OKI Minta Ada Kebijakan Kolektif untuk Cegah Aksi Pembakaran Al-Quran

Reporter

Tempo.co

Senin, 3 Juli 2023 19:14 WIB

Massa aksi membawa poster saat aksi ulama, advokat, dan tokoh masyarakat, menyikapi pembakaran Al Quran di Swedia dan Belanda, dalam aksi bela Al Quran di Bandung, Jawa Barat, 3 Februari 2023. Mereka menuntut pemerintah untuk menyikapi peristiwa ini dengan tegas, menuntut pemutusan hubungan diplomatik, dan memboikot kerja sama dengan Belanda dan Swedia. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kerja Sama Islam atau OKI pada 2 Juli 2023, menyerukan agar dilakukan sejumlah kebijakan kolektif demi mencegah terulangnya kasus penodaan terhadap al-Quran. Seruan ini diterbitkan sebelum pertemuan darurat OKI dilakukan di Kota Jeddah, yang ditujukan untuk membahas insiden pembakaran salinan al-Quran di Swedia.

Kantor berita Saudi Press Agency (SPA) mewartakan Sekjen OKI kembali menegaskan insiden pembakaran al-Quran ini adalah serangan keji dan upaya untuk menodai kesucian al-Quran, nilai-nilai Islam lainnya, simbol dan tempat-tempat suci umat Islam. Sekjen OKI juga menegaskan kembali setiap negara wajib mengambil langkah-langkah di bahwa Piagam PBB untuk mempromosikan dan mendorong semua pihak di dunia ini agar menghormati dan mematuhi HAM, dasar kebebasan bagi semua tanpa memandang ras, jenis kelamin, bahasa atau pun agama.

OKI memperingatkan aksi membakar al-Quran ini bisa merusak sikap saling menghormati dan harmonisasi antara masyarakat. Bukan hanya itu, tindakan ini juga bertolak belakang dengan upaya dunia internasional dalam menyebarkan nilai-nilai toleransi, modernisasi dan menolak ekstrimis.

Advertising
Advertising

“Penodaan al-Quran dan menghina Nabi Muhammad SAW bukan insiden biasa dari Islamophobia,” demikian keterangan OKI.

Negara-negara anggota OKI mendesak negara-negara, di mana ada aksi membakar al-Quran, agar melakukan langkah-langkah pencegahan sehingga bisa dipastikan insiden semacam ini tidak terulang lagi. Negara-negara itu juga perlu memastikan setiap orang yang ingin mengutarakan kebebasan berekspresi dilakukan secara bertanggung jawab dan sesuai dengan hukum-hukum HAM internasional.

OKI juga menilai pentingnya mempromosikan dialog, pemahaman, kerja sama antar agama, budaya dan perdamaian sipil serta hamonisasi dunia. Sebelumnya pada Rabu, 28 Juni 2023, seorang laki-laki yang teridentifikasi bernama Salwan Momika, membakar al-Quran dengan perlindungan dari aparat kepolisian. Aksi ini dilakukan dihadapan masjid Stockholm dan langsung memancing kemarahan umat Muslim.

Sumber: middleeastmonitor.com

Pilihan Editor: Iran Tunda Kirim Duta Besar ke Swedia, Protes Pembakaran Al Quran

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Bara Reformasi Terus Dihidupkan: Aksi Kamisan Demi Keadilan Mereka Korban Penculikan

1 hari lalu

Bara Reformasi Terus Dihidupkan: Aksi Kamisan Demi Keadilan Mereka Korban Penculikan

Bulan Mei dikenang sebagai penanda lahirnya Reformasi. Namun, bagi sebagian masyarakat, bulan ini dikenang dengan duka mendalam dari kasus penculikan.

Baca Selengkapnya

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

2 hari lalu

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

Tim peneliti di Pusat Studi HAM Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin mengkaji proses Ibu Kota Negara (IKN): sama saja dengan PSN lainnya.

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

3 hari lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz membantah tudingan KKB yang menyatakan pemerintah Indonesia menutup akses lembaga HAM ke Papua.

Baca Selengkapnya

Inilah Daftar 143 Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

4 hari lalu

Inilah Daftar 143 Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Ada sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota PBB, termasuk Indonesia. Berikut daftarnya.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Minta Pemerintah Indonesia Buka Akses Lembaga HAM ke Papua

7 hari lalu

TPNPB-OPM Minta Pemerintah Indonesia Buka Akses Lembaga HAM ke Papua

TPNPB-OPM meminta pemerintah Indonesia membuka akses bagi lembaga-lembaga HAM nasional maupun internasional ke Papua.

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Papua Nugini Sepakat Memperkuat Kerja Sama

7 hari lalu

Indonesia dan Papua Nugini Sepakat Memperkuat Kerja Sama

Retno marsudi mengapresiasi Papua Nugini (PNG) karena telah membangun hubungan yang kuat dengan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

9 hari lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

9 hari lalu

Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

Menurutnya, kasus kekerasan seperti yang dialami mahasiswa Universitas Pamulang tidak boleh terjadi di Indonesia yang menjunjung tinggi pancasila.

Baca Selengkapnya

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

10 hari lalu

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

Beberapa negara ini dijuluki negara tersantai di dunia. Hal ini dinilai berdasarkan tingkat kenyamanan hingga suhu udara. Ini daftarnya.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

10 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya