Menlu China Wang Yi, Si Rubah Perak Pilihan Xi Jinping

Reporter

Andika Dwi

Editor

Ida Rosdalina

Jumat, 28 Juli 2023 16:49 WIB

Diplomat Senior China Wang Yi menyampaikan pandangannya dalam Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (PMC) bersama China di Jakarta, Kamis 13 Juli 2023. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Diplomat Wang Yi kembali ditunjuk menjadi Menteri Luar Negeri (Menlu) Cina oleh Presiden Xi Jinping pada Selasa, 25 Juli 2023. Keputusan itu diambil setelah Qin Gang sempat menghilang dari pandangan publik dan tiba-tiba dicopot dari jabatannya.

Pria berusia 69 tahun itu pernah menjadi pimpinan tertinggi di Kementerian Luar Negeri Cina selama hampir satu dekade sejak 2013. Hingga akhirnya, ia diminta untuk kembali mengemban amanah yang sama. Lantas, bagaimana sosok Wang Yi?

Siapa Wang Yi?

Sebagaimana dilansir situs fmprc.gov.cn, Wang Yi merupakan penduduk asli Beijing etnis Han. Pria kelahiran Oktober 1953 itu mengawali kariernya sebagai buruh, humas, koresponden Battalion, dan Penjabat Sekretaris Publik di Heilongjiang Production and Construction Corps selama 1969-1977.

Pada 1977-1978, ia menunggu penugasan sebagai pegawai di Lembaga Riset Intelijen, Kementerian Pos dan Telekomunikasi Cina. Tak hanya bekerja, Wang Yi juga sempat belajar bahasa Jepang di Departemen Bahasa Asia dan Afrika, Beijing Second Foreign Languages Institute dan lulus pada 1982 dengan gelar Bachelor of Arts (BA).

Advertising
Advertising

Sejak Mei 1981, peraih gelar Master of Economics (MEc) dari Universitas Nankai itu resmi bergabung dengan Partai Komunis Cina (CPC). Setelah lulus kuliah, ia beberapa kali mendapat tugas berbeda di Kementerian Luar Negeri (MFA), mulai dari Staf, Atase, hingga Deputi Direktur Departemen Urusan Asia.

Setelah itu, karier Wang Yi semakin melejit. Selama kurang dari satu dekade, tepatnya pada 1989 sampai 1998, ia beberapa kali berganti jabatan. Beberapa di antaranya, yaitu Konselor, Deputi Direktur Umum, Duta Besar Cina untuk Jepang, Wakil Direktur Jenderal, hingga Direktur Jenderal Departemen Urusan Asia MFA.

Jabatan mentereng Wang Yi di Kementerian Luar Negeri Cina tidak bisa dilepaskan dari pengaruh sang mertua, Qian Jiadong. Dikutip dari chinafile.com, ayah dari istrinya itu berprofesi sebagai diplomat. Ia pernah menjadi salah satu asisten utama Zhou Enlai dan Duta Besar Cina untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa.

<!--more-->

Julukan “Sang Rubah Perak”

Dilansir dari Reuters, Wang Yi diberi sebutan “Rubah Perak” oleh media pemerintah Cina karena rambutnya yang beruban. Komisi Urusan Luar Negeri Partai Komunis Cina itu juga disebut menyimpan banyak muslihat dalam mengurusi persoalan diplomatik dan pembuatan kebijakan luar negeri.

“Tidak peduli seberapa pirang Anda mewarnai rambut atau seberapa mancung hidung, Anda tidak akan pernah menjadi orang Barat, Eropa, atau Amerika,” ucapnya kepada mitra Korea Selatan dan Jepang dalam sebuah forum awal Juli 2023 yang mengkritik sikap pro-Barat.

Pada 2022, Wang Yi mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken untuk berhenti berurusan dengan Cina yang sudah kuat. Tak hanya itu, ketika bertemu Blinken di Beijing pada Juni 2023, ia memberitahukan bahwa Cina tidak memiliki ruang kompromi atau konsensi untuk Taiwan.

Wang Yi yang dikenal tegas juga dilaporkan beberapa kali bersikap kurang ramah kepada awak media. Seorang reporter Kanada yang bertanya tentang Hak Asasi Manusia (HAM) pada 2016, menerima jawaban, “(pertanyaan itu) penuh dengan arogansi dan prasangka terhadap Cina.”

“Saya tidak tahu dari mana asal (ihwal HAM di Cina). Ini sama sekali tidak dapat diterima,” ujarnya melalui seorang penerjemah.

Setelah mengundurkan diri dari kursi Menteri Luar Negeri pada 2022, lalu diisi Qin Gang, Wang Yi tetap sibuk berkelana. Ia dipandang sebagai tokoh penting dalam menengahi kesepakatan damai antara Iran dan Arab Saudi pada Maret 2023. Ia juga terlihat hadir di beberapa kesempatan untuk menggantikan Qin Gang sebelum secara resmi dipecat.

MELYNDA DWI PUSPITA | REUTERS

Pilihan Editor: AS Dilanda Gelombang Panas, Ini Solusi dari Joe Biden

Berita terkait

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

3 hari lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

3 hari lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Xi Jinping Kunjungan Kerja ke Serbia

3 hari lalu

Xi Jinping Kunjungan Kerja ke Serbia

Xi jinping kunjungan kerja ke Serbia untuk memperingati 25 tahun pengeboman oleh NATO pada kantor kedutaan besar Cina di Serbia

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

3 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

15 hari lalu

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

Menlu AS, Antony Blinken, bertemu dengan timpalannya dari Cina, Wang Yi, untuk membicarakan banyak hal, termasuk hubungan Cina-Rusia.

Baca Selengkapnya

Luhut Jamin Hubungan Indonesia-Cina Makin Mesra di Pemerintahan Berikutnya

20 hari lalu

Luhut Jamin Hubungan Indonesia-Cina Makin Mesra di Pemerintahan Berikutnya

Luhut menjamin hubungan Indonesia-Cina akan semakin kuat pada periode pemerintahan berikutnya. Ada beberapa proyek kerjasama yang akan dilanjutkan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sudah Temui CEO Apple Tim Cook, Menlu Cina Wang Yi, dan Eks PM Inggris Tony Blair, Fokus Bahas Soal IKN

21 hari lalu

Jokowi Sudah Temui CEO Apple Tim Cook, Menlu Cina Wang Yi, dan Eks PM Inggris Tony Blair, Fokus Bahas Soal IKN

Pekan ini menjadi hari sibuk Jokowi menemui CEO Apple Tim Cook, Menlu Cina Wang Yi, dan Eks PM Inggris Tony Blair. Apa hasil pertemuan bahas IKN itu

Baca Selengkapnya

5 Poin Pertemuan Prabowo dan Wang Yi

21 hari lalu

5 Poin Pertemuan Prabowo dan Wang Yi

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga calon presiden tepilih telah bertemu Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi

Baca Selengkapnya

6 Poin Pertemuan Jokowi dan Menlu China: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Situasi Timur Tengah

22 hari lalu

6 Poin Pertemuan Jokowi dan Menlu China: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Situasi Timur Tengah

Jokowi menginginkan adanya percepatan studi kelayakan trayek kereta cepat hingga Surabaya.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

23 hari lalu

Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut isu Palestina sebagai akar masalah dari ketidakstabilan di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya