TEMPO Interaktif , Teheran: Roxana Saberi kembali bersedia menelan makanan. Tahanan warga Iran-Amerika yang divonis delapan tahun atas tuduhan mata-mata ini sebelumnya melakukan mogok makan di Penjara Evin, Teheran.
Wartawati yang berusia 32 tahun ini mulai makan sejak Senin petang, setelah memutuskan mogok makan sejak 21 April. Mogok makan menjadi bagian dari protesnya dengan keputusan pengadilan kepadanya, yang dianggap sebagai mata-mata untuk Amerika Serikat.
Ayah Roxana, Reza Saberi mengatakan anaknya terlihat lemah. Dia terus membujuk anaknya untuk makan. “Dia akhirnya menghentikan aksi mogok makan. Kami sangat bahagia dengan keputusannya itu. Kami saat ini khawatir dengan kesehatannya,” ujar Reza.