Filipina Siaga Kehadiran Kapal Cina di Laut Cina Selatan

Jumat, 7 Juli 2023 17:00 WIB

Sebuah kapal Penjaga Pantai Cina berada dekat Pulau Thitu yang diduduki Filipina, di Kepulauan Spratly yang disengketakan, Laut China Selatan, 9 Maret 2023. Filipina mengatakan pada Sabtu bahwa pihaknya telah melihat sebuah kapal angkatan laut China dan puluhan kapal milisi di sekitar pulau yang didudukinya. REUTERS/Eloisa Lopez

TEMPO.CO, Jakarta -Militer Filipina melaporkan peningkatan jumlah kapal penangkap ikan Cina di perairan yang disengketakan, Laut Cina Selatan. Kehadiran mereka dinilai mengancam keamanan Reed Bank yang kaya minyak dan gas.

Menurut Komando Barat militer Filipina (WESCOM), jumlah kapal penangkap ikan Cina yang berkerumun di karang Iroquois, tepat di selatan Reed Bank, telah meningkat menjadi 47 kapal pada bulan lalu. Pada Februari jumlahnya hanya selusin.

"Cina harus menghentikan pengerumunan kapalnya untuk menghormati hak kedaulatan kami," kata Ariel Coloma, juru bicara Komando Barat, dalam sebuah pernyataan, Jumat, 7 Juli 2023.

Filipina memenangkan kasus arbitrase penting pada 2016 yang membatalkan klaim ekspansif Cina di Laut China Selatan. Barang-barang yang melewati laut itu setiap tahunnya diperkirakan mencapai US$3 triliun.

Putusan tersebut mengklarifikasi hak berdaulat Filipina di zona ekonomi eksklusif (ZEE) sepanjang 200 mil untuk mengakses ladang minyak dan gas lepas pantai, termasuk Reed Bank.

Advertising
Advertising

Reed Bank adalah tempat proyek eksplorasi gas alam beroperasi oleh perusahaan Filipina PXP Energy Corp yang tertunda. Putusan 7 tahun lalu itu didukung oleh sekutu Amerika Serikat. Cina menolak untuk mengakuinya.

Penerbangan militer Filipina juga mencatat keberadaan tiga kapal Penjaga Pantai Cina dan dua kapal angkatan laut Cina yang "secara teratur berkeliaran" di Beting Sabina, yang seperti Iroquois, berada di dalam ZEE Filipina.

"Perkembangan ini menimbulkan kekhawatiran yang mengkhawatirkan tentang niat dan tindakan China di perairan yang disengketakan ini," kata WESCOM.

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin mengatakan kepada mitranya dari Filipina, Gilbert Teodoro, pada Kamis bahwa komitmen Washington untuk membela sekutunya "kuat", termasuk di Laut Cina Selatan.

Filipina pada Rabu menuduh Penjaga Pantai Cina melakukan pelecehan, penghalang dan "manuver berbahaya" terhadap kapalnya, setelah insiden lain di dekat fitur strategis Laut Cina Selatan.

Pilihan Editor: Berseteru di Laut Cina Selatan, Kapal Latih Angkatan Laut China Berlabuh di Filipina

REUTERS

Berita terkait

PR Besar Timnas Indonesia Putri U-17 Usai Dibantai Filipina 1-6 di Laga Awal Piala Asia Putri U-17 2024

2 hari lalu

PR Besar Timnas Indonesia Putri U-17 Usai Dibantai Filipina 1-6 di Laga Awal Piala Asia Putri U-17 2024

Pelatih Timnas Indonesia Putri U-17, Satoru Mochizuki, mengevaluasi performa para pemain usai dibantai Filipina di Piala Asia Putri U-17 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

3 hari lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

7 hari lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

8 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

9 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

10 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

11 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

12 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

13 hari lalu

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

Menlu AS, Antony Blinken, bertemu dengan timpalannya dari Cina, Wang Yi, untuk membicarakan banyak hal, termasuk hubungan Cina-Rusia.

Baca Selengkapnya

Pendemo Sengketa Pilres 2024 Terobos Halaman Kantor Kemenparekraf agar Bisa Salat Duhur

17 hari lalu

Pendemo Sengketa Pilres 2024 Terobos Halaman Kantor Kemenparekraf agar Bisa Salat Duhur

Terobos kantor Kemenparekraf, massa yang demo berharap bisa salat duhur.

Baca Selengkapnya