Hun Sen Mundur dari Kursi PM Kamboja Setelah 40 Tahun Berkuasa

Reporter

Tempo.co

Rabu, 26 Juli 2023 17:27 WIB

Hun Manet, putra Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, berbicara selama kampanye pemilihan terakhir Partai Rakyat Kamboja (CPP) untuk pemilihan umum mendatang di Phnom Penh, Kamboja, 21 Juli 2023. REUTERS/Cindy Liu

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, salah satu pemimpin terlama di dunia, menyatakan akan mundur dari jabatannya pada Rabu, 26 Juli 2023. Ia akan akan mengundurkan diri dan menyerahkan kekuasaan kepada putra sulungnya, Hun Manet, setelah hampir empat dekade berkuasa.

Mantan kader Khmer Merah itu telah menduduki kursi perdana menteri sejak 1985, melenyapkan partai oposisi yang menentang kekuasaanya. Orang-orang yang menentang Hun Sen, dipaksa melarikan diri dan kebebasan berekspresi ditahan.

Partai Rakyat Kamboja (CPP) yang dipimpinnya menang telak dalam pemilihan pada hari Minggu tanpa oposisi yang berarti dengan menguasai 82 persen suara. Kemenangannya itu membuka jalan bagi suksesi dinasti untuk putra sulungnya. Beberapa kritikus membandingkan situasi di Kamboja dengan Korea Utara.

"Saya ingin meminta pengertian dari masyarakat saat saya mengumumkan bahwa saya tidak akan melanjutkan sebagai perdana menteri," kata pria berusia 70 tahun itu dalam siaran khusus di televisi pemerintah.

Otoritas pemilihan mendiskualifikasi satu-satunya penantang serius, Candlelight Party, secara teknis sebelum pemilihan. Partai CPP diharapkan memenangkan semua kecuali lima kursi majelis rendah.

Advertising
Advertising

Pemerintah memuji 84,6 persen jumlah pemilih sebagai bukti "kedewasaan demokrasi" negara itu. Namun negara-negara Barat termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa mengutuk pemilihan itu sebagai tidak bebas dan tidak adil. Parlemen yang baru terpilih akan bersidang pada 21 Agustus dan kabinet baru akan dilantik keesokan harinya.

Hun Sen telah mendidik putranya, Hun Manet, selama satu setengah tahun. Hun Manet yang kini berusia 45 tahun itu memainkan peran utama dalam mengkampanyekan pemungutan suara hari Minggu.

Tetapi Hun Sen menyatakan bahwa ia masih berniat menggunakan pengaruhnya, bahkan setelah dia mundur. Ini menepis anggapan bahwa Kamboja dapat mengubah arah.

Di bawah Hun Sen, Kamboja telah mendekat ke Beijing, mendapat manfaat dari investasi besar China dan proyek infrastruktur, termasuk pembangunan kembali pangkalan angkatan laut yang telah mengkhawatirkan Washington. China menyambut baik kemenangan CPP pada hari Minggu lalu. Presiden Xi Jinping mengirim Hun Sen pesan ucapan selamat pribadi.

Namun banjir uang China telah membawa masalah, termasuk banyaknya kasino dan penipuan online di Kamboja. Bisnis gelap ini melibatkan perdagangan orang dengan kondisi yang memprihatinkan.

CHANNEL NEWS ASIA

Pilihan Editor: Kim Jong Un Kunjungi Pemakaman Militer Cina jelang Hari Kemenangan

Berita terkait

Kontroversi Robert Fico, PM Slovakia yang Ditembak Orang Tak Dikenal

1 hari lalu

Kontroversi Robert Fico, PM Slovakia yang Ditembak Orang Tak Dikenal

Perdana Menteri Slovakia, Robert Fico, ditembak beberapa kali oleh orang tak dikenal pada Rabu siang

Baca Selengkapnya

BREAKING NEWS: PM Slovakia Ditembak Orang Tak Dikenal, Kondisinya Kritis

2 hari lalu

BREAKING NEWS: PM Slovakia Ditembak Orang Tak Dikenal, Kondisinya Kritis

Perdana Menteri Slovakia ditembak oleh orang tak dikenal hari ini. Kondisinnya kritis.

Baca Selengkapnya

PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

3 hari lalu

PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

Perdana Menteri Qatar mengatakan negaranya akan terus melakukan mediasi antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Dokter Masih Mogok Kerja, Korea Selatan Izinkan Dokter Asing Berpraktik

8 hari lalu

Dokter Masih Mogok Kerja, Korea Selatan Izinkan Dokter Asing Berpraktik

Korea Selatan akan mengizinkan dokter asing bekerja di rumah sakit, untuk mengatasi pemogokan massal dokter

Baca Selengkapnya

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

11 hari lalu

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

ASEAN terdiri dari 11 negara yang berlokasi di Asia Tenggara. Ini dia negara terkecil di Asia Tenggara berdasarkan luas wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

11 hari lalu

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

Seorang pria mendesak Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mundur dalam upacara Hari Peringatan Holocaust

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

14 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

14 hari lalu

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

Cuaca panas menerjang sejumlah negara di Asia. Di Kamboja, gudang amunisi meledak hingga menyebabkan 20 tentara tewas.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

14 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

18 hari lalu

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

Baru setahun menjabat, PM Skotlandia Humza Yousaf yang merupakan pejabat muslim pertama mengundurkan diri sambil menangis.

Baca Selengkapnya