Arab Saudi Sambut Resolusi PBB soal Kebencian Agama Menyusul Pembakaran Al Quran

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 13 Juli 2023 09:58 WIB

Seorang pengunjuk rasa Iran memegang Al Quran di tangannya, selama protes terhadap seorang pria yang membakar salinan di luar masjid di ibukota Swedia Stockholm, di depan Kedutaan Besar Swedia di Teheran, Iran 3 Juli 2023. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Arab Saudi, Rabu, 12 Juli 2023, menyambut baik adopsi Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa atas resolusi yang mencela kebencian agama setelah tampilan publik baru-baru ini tentang pembakaran Al-Quran menuai kritik dari banyak negara termasuk negara-negara Muslim besar.

Dewan HAM PBB, Rabu, 12 Juli 2023, menyetujui resolusi yang disengketakan tentang kebencian agama setelah pembakaran Al-Qur'an di Swedia, yang memicu kekhawatiran negara-negara Barat yang mengatakan hal itu menantang praktik hak-hak perlindungan yang telah lama dipegang.

Resolusi tersebut, yang diajukan oleh Pakistan atas nama 57 negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), menyerukan kepala hak asasi manusia PBB untuk menerbitkan laporan tentang kebencian agama dan bagi negara-negara untuk meninjau undang-undang mereka dan menutup celah yang dapat “menghalangi pencegahan dan penuntutan tindakan dan advokasi kebencian agama.”

“Mengadopsi resolusi setelah tuntutan terus-menerus dari Kerajaan dan banyak negara di seluruh dunia mewujudkan prinsip-prinsip menghormati agama dan budaya serta memperkuat nilai-nilai kemanusiaan yang dijamin oleh hukum internasional,” kata kementerian luar negeri Kerajaan dalam sebuah pernyataan.

Arab Saudi, kata pernyataan itu, akan melanjutkan upayanya yang memperjuangkan dialog dan toleransi sambil menolak semua tindakan yang berupaya menyebarkan kebencian dan ekstremisme.

Advertising
Advertising

Resolusi tersebut sangat ditentang oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa. Mereka mengatakan resolusi tersebut berlawanan dengan pandangan mereka tentang hak asasi manusia dan kebebasan berekspresi. Meskipun mengutuk pembakaran Al Quran, mereka berpendapat bahwa inisiatif OKI dirancang untuk melindungi simbol-simbol agama daripada hak asasi manusia. Seorang imigran Irak ke Swedia membakar Al Quran di luar masjid Stockholm bulan lalu, memicu kemarahan di seluruh dunia Muslim dan tuntutan negara-negara Muslim untuk bertindak.

Berita terkait

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

2 hari lalu

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

Tim peneliti di Pusat Studi HAM Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin mengkaji proses Ibu Kota Negara (IKN): sama saja dengan PSN lainnya.

Baca Selengkapnya

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

3 hari lalu

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara lain abstain. Apa alasan mereka menolak?

Baca Selengkapnya

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

3 hari lalu

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

Korea Utara pada Ahad mendukung resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memberikan "hak dan keistimewaan" kepada Palestina

Baca Selengkapnya

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

5 hari lalu

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB

Baca Selengkapnya

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

6 hari lalu

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB untuk memprotes pemungutan suara yang mendukung keanggotaan penuh Palestina

Baca Selengkapnya

Penggunaan Alat Sadap oleh Lembaga Negara Berpotensi Melanggar Hak Asasi Manusia

9 hari lalu

Penggunaan Alat Sadap oleh Lembaga Negara Berpotensi Melanggar Hak Asasi Manusia

Penggunaan alat sadap oleh sejumlah lembaga negara antara lain Polri, Kejaksaan Agung, KPK, berpotensi melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

13 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Civitas Academica Universitas di Iran Adakan Unjuk Rasa Pro-Palestina

17 hari lalu

Civitas Academica Universitas di Iran Adakan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Para mahasiswa, dosen dan staf di berbagai universitas di Iran mengadakan unjuk rasa pro-Palestina di masing-masing kampus.

Baca Selengkapnya

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

20 hari lalu

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

Militer Korea Selatan melarang anggotanya menggunakan iPhone bahkan Apple Watch. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Klaim Keanggotaan Penuh PBB Tak akan Bantu Palestina Jadi Negara

29 hari lalu

Amerika Serikat Klaim Keanggotaan Penuh PBB Tak akan Bantu Palestina Jadi Negara

Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB menilai keanggotaan penuh PBB tidak akan membantu Palestina memperoleh status kenegaraan.

Baca Selengkapnya