Semakin Banyak Didakwa, Popularitas Trump sebagai Bakal Calon Presiden Tambah Tinggi

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 2 Agustus 2023 20:37 WIB

Mantan Presiden AS dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump berbicara di konvensi Partai Republik Carolina Utara di Greensboro, Carolina Utara, AS 10 Juni 2023. REUTERS/Jonathan Drake

TEMPO.CO, Jakarta - Popularitas Donald Trump di mata pendukung Partai Republik semakin naik ketika dakwaan hukum terhadap mantan presiden ini terus bertambah. Terakhir, salah satu kandidat calon presiden 2024 ini didawa berupaya membatalkan hasil pemilihan presiden 2020 karena dikalahkan Joe Biden.

Jajak pendapat menunjukkan dukungan Partai Republik untuk Trump melonjak sejak dakwaan pertama dari tiga dakwaan dikeluarkan pada bulan Maret. Dia meninggalkan jauh di depan kandidat kuar Republik lainnya, Ron DeSantis, gubernur Florida, dengan hampir 30 poin persentase.

"Dakwaan ini akan mendorong para pendukungnya menyimpulkan bagaimana kemapanan dan 'deep state' melawan dia," kata Stu Rothenberg, seorang analis politik non-partisan, seperti dikutip Reuters, Rabu, 2 Agustus 2023.

Trump menjadikan dakwaan sebagai papan utama dari platform kampanyenya, menggambarkan dirinya sebagai target sistem peradilan yang bias, ketika ia menjadi mantan presiden pertama dalam sejarah AS yang menghadapi tuntutan pidana.

Beberapa menit sebelum dakwaan diumumkan, Trump menyebut putusan itu "palsu" dalam unggahan di platform media sosialnya Truth.

Pernyataan kampanye Trump kemudian mengatakan, "Presiden Trump selalu mengikuti hukum dan Konstitusi, dengan nasihat dari banyak pengacara yang sangat berprestasi." Pernyataan itu menyamakan dakwaannya tahun ini dengan "Nazi Jerman pada 1930-an."

Advertising
Advertising

Dakwaan menumpuk - tiga sepanjang tahun ini. Begitu juga dengan tanggal sidang.

Pengadilan pidana negara bagian New York, yang melibatkan pembayaran uang tutup mulut kepada seorang bintang porno akan dimulai pada 25 Maret 2024, dan persidangannya di Florida dalam kasus dokumen rahasia federal dijadwalkan akan dimulai pada 20 Mei.

Keduanya akan berlangsung hanya beberapa bulan sebelum pemilihan November. Jadi mungkin persidangan ketiga dalam kasus terbaru ini berpusat pada tawarannya yang gagal untuk membatalkan kekalahan pemilu 2020 dari Biden. Trump harus hadir di pengadilan pada hari Kamis, 3 Agustus 2023, dalam kasus ini.

Ahli strategi mengatakan bahwa sementara dakwaan dapat membantu Trump memperkuat dukungan di dalam basisnya dan memenangkan nominasi Partai Republik, kemampuannya untuk memanfaatkan mereka mungkin lebih terbatas dalam pemilihan umum tahun depan, ketika dia harus merangkul Republik moderat dan independen yang lebih skeptis.

Dalam jajak pendapat Reuters/Ipsos bulan Juli, 37% orang independen mengatakan kasus kriminal terhadap Trump membuat mereka cenderung tidak memilihnya sebagai presiden, dibandingkan dengan 8% yang mengatakan mereka lebih cenderung melakukannya.

Menggarisbawahi potensi kedekatan pemilihan umum November 2024, jajak pendapat Reuters/Ipsos terbaru menunjukkan Biden mengungguli Trump 37% hingga 35% dalam pertarungan hipotetis, dengan 28% sisanya mengatakan mereka tidak yakin dengan pilihan mereka atau apakah mereka akan memilih orang lain atau tidak sama sekali.

Para ahli strategi mengatakan Trump kemungkinan akan tetap berpegang pada pedoman kampanyenya untuk saat ini dan menggunakan dakwaan terbaru untuk memperkuat argumen utamanya bahwa - meskipun mantan presiden - dia adalah orang luar yang berusaha melindungi pendukungnya dari Departemen Kehakiman.

"Mereka tidak mendakwa saya, mereka mendakwa Anda. Saya kebetulan menghalangi mereka," kata Trump pada rapat umum kampanye di Pennsylvania pada 29 Juli.

Saingan Trump untuk pencalonan sejauh ini sebagian besar tetap diam tentang dua dakwaan pertamanya, meskipun itu bisa berubah mengingat dakwaan terbaru ini menuduh dia berusaha membatalkan pemilihan dalam serangan terhadap benteng demokrasi Amerika.

"Jika pola masa lalu bertahan, dengan media konservatif dan Partai Republik tidak mengejar Trump, ini tidak akan membuat perbedaan yang signifikan dengan pemilihan pendahuluan Partai Republik 2024," kata Chris Jackson, peneliti opini publik di perusahaan jajak pendapat Ipsos, yang melakukan jajak pendapat untuk Reuters dan organisasi media lainnya.

Sesaat sebelum dakwaan diam-diam pada bulan Maret, dukungan pada Trump mencapai 44%, 15 poin persentase di atas saingan terdekatnya, Gubernur Florida Ron DeSantis, yang memiliki 29% dukungan. Setelah didakwa dalam kasus suap, dukungannya naik menjadi 49%, sementara DeSantis turun menjadi 23%.

REUTERS

Pilihan Editor Rusia Gempur Gudang Gandum Ukraina, Pasokan Pangan Global Terancam

Berita terkait

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

13 jam lalu

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

Cara Biden menangani isu Gaza menjadi penentu penting untuk suara pemilu nanti.

Baca Selengkapnya

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

20 jam lalu

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

Biden dan mantan presiden Donald Trump sepakat untuk menggelar dua debat kampanye pada Juni dan September dalam pemilihan presiden AS tahun ini

Baca Selengkapnya

Hadir sebagai Saksi Kasus Donald Trump, Ini Profil Bintang Film Dewasa Stormy Daniels

4 hari lalu

Hadir sebagai Saksi Kasus Donald Trump, Ini Profil Bintang Film Dewasa Stormy Daniels

Bintang film dewasa Stormy Daniels hadir sebagai saksi dalam kasus pidana Donald Trump pada Selasa, 7 Mei 2024. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Biden: Gencatan Senjata Israel Hamas Bisa Terjadi Besok Bila Seluruh Sandera Dibebaskan

5 hari lalu

Biden: Gencatan Senjata Israel Hamas Bisa Terjadi Besok Bila Seluruh Sandera Dibebaskan

Joe Biden mengatakan gencatan senjata bisa terjadi secepatnya jika seluruh sandera Israel dibebaskan oleh Hamas.

Baca Selengkapnya

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

5 hari lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

5 hari lalu

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

Menhan Amerika Serikat Lloyd Austin mengatakan pada hari Rabu, bahwa terkait Rafah, AS meninjau beberapa pengiriman senjata jangka pendek ke Israel.

Baca Selengkapnya

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

6 hari lalu

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

Pemerintahan Joe Biden mengakui bahwa Israel kemungkinan menggunakan senjata yang disediakan AS tak sesuai hukum kemanusiaan di Gaza

Baca Selengkapnya

Macklemore Rilis Lagu Dukungan untuk Palestina, Ada Nama Joe Biden di Liriknya

7 hari lalu

Macklemore Rilis Lagu Dukungan untuk Palestina, Ada Nama Joe Biden di Liriknya

Rapper Macklemore merilis lagu dukungan untuk Palestina berjudul "Hind's Hall", nama Joe Biden disebut dalam liriknya sebagai bentuk kritik.

Baca Selengkapnya

Israel Tetap Terima Senjata AS Senilai Miliaran Dolar, Meski Ada Penundaan oleh Biden

7 hari lalu

Israel Tetap Terima Senjata AS Senilai Miliaran Dolar, Meski Ada Penundaan oleh Biden

Persenjataan Amerika Serikat senilai miliaran dolar masih tersedia untuk Israel, meskipun ada penundaan pengiriman oleh Presiden Joe Biden

Baca Selengkapnya

Joe Biden Janji Tunda Pengiriman Senjata Jika Israel Nekat Serang Rafah

7 hari lalu

Joe Biden Janji Tunda Pengiriman Senjata Jika Israel Nekat Serang Rafah

Joe Biden untuk pertama kali mengutarakan ke publik akan menahan senjata untuk Tel Aviv jika tentara Israel melakukan invasi ke Rafah

Baca Selengkapnya