Perusahaan AS Ciptakan Minuman Bir dari Air Limbah Kamar Mandi, Seperti Apa Rasanya?

Reporter

Tempo.co

Rabu, 2 Agustus 2023 13:41 WIB

Seorang pelayan tengah membawa sejumlah gelas berisikan minuman bir saat berlangsungnya Taedonggang Beer Festival di Pyongyang, Korea Utara, 21 Agustus 2016. AP Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan asal Amerika Serikat, Epic OneWater Brew membuat minuman bir dengan bahan baku yang khas. Air bir ini berasal dari bahan baku air limbah yang didaur ulang dari pancuran, bak cuci, dan mesin cuci di bangunan tempat tinggal.

Bir ini, menurut klaim dari perusahaan, aman untuk diminum, berkat serangkaian perawatan yang mencakup mikrofiltrasi dan sinar ultraviolet. Penggunaan air limbah sebagai bahan baku bertujuan untuk memperhatikan masalah kelangkaan dan penggunaan kembali air.

“Bangunan secara global menggunakan 14 persen dari semua air minum,” kata Aaron Tartakovsky, CEO dan salah satu pendiri Epic Cleantec, perusahaan pengolahan air yang berbasis di San Francisco. Perusahaan membuat bir bekerja sama dengan tempat pembuatan bir lokal. "Hampir tidak ada bangunan yang menggunakan kembali air itu, itulah yang kami coba ubah."

Minuman bir itu adalah bir ala Kölsch, minuman segar bertekstur ringan yang berasal dari Jerman. Minuman ini dibuat dengan air abu-abu daur ulang dari Fifteen Fifty, sebuah gedung apartemen mewah berlantai 40 di San Francisco. Tapi bir itu belum dijual, karena peraturan melarang penggunaan air limbah daur ulang dalam minuman komersial.

Epic Cleantec melengkapi bangunan dengan sistem daur ulang air, menghilangkan kebutuhan untuk membuang air limbah ke saluran pembuangan untuk mengangkutnya ke fasilitas pengolahan jarak jauh. Sistem ini mendaur ulang hingga 95 persen air limbah, menurut perusahaan. Air yang didaur ulang baik yang berasal dari toilet maupun bak cuci, mesin cuci, bak mandi, dan pancuran.

Advertising
Advertising

Prosesnya terlebih dahulu menggunakan pengolahan biologis untuk menghilangkan bahan organik, kemudian mikrofiltrasi melalui membran setebal 0,04 mikron atau sekitar 0,05 persen dari ketebalan rambut manusia. Terakhir disinfeksi dengan sinar ultraviolet dan klorin, yang membuat air aman untuk digunakan kembali.

“Apa yang telah kami lakukan hanyalah mengambil banyak prinsip yang ada di dunia air limbah dan merancangnya untuk satu bangunan saja,” kata Tartakovsky. “Kami melakukan untuk air apa yang dilakukan matahari untuk energi, yang bergerak menjauh dari ketergantungan tunggal pada infrastruktur terpusat yang besar.”

Epic Cleantec memulai proyek minuman bir itu pada akhir 2022, untuk peserta konferensi tentang teknologi bangunan berkelanjutan. “Kami akhirnya memproduksi lebih dari 7.000 kaleng, bukan sebagai produk komersial, tetapi sebagai upaya pendidikan,” kata Tartakovsky, menggunakan 2.000 galon air daur ulang. “Itu dimaksudkan untuk menceritakan kisah penggunaan kembali air dengan cara baru. Tapi sejujurnya, kami tidak mengantisipasi respons luar biasa yang kami lihat.”

CNN

Pilihan Editor: Penumpang Kapal Pesiar Jatuh ke Laut di Dekat Singapura

Berita terkait

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

56 detik lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

3 jam lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

12 jam lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

13 jam lalu

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

Grup vokal legendaris dari Amerika Serikat, All 4 One menggelar konser bertajuk All 4 One 30 Years Anniversary Tour di Jakarta pada 23 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

14 jam lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

15 jam lalu

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

Pejabat AS mengatakan Israel tak bisa menang melawan Hamas karena strateginya meragukan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyerahkan paket bantuan senjata untuk Israel senilai USD1 miliar (Rp16 triliun)

Baca Selengkapnya

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

1 hari lalu

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL memulai latihan militer bersama bernama Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) Indonesia 2024

Baca Selengkapnya

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

2 hari lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

2 hari lalu

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara lain abstain. Apa alasan mereka menolak?

Baca Selengkapnya