TEMPO.CO, Jakarta - Kremlin, Selasa, 11 Juli 2023, menuduh NATO memperlakukan Rusia seperti "musuh" dan mengatakan akan mengikuti setiap keputusan yang diambil pada pertemuan puncak dua hari aliansi militer Barat dan menanggapi dengan langkah-langkah yang tidak ditentukan untuk melindungi keamanannya sendiri.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan sebelumnya dia mengharapkan para pemimpinnya yang berkumpul di Vilnius untuk mengirim "pesan positif" ke Ukraina tentang jalannya menuju keanggotaan NATO pada akhirnya.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan sebelumnya dia mengharapkan para pemimpinnya yang berkumpul di Vilnius untuk mengirim "pesan positif" ke Ukraina tentang jalannya menuju keanggotaan NATO pada akhirnya.
Moskow menyebut ekspansi timur NATO sebagai faktor kunci dalam keputusannya menginvasi Ukraina hampir 17 bulan lalu.
"Rusia dianggap oleh mereka (pemimpin NATO) sebagai musuh. Dalam suasana inilah diskusi-diskusi (di Vilnius) akan dilakukan," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam jumpa pers reguler.
"Kami memantau ini dengan sangat hati-hati karena banyak dari apa yang telah dikatakan akan dianalisis secara mendalam untuk mengambil langkah-langkah guna memastikan keamanan kami sendiri," tambahnya.
Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov, dalam komentar terpisah, mengatakan Moskow mengambil langkah-langkah yang "tepat" untuk mengantisipasi perluasan NATO lebih lanjut. Dia tidak merinci maksudnya.
Para pemimpin NATO di KTT di ibu kota Lituania akan menyetujui rencana komprehensif pertama aliansi itu sejak akhir Perang Dingin untuk bertahan dari serangan apa pun oleh Moskow.
Para diplomat juga mengatakan perbedaan menyempit di antara sekutu atas desakan Ukraina untuk menjadi anggota NATO, meskipun Kyiv tidak akan diundang untuk bergabung saat perang masih berkecamuk di wilayahnya.
<!--more-->
Sangat Berbahaya
"Isu ini (Ukraina bergabung dengan NATO) berpotensi sangat berbahaya bagi keamanan Eropa... dan oleh karena itu mereka yang akan mengambil keputusan harus menyadari hal ini," kata Peskov.
Dia mengatakan para pemimpin Eropa tampaknya tidak memahami bahwa memindahkan infrastruktur militer NATO ke perbatasan Rusia adalah sebuah kesalahan.
Di antara serangkaian pernyataan para diplomat senior Rusia menjelang KTT Vilnius, Konstantin Gavrilov, seorang negosiator keamanan senior Rusia yang berbasis di Wina, menuduh Amerika Serikat memicu konflik dengan melimpahkan senjata ke Ukraina.
Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita negara Rusia RIA, Gavrilov mengatakan Eropa akan menjadi yang pertama menghadapi "konsekuensi bencana" jika perang semakin meningkat. Dia tidak merinci apa konsekuensinya.
Peskov mengatakan aksesi Swedia ke NATO akan memiliki "implikasi negatif" bagi keamanan Rusia dan bahwa Moskow harus menanggapinya. Finlandia dan Swedia sama-sama mendaftar untuk bergabung dengan NATO tahun lalu setelah invasi Rusia ke Ukraina, dan Helsinki secara resmi bergabung dengan aliansi tersebut pada April.
Swedia sekarang akan menjadi anggota ke-32 NATO setelah Turki melepaskan penentangannya menjelang KTT.
Peskov menganggap kecil langkah Turki, dengan mengatakan Ankara harus memenuhi kewajibannya sebagai anggota NATO. Dia menambahkan bahwa Rusia akan terus mengembangkan hubungannya dengan Turki, yang tidak seperti sekutu NATO-nya telah menolak untuk menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Moskow atas perang di Ukraina.
REUTERS
Pilihan Editor: Seorang Perempuan Tuntut MI5 Karena Menyebutnya Agen Cina