Hujan Deras dan Banjir di Beijing Tewaskan 33 Orang, 18 Masih Hilang

Reporter

Tempo.co

Rabu, 9 Agustus 2023 15:15 WIB

Pekerja memindahkan barang-barang di rumah seorang warga bermarga Gao, 60, setelah sisa-sisa Topan Doksuri membawa hujan dan banjir yang merusak rumahnya di distrik Mentougou, Beijing, China 4 Agustus 2023. REUTERS/Tingshu Wang

TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 33 orang telah dipastikan tewas dan 18 orang masih hilang setelah hujan lebat tak biasa memicu banjir besar di Beijing, kata para pejabat Cina pada Rabu 9 Agustus 2023.

Para pejabat mengatakan bahwa 33 orang tewas, termasuk lima petugas penyelamat, dalam cuaca buruk baru-baru ini di Beijing. Korban tewas akibat banjir dan bangunan runtuh, hampir tiga kali lipat angka yang diberikan oleh pejabat sehari sebelumnya.

Ibu kota Cina dilanda rekor hujan lebat dalam beberapa pekan terakhir, merusak infrastruktur dan membanjiri daerah pinggiran kota dan sekitarnya.

"Saya ingin menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada mereka yang meninggal dalam menjalankan tugas dan para korban yang malang," kata Xia Linmao, wakil wali kota Beijing, dalam konferensi pers, menurut stasiun penyiaran negara CCTV.

Hujan lebat selama berhari-hari melanda daerah-daerah di pinggiran barat pegunungan kota Beijing menyebabkan 59.000 rumah hancur, merusak hampir 150.000 lainnya dan membanjiri lebih dari 15.000 hektar lahan pertanian, menurut pemerintah kota.

Advertising
Advertising

Petugas penyelamat dengan perahu melewati jalan yang terendam banjir di lingkungan di mana hujan deras berhari-hari akibat sisa-sisa Topan Doksuri telah menyebabkan kerusakan berat di Beijing, China, 1 Agustus 2023. REUTERS/Thomas Peter

Puluhan jalan rusak, bersama dengan lebih dari 100 jembatan, kata Xia Linmao. “Mengingat tingkat kerusakannya, dibutuhkan waktu hingga tiga tahun untuk mengembalikan fungsinya seperti semula,” kata Xia.

Puluhan orang tewas dalam banjir di seluruh Cina utara, dengan Beijing pada Jumat lalu melaporkan 147 kematian dan orang hilang bulan lalu disebabkan oleh bencana alam.

Dari jumlah tersebut, 142 disebabkan oleh banjir atau bencana geologis, kata Kementerian Manajemen Darurat Cina.

Di provinsi Hebei, yang bertetangga dengan Beijing, 15 dilaporkan tewas dan 22 hilang. Dan di timur laut Jilin, 14 orang tewas dan satu orang dilaporkan hilang pada Minggu.

Lebih jauh ke utara di Heilongjiang, media pemerintah melaporkan puluhan sungai menghadapi kenaikan permukaan air di atas "penanda peringatan" dalam beberapa hari terakhir.

"Saya masih merasa takut ketika mengingat banjir baru-baru ini," kata Zheng Xiaokang, seorang petugas polisi dari Desa Jiangxi di provinsi itu, kepada Kantor Berita Xinhua milik pemerintah.

"Menghadapi hujan deras yang terus-menerus dan air sungai yang naik, konsekuensinya akan sangat menghancurkan jika kami tidak berhasil mengevakuasi penduduk desa tepat waktu," kata Zheng.

Jutaan orang telah dilanda peristiwa cuaca ekstrem dan gelombang panas berkepanjangan di seluruh dunia dalam beberapa pekan terakhir, peristiwa yang menurut para ilmuwan diperburuk oleh perubahan iklim.

Hujan lebat telah mengguyur Cina utara sejak akhir Juli, mengganggu kehidupan jutaan orang. Curah hujan yang melanda ibu kota Cina, Beijing, dalam beberapa hari terakhir adalah yang terderas sejak pencatatan dimulai 140 tahun lalu, kata dinas cuaca kota itu pada Rabu 2 Agustus 2023.

Dalam waktu yang sama, daerah lain di Cina menderita panas terik dan kekeringan, mengancam kesehatan masyarakat dan panen musim gugur. Lebih dari 5.000 petugas pemadam kebakaran berjuang melawan sekitar 15 kebakaran hutan di wilayah Mongolia Dalam yang luas di ujung utara negara itu di perbatasan dengan Rusia dan negara Mongolia.

Pilihan Editor: Curah Hujan Beijing Catat Rekor, Terderas Selama 140 Tahun Terakhir

CHANNEL NEWSASIA

Berita terkait

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

5 jam lalu

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dubes Cina untuk PBB Fu Cong mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi proses keanggotaan penuh Palestina di PBB yang didukung Majelis Umum

Baca Selengkapnya

Ramai Kritik Hilirisasi Nikel Dianggap Lebih Untungkan Cina, Ini Tanggapan Stafsus ESDM

10 jam lalu

Ramai Kritik Hilirisasi Nikel Dianggap Lebih Untungkan Cina, Ini Tanggapan Stafsus ESDM

Pengamat Ekonomi Energi UGM Fahmy Radhi mengatakan keuntungan nilai tambah hilirisasi nikel di Indonesia selama ini lebih banyak tersalur ke Cina.

Baca Selengkapnya

Laut Cina Selatan: Ketegangan antara Cina dan Filipina memanas?

1 hari lalu

Laut Cina Selatan: Ketegangan antara Cina dan Filipina memanas?

Perseteruan Cina dan Filipina memperebutkan dua fitur di Laut Cina Selatan kian sengit.

Baca Selengkapnya

Sengketa Laut Cina Selatan, Penasehat Keamanan Filipina Sarankan Usir Diplomat Cina

1 hari lalu

Sengketa Laut Cina Selatan, Penasehat Keamanan Filipina Sarankan Usir Diplomat Cina

Diplomat Cina disarankan angkat kaki dari Manila yang menggambarkan naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

Top 3 dunia kemarin adalah daftar konglomerat Singapura dan Korsel yang masuk daftar Forbes hingga Cina diminta membantu negara miskin dari utang.

Baca Selengkapnya

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

2 hari lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

3 hari lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

3 hari lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

3 hari lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

3 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya