisial YH diduga menambang bijih emas secara ilegal dan memproduksi emas batangan di bawah tanah di Kabupaten Ketapang

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

Indonesia-Glencore Bakal Akuisisi Aset Minyak Shell di Singapura, Target Rampung Akhir Tahun Ini

3 hari lalu

Indonesia-Glencore Bakal Akuisisi Aset Minyak Shell di Singapura, Target Rampung Akhir Tahun Ini

Tercapainya kesepakatan mengakuisisi aset minyak Shell di Singapura semakin memperkuat ketahanan bisnis PT Chandra Asri Pacific Tbk.

Baca Selengkapnya

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

3 hari lalu

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dubes Cina untuk PBB Fu Cong mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi proses keanggotaan penuh Palestina di PBB yang didukung Majelis Umum

Baca Selengkapnya